• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Home Gaya Hidup Gadget

Prinsip Akuntabilitas Kecerdasan Buatan

Aviandi Okta Maulana oleh Aviandi Okta Maulana
24 Juni 2022
0
A A
Kecerdasan buatan (Unsplash.com)

Kecerdasan buatan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pada 1999, film “The Matrix” menyajikan pertempuran antara robot yang memiliki kecerdasan buatan melawan manusia. Kini, 20 tahun berselang, kecerdasan buatan telah menjadi kenyataan.

Revolusi industri 4.0 telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan. Perkembangan teknologi secara drastis mengubah industri dari bersifat mekanis menjadi serba digital. Salah satu terobosan digital yang tengah menjadi primadona adalah kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Apa sebenarnya kecerdasan buatan ini? Seorang ahli dari perusahaan komputer IBM, Hila Mehr, menjelaskan dengan sangat sederhana. Kecerdasan buatan adalah program komputer yang didesain untuk melakukan aktivitas yang biasanya dilakukan oleh kecerdasan manusia.

Kecerdasan seperti apa yang dimaksud? Memahami informasi, memberikan alasan dan pendapat, membuat prediksi, berinteraksi dua arah dengan manusia dan mesin, bisa terus belajar secara otomatis dan terus berkembang seperti layaknya manusia.


Kini, kita bisa melihat penggunaan kemajuan teknologi ini dalam berbagai bentuk, seperti chatbot dan kendaraan otonom. Di bidang keuangan, dipakai untuk membantu profiling aktivitas pemasaran, perbankan, atau untuk memprediksi kondisi bisnis di masa depan. Di bidang kesehatan juga telah dikembangkan  untuk memahami aspek klinis dan recovery pasien. Bahkan media sosial yang kita pakai juga sudah memanfaatkan betul yang namanya artificial intelligence.

Maraknya penggunaan artificial intelligence ini perlu diatur. Pemerintah sebagai regulator perlu membuat haluan (roadmap) yang tepat bagi para pengembang. Di tanah air, BRIN adalah leading actor dalam program pengembangan dan implementasi teknologi baru ini.

Beberapa negara telah membuat roadmap terkait implementasi kecerdasan buatan ini. Amerika Serikat melalui White House Office of Science and Technology Policy (OSTP), di Eropa melalui the European Parliament’s Committee on Legal Affairs, dan di Britania Raya melalui the House of Commons’ Science and Technology Committee. Cina dan Jepang juga sudah melakukannya.

Akuntabilitas kecerdasan buatan

Selain harus diimbangi oleh roadmap yang tepat, perkembangan artificial intelligence juga harus mengedepankan pentingnya akuntabilitas. Dimuat dalam jurnal Harvard Business Review pada 2021, Stephen Sanford, menuliskan artikel berjudul “How to Build Accountability into Your AI”. Setidaknya terdapat empat hal penting terkait akuntabilitas yang perlu dipertimbangkan dalam pemanfaatan kecerdasan buatan.

Pertama, struktur governansi. Seorang pengembang harus menunjukkan aspek governansi meliputi kejelasan identitas dan seluk beluk tata kelola organisasi, pemahaman manajemen risiko, kemampuan mengelola artificial intelligence dan kepatuhan, akses informasi dan operasionalisasi sistem tersebut.

Kedua, memahami penggunaan data. Pengembang harus memahami apa yang boleh dan tidak boleh terkait pemanfaatan data. Pemahaman ini sangat penting karena data adalah komponen mendasar kecerdasan buatan. Data bisa memberikan manfaat yang sangat besar namun juga sangat memiliki risiko yang besar. Karenanya, pengembang harus menyajikan karakteristik yang jelas terkait sumber data yang digunakan, tata cara penyimpanan data, dan pemanfaatan data tersebut.

Ketiga, penjelasan terkait tujuan dan haluan artificial intelligence. Pengembang mesti menjelaskan tujuan dan haluan dalam pemanfaatan kecerdasan buatan secara jelas. Hal ini menjadi sangat penting untuk menilai kesesuaian antara tujuan dan implementasi yang dilaksanakan.

Keempat, monitoring dan evaluasi. Pengembang harus melakukan monitoring berkelanjutan guna memastikan derajat kesesuaian dan produktivitasnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya penyimpangan dari kecerdasan buatan yang dikembangkan.

Artificial intelligence telah menjadi keniscayaan. Siap tidak siap, kita akan mengalami dan menghadapinya. Oleh karenanya, kita sebagai salah satu pengguna internet terbesar di dunia, harus bersiap dengan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan yang telah banyak diimplementasikan.

Sebelum terlampau jauh, perkembangan artificial intelligence harus diiringi oleh aturan dan roadmap yang jelas nan akuntabel. Bukan ditolak, bukan dihindari, tetapi harus diatur dan dipahami oleh stakeholders. Dengan demikian, bangsa kita bisa mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari perkembangan teknologi ini, namun juga tidak mengorbankan dalam pengelolaan akuntabilitasnya. Jangan sampai kita berperang dengan teknologi berkecerdasan buatan seperti yang ada di film The Matrix.

Penulis: Aviandi Okta Maulana

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 7 Kuliner Paling Nggak Masuk Akal.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Juni 2022 oleh

Tags: artificial intelligencekecerdasan buatanThe Matrix
Aviandi Okta Maulana

Aviandi Okta Maulana

Dosen Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada.

Artikel Lainnya

4 Hal yang Harus Disiapkan Pemerintah kalau PNS Diganti Robot terminal mojok

4 Hal yang Harus Disiapkan Pemerintah kalau PNS Diganti Robot

3 Desember 2021
unicorn

Nikmat dan Ancaman Hidup di Era Unicorn

28 Agustus 2019
Pos Selanjutnya
Joki Tas di Kereta Memang Menyebalkan Terminal Mojok

Betapa Nyebelinnya Joki Tas di Kereta

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

24 Juni 2022
4 Oleh-oleh Khas Solo yang Sebaiknya Jangan Dibeli

Kota Solo, Sebaik-baiknya Kota untuk Menetap

24 Juni 2022
Kecerdasan buatan (Unsplash.com)

Prinsip Akuntabilitas Kecerdasan Buatan

24 Juni 2022
Lawang Sewu Semarang (Unsplash.com)

5 Fakta Keliru Terkait Semarang yang Telanjur Dipercaya Banyak Orang

21 Juni 2022
Stasiun Cipeundeuy Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati Terminal Mojok

Stasiun Cipeundeuy: Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati?

21 Juni 2022
6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala Terminal Mojok

6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala

25 Juni 2022
Sudahi Perdebatan Antara Indomie dan Mie Sedaap, Misoa Instan Adalah Sebenar-benarnya Mi Instan Terminal Mojok

Sudahi Perdebatan Antara Indomie dan Mie Sedaap, Misoa Instan Adalah Sebenar-benarnya Mi Instan

22 Juni 2022

Dari MOJOK

  • Lakukan Pelecehan Seksual, Pelaku Tak Boleh Naik Kereta Api Seumur Hidup
    by Yvesta Ayu on 29 Juni 2022
  • Boikot Holywings, Polemik ETLE, dan Politik Tukang Bakso
    by Ali Ma'ruf on 29 Juni 2022
  • KSP Sebut Peraturan Beli Pertalite dan Solar Demi Ketahanan Nasional
    by Hammam Izzuddin on 29 Juni 2022
  • Menyusuri Jejak Cinta Kalinyamat, Ratu Pemberani dari Jepara
    by Eko Susanto on 29 Juni 2022
  • Akademisi UI: Wabah PMK Tak Akan Turunkan Potensi Ekonomi Idul Adha
    by Hammam Izzuddin on 29 Juni 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GzeZNzywPSE&t=45s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In