• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

Punya Mobil di Jepang Itu Mahal dan Ribet

Primasari N Dewi oleh Primasari N Dewi
7 November 2021
A A
Punya mobil di Jepang itu mahal

Punya mobil di Jepang itu mahal

Share on FacebookShare on Twitter

Terkadang kalau lihat tingkah orang yang nyetir mobil sembarangan dan seenak sendiri di jalan beneran bikin tengsin ya. Bukannya iri kok. Tapi, punya mobil itu ya setidaknya harus diimbangi dengan etika berkendara juga kan? Teledor sedikit saja, nyawa sendiri dan orang lain jadi korbannya. Peningkatan jumlah mobil yang cukup signifikan dari tahun ke tahun membuat jalanan juga menjadi semakin sempit. Jadi, ya sebisa mungkin etika berkendara lebih ditingkatkan lagi agar lalu lintas tertib dan aman.

Kalau ngomongin aturan lalu lintas Jepang, sebenarnya hampir sama sih dengan Indonesia. Hanya saja, salip menyalip bertumpuk di lampu merah itu bukan hal biasa. Saya juga belum pernah lihat, sih. Apalagi sampai ngeblong lampu merah. Melanggar marka saja, SIM bisa dicabut, lho. Pejalan kaki yang menyeberang juga harus diutamakan. Lantas, bagaimana hubungan orang Jepang dengan mobil ya?

Image mobil di Jepang

Saya pernah dengar sih, katanya kalau di Jepang orang yang punya dan yang sering mengendarai mobil itu kebanyakan orang (yang tinggal di) desa. Uhmm, iya juga sih sebenarnya, tapi bukan berarti orang kota nggak punya mobil. Kalau di kota, ya mending naik transportasi umum macam kereta dan bus. Jauh lebih praktis, irit, dan tanpa macet, dibandingkan naik mobil. 

Alasan lain karena biaya parkir mobil di kota itu sangat mahal. Di salah satu tempat parkir di kota kecil saja, biayanya mencapai 100 yen (13 ribu rupiah) per 20 menit. 100 yen itu seharga satu buah onigiri, lumayan kenyang kalau dimakan. Kalau parkir selama dua jam saja, setidaknya bisa menghabiskan uang 600 yen (sekitar 78 ribu rupiah). Murah ya? Buat saya sih itu mahal, apalagi kalau setiap hari. Belum kalau ditinggal kerja selama lebih dari 10 jam. Memang ada sih parkir bulanan, biayanya sekitar 6000-an yen (780 ribu rupiah). 

Kalau di tempat kerjanya ada parkiran sih, ya nggak masalah kalau mau naik mobil. Tetapi rata-rata perkantoran di Jepang itu di gedung berlantai. Kalaupun ada parkiran, biasanya ya buat mobil operasional perusahaan, bukan untuk individu. Beda untuk profesi macam dosen dan karyawan di kampus, biasanya naik mobil karena parkir halaman kampus juga luas. Tetapi, mereka cukup tahu diri kok kalau sekiranya agak mabuk setelah minum-minum saat acara tutup tahun misalnya, mereka nggak akan nyetir dan memilih pulang naik kereta.

Kalau di desa? Jarak dari rumah ke stasiun terdekat itu lumayan jauh. Kalau ke stasiun naik bus, ya bakal habis juga waktunya. Makanya, kalau yang buru-buru mending ya naik mobilnya saja. Petani di desa juga biasanya menggunakan mobil untuk mengangkut hasil pertanian mereka. Denger-denger, petani di Jepang itu kaya-kaya lho.

Yang jelas, image mobil di Jepang bukan sesuatu yang istimewa sekali. Namun, nggak semua keluarga juga memilikinya karena “mahal”. Mobil hanya dianggap sebagai alat kendaraan untuk mempermudah mobilitas saja. Memang ada beberapa orang yang suka mobil sport mahal, tetapi kebanyakan mereka lebih mementingkan fungsinya. Kalau mereka memiliki lansia dan anak kecil,  mereka akan memilih mobil yang ramah ke semua anggota keluarga. Makanya, banyak model mobil kotak yang mirip “tahu”. 

Merek mobil yang terkenal di Jepang adalah Matsuda dan Subaru. Merek seperti Toyota, Honda, Nissan, dan Suzuki juga ada. Harga mobil barunya 200-an juta ke atas. Kalau yang seken sih memang murah, bahkan saya pernah lihat yang harganya 190.000 yen (sekitar 22 juta rupiah). Kelihatannya sih masih bagus, tapi biaya perawatan dan pajaknya berapaan ya?

Biaya pemakaian mobil itu muahaaal

Mobil di Jepang itu muahaaal, Bos. Mahal di sini dalam artian pembelian plus keseluruhan biaya pemakaiannya itu mahal lho, ya. Perlu diingat bahwa di Jepang ada uji kelayakan mobil. Saya pernah lihat polisi menilang truk boks yang asapnya hitam. Polisinya sampai bawa alat untuk mengukur emisi kendaraannya. Nggak kebayang berapa denda yang harus dibayar. 

Selain biaya parkir yang cukup fantastis, biaya-biaya lainnya sungguh mencekik leher. Memang praktis dan aman ke mana-mana tanpa gangguan, tetapi tetap saja biaya perawatannya sungguh wow. Berikut gambarannya.

Untuk perawatan harian misalnya, biaya pencucian mobil sekitar 800-1000 yen (sekitar 100 ribu rupiah). Udah? Belum.

Biaya pemeriksaan (servis) mobil bisa mencapai 100.000 yen (13 juta rupiah), biasanya dilakukan berkala. Nggak setiap tahun juga sih, tergantung kondisi mobil juga. Mekanik bengkel biasanya memberikan penjelasan yang detail soal kondisi mobil, termasuk kapan harus ganti onderdilnya. Yang jelas servis bengkel di sana nggak berani “main rusuh” karena takut kehilangan pelanggan dan bangkrut.

Selain itu, biaya yang wajib dikeluarkan adalah pajak dan asuransi mobil. Pajak memang tergantung jenis kendaraannya juga sih, namun rata-rata mencapai 45.000 yen (sekitar 6 jutaan rupiah). Asuransi mobil tentu saja tergantung preminya. Semakin besar preminya, semakin besar pula perlindungannya. Kebayang kan, kalau punya mobil hanya buat gaya-gayaan, duitnya habis hanya untuk servis dan pajak.

Makanya, untuk mobil seken 22 juta-an rupiah tadi, bisa jadi biaya servisnya berlipat-lipat. Bisa saja malah ganti mesin, tekor ya. Di Jepang, memberikan mobil ke teman/saudara secara gratis itu adalah hal biasa. Syukur-syukur ada yang mau. Kalau nggak ada yang mau menerimanya, biasanya mobil harus dihancurkan. Biaya penghancuran mobil ini juga nggak murah. Nah lho, ribet kan?

Saya merasakan sekali soal membuang barang ini. Karena nggak ada yang mau diberi lungsuran kulkas-layak-pakai secara gratis sekalipun, saya terpaksa rogoh kocek sejutaan rupiah untuk membuangnya. Itu saja prosedurnya rumit. Ribet deh. 

Kalau yang hanya tinggal sebentar di Jepang, mending nggak usah punya mobil deh. Ribet. Tetapi, kalau itu kebutuhan pekerjaan sih ya mau bagaimana lagi. SIM A kita memang bisa menjadi SIM internasional di Jepang, hanya saja tetap harus melewati beberapa prosedur. Yang belum punya SIM, membuat SIM mobil di Jepang juga termasuk hal yang melelahkan dan biayanya pun tak murah. Harus melewati serangkaian tes tertulis, dll. Meskipun begitu, masih bisa diusahakan kok. Nyatanya banyak orang Indonesia di sana yang berhasil membuatnya. 

Begitulah kira-kira gambaran punya mobil di Jepang. Tertarik?

Sumber gambar: Pixabay

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 November 2021 oleh

Tags: hondajepangmobiltoyota

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Primasari N Dewi

Primasari N Dewi

Guru bahasa Jepang tapi suka drakor.

ArtikelTerkait

Shinkansen: Kereta Tercepat di Dunia yang Nyaman, tapi Nggak Cocok untuk Wisatawan Kantong Pas-pasan

Shinkansen: Kereta Cepat yang Nyaman, tapi Nggak Cocok untuk Wisatawan Kantong Pas-pasan

25 Maret 2023
Orang Jepang Gila Kerja, Pemerintah Jepang Bikin Program Agar Pekerja Pulang Tepat Waktu

Orang Jepang Gila Kerja, Pemerintah Jepang Bikin Program Agar Pekerja Pulang Tepat Waktu

15 Maret 2023
White Day 14 Maret: Hari Balasan Valentine yang Bermula dari Strategi Marketing di Jepang

White Day 14 Maret: Hari Balasan Valentine yang Bermula dari Strategi Marketing di Jepang

14 Maret 2023
7 Fakta Menarik di Jepang yang Sering Bikin Salah Kaprah (Unsplash)

7 Fakta Menarik di Jepang yang Sering Bikin Salah Kaprah

4 Maret 2023
5 Hal yang Menghambat Minat Belajar Sopir Mobil Pemula

5 Hal yang Menghambat Minat Belajar Sopir Mobil Pemula

24 Februari 2023
Oversharing tentang Enaknya Kerja di Jepang Nggak Masalah, tapi Tolong Cerita Juga Bagian Nggak Enaknya

Oversharing tentang Enaknya Kerja di Jepang Nggak Masalah, tapi Tolong Cerita Juga Bagian Nggak Enaknya

9 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Marlboro Filter Black

Marlboro Filter Black: Rasanya Nikmat, tapi Bikin Dompet Sekarat

Hal Paling Menyebalkan Saat Makan Mi Ayam yang Jarang Kita Sadari terminal mojok

Hal Menyebalkan Saat Makan Mi Ayam yang Jarang Kita Sadari

Membaca Watak UU ITE Menurut Tinjauan Zodiak terminal mojok

Membaca Watak UU ITE Menurut Tinjauan Zodiak

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan
Nusantara

Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan

oleh Firdaus Ala Illiyyin
25 Maret 2023

Terserah mau pindah ke mana aja, asal nggak ke Lamongan, deh.

Baca selengkapnya
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023
Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

23 Maret 2023
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

20 Maret 2023
Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

19 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!