Bus Trans Banyumas harus tetap beroperasi
Saya sempat terkejut ketika mendapati berita pemberhentian operasi Bus Trans Banyumas. Surat Edaran pemberhentian datang dari Kementerian Perhubungan langsung melalui surat yang diterbitkan oleh Dirjen Perhubungan Barat pada tanggal 31 Januari 2025 yang ditujukan kepada provider Bus Trans. Jadi nggak hanya Banyumas saja. Alasannya adalah tidak adanya anggaran untuk mensubsidi.
Tapi, untungnya pemberhentian operasi itu bisa digagalkan melalui upaya lobi yang dilakukan oleh anggota DPR RI dapil Banyumas-Cilacap seperti Pak Yanuar Arif dari PKS, Bu Novita dari Gerindra, dan Pak Wastam dari Demokrat. Berkat upaya itu akhirnya Kementerian Perhubungan memutuskan untuk membatalkan keputusan yang bikin geger itu.
Dalam kasus ini saya kira Bupati Banyumas akan memiliki peran penting ketika bisa membedah kebutuhan transportasi masyarakat ke depannya. Bahwa Trans Banyumas yang hari ini beroperasi dikatakan belum maksimal memang iya.Â
Akan tetapi, Banyumas, Purwokerto, dan sekitarnya harus punya fasilitas/transportasi publik yang memadai. Apalagi sudah punya label kota slow living, yang mana salah satu parameternya adalah mudahnya akses ke banyak tempat.
Membantu menghidupkan Persibas Banyumas yang mati suri
Menurut saya, salah satu cara untuk meningkatkan indeks kebahagiaan warga Banyumas adalah menyaksikan tim sepak bola lokalnya punya taji. Pemerintah bisa membantu kemajuan Persibas Banyumas. Tidak dalam bentuk dana, tapi bisa membuka jalur-jalur supaya sponsor bisa maju.
Pemerintah bisa membantu juga dengan menyediakan fasilitas yang mumpuni. Kelak, saya yakin anak muda Banyumas, Purwokerto, dan sekitarnya bisa jadi andalan di kampungnya sendiri.Â
Namun, saya kira hal sederhana itu akan sulit dicapai kalau Persibas Banyumas masih mati suri seperti saat ini. Kabarnya, Persibas Banyumas sampai hari ini belum mendapatkan investor baru yang mau mengelola dan memperbaiki manajemennya.Â
Saya tidak tahu persis perkembangannya karena memang informasinya sangat minim. Padahal talenta-talenta muda di Banyumas itu banyak.Â
Intinya, saya sangat berharap pada Bupati Banyumas yang baru agar benar-benar serius menangani hal di atas. Jangan sampai masalah-masalah populis yang sebenarnya bukan masalah fundamental itu malah jadi faktor X yang berlarut-larut dan memperburuk citra Purwokerto atau Banyumas.
Demikian, matur suwun.
Penulis: Muhamad Fajar
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Purwokerto Adalah Daerah Paling Aneh karena Bukan Kota, Kurang Pas Disebut Kabupaten
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















