Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

PSSI dan FIFA Membuang Empati ke Tempat Sampah

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
19 Oktober 2022
A A
PSSI dan FIFA sama-sama brengsek. (Mojok.co/Ega Fansuri)

PSSI dan FIFA sama-sama brengsek. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Share on FacebookShare on Twitter

Judul di atas mungkin terlalu melecehkan tempat sampah. Meskipun isinya sampah, tapi sebagai sebuah “wadah”, mereka punya andil di kehidupan manusia. Jadi, tempat sampah pun masih terlalu mulia untuk menjadi wadah pembuangan empati PSSI dan FIFA. Maafkan saya, tempat sampah.

Tuhan itu sungguh baik hati. 

Pertama, Tuhan memberi kita akal dan budi. Setelah itu, turunannya ada banyak aspek positif dari manusia. Ada cinta kasih, kemampuan untuk berkarya, sampai empati yang sangat luhur. Namun, entah bagaimana, manusia selalu punya cara paling brengsek untuk memberangus empati di dalam diri.

Kedua, Tuhan itu baik hati karena selalu memberi petunjuk, tentu dengan cara-Nya sendiri. Salah satunya, menunjukkan bukti sebenarnya orang jahat itu siapa saja.

PSSI dan FIFA sama-sama brengsek

Bagaimana bisa, di tengah duka yang mendalam, hanya 1 hari setelah jumlah korban meninggal dari Tragedi Kanjuruhan menjadi 133 orang, PSSI menerima ajakan Presiden FIFA untuk bermain fun football. Bahkan, di akun resmi, mereka menggunakan wording “keseruan”. Bajingan betul.

FYI @FIFAcom, a few hours before your president laughed on the football field, a victim of the Kanjuruhan Tragedy died in the ICU.

133 people have died. And your president came here to (for one thing) play FUN FOOTBALL & laugh? Why don’t you just play FUN FOOTBALL at Kanjuruhan? pic.twitter.com/B6UrqX7iqU

— PanditFootball.com (@panditfootball) October 19, 2022

Kalau memang PSSI punya akal sehat dan empati, mereka bisa dengan mudah menolak ajak Presiden FIFA. Itu sangat mudah untuk dilakukan. Nggak perlu banyak alasan. Tinggal bilang saja Indonesia sedang berduka dan fun football itu nggak layak untuk digelar.

Apakah kalau menolak main tarkam sama Presiden FIFA lantas PSSI kena sanksi? Nggak mau main tarkam kena sanksi tapi kalau ada 133 suporter meninggal pengurus bola Indonesia malah diajak untuk kerja sama. Apa itu membangun ulang Stadion Kanjuruhan? Secara fisik, stadion mungkin akan jadi bagus, tapi bagaimana dengan masalah sebenarnya? Indonesia selalu begitu. Fokusnya nggak pernah ke solusi. Brengsek betul.

Baca Juga:

Tragedi Kanjuruhan Cuma Jadi Album Foto Berdebu yang Terlupakan dan Tak Akan Pernah Diselesaikan

Arema, Persik, dan Kota Malang yang Tak Pernah Belajar Apa-apa dari Tragedi Kanjuruhan

Rekomendasi yang tidak dijalankan

Sudah lebih dari 7 hari sejak TGIPF mengumumkan rekomendasinya. Sebuah rekomendasi yang saya rasa sudah cukup seimbang, meski tidak bisa dikatakan sempurna. Setidaknya, rekomendasi mereka itu konkret dan masih sesuai dengan UU yang berlaku, baik UU di Indonesia maupun statuta FIFA.

Namun, sampai catatan emosi ini selesai saya bikin, PSSI belum melaksanakan rekomendasi tersebut. Yah, sekali lagi, kalau memang punya empati dan bukan para bajingan, nggak perlu rekomendasi, seluruh jajaran PSSI dan PT LIB sudah minggat. Sadar diri untuk mundur. Nggak perlu Presiden turun tangan dan FIFA datang ke Indonesia.

Namun, yang terjadi adalah pameran kebebalan dan pajangan orang-orang rakus jabatan. Awalnya menghindar, lalu saling lempar jabatan. Sekarang, malah main fun football bersama Presiden FIFA. Saya jadi curiga, jangan-jangan otak pengurus PSSI itu kekurangan pasokan oksigen. Mungkin terlalu banyak mabuk gas air mata.

Terakhir, fun football itu juga bukti bahwa Tuhan itu sangat baik. Dengan telak, Tuhan, sekali lagi mengingatkan kalau FIFA sendiri adalah lembaga brengsek dan korup. Isinya bukan soal sepak bola untuk manusia, tapi sepak bola sebagai mesin pendulang uang. Buktinya sudah banyak dan kamu bisa mencarinya sendiri.

Revolusi harga mati

Setelah ini apalagi? Kunjungan PSSI dan FIFA ke stasiun televisi atau menggelar doa bersama? Seremonial brengsek apalagi yang akan mereka lakukan sebagai usaha membasuh tangan-tangan berdarah?

Pada akhirnya, revolusi hanya milik mereka yang bersatu. Untuk melawan sekumpulan manusia brengsek, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. 

Apakah seluruh suporter Indonesia mau punya pemimpin macam ini? Yang bisa mengumbar senyum lebar sambil main fun football ketika ada 133 orang meninggal dan belum mendapatkan keadilan?

Kalau klub, sebagai “pemegang suara” juga cuma diam saja, jangan berharap Tragedi Kanjuruhan mendapatkan keadilan. Tragedi ini hanya akan menjadi sebatas catatan statistik. Tidak lebih.

Penulis: Yamadipati Seno

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Kesaksian Suporter: Malam Mencekam di Kanjuruhan dan Saya yang Gagal Menjadi Manusia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2022 oleh

Tags: fifapssirekomendasi TGPFtragedi kanjuruhan
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

ArtikelTerkait

2 Tahun Tragedi Kanjuruhan dalam Dunia Doa dan Harapan Semu (ANTARA FOTO:Ari Bowo Sucipto:pras)

2 Tahun Tragedi Kanjuruhan dalam Dunia Doa dan Harapan Semu

1 Oktober 2024
liga 2 judi bola shin tae-yong konstitusi indonesia Sepakbola: The Indonesian Way of Life amerika serikat Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis terminal mojok.co

Walaupun Sedikit Ngaco, Saya Mendukung Shin Tae-yong yang Lebih Memilih Pemain Muda

19 Mei 2021
Bom Waktu Arema FC dan Momentum Suporter Generasi Baru (Unsplash)

Bom Waktu Arema FC dan Momentum Perubahan bagi Suporter Generasi Baru yang Menolak Tunduk

30 Januari 2023
Kesaksian Suporter Malam Mencekam di Kanjuruhan dan Saya yang Gagal Menjadi Manusia Terminal Mojok

Kesaksian Suporter: Malam Mencekam di Kanjuruhan dan Saya yang Gagal Menjadi Manusia

3 Oktober 2022
Sepak Bola Putri

Bangkitnya Sepak Bola Putri Indonesia

10 Oktober 2019
FIFA aturan baru sepak bola neymar mojok

Aturan Sepak Bola Baru Bikinan FIFA Blas Ra Mashok!

23 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.