Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Sinetron

Preman Pensiun Episode 21, Musim 1: Iwan Hampir Dihabisi Murad dan Pipit

Mohammad Hidayatullah oleh Mohammad Hidayatullah
15 Juni 2020
A A
sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19 kang bahar

sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19

Share on FacebookShare on Twitter

Adegan pertama Preman Pensiun episode 21 terjadi di depan sebuah masjid besar di pinggir jalan. Di sana Kang Bahar meminta Amin menunggunya di luar sedangkan dirinya masuk masjid itu.

Dalam perjalanan pulang, di dalam mobil Kang Bahar bercerita bahwa masjid tersebut bernama Masjid Agung, masjid yang hanya ia kunjungi setahun dua kali bersama almarhum istrinya untuk salat Idul Fitri dan Idul Adha.

Tampaknya Kang Bahar sedang bernostalgia. Setelah kunjungan itu, ia berniat setiap minggu salat Jumat di sana.

Di sisi lain, Dikdik mulai memindahkah haluan asmaranya. Imas tergantikan sosok wanita lain. Imas yang sudah terpikat dengan keseriusan Dikdik mendadak bingung nan galau karena lelaki ini hilang tanpa kabar. Keberapa kali ia menghubungi, namun tidak ada tanggapan.

Tetapi beruntung ada sosok Amin di sana. Pria yang cintanya bertepuk sebelah tangan pada Imas. Amin bersedia menjadi tempat curhat bahkan mampu menenangkan Imas.

Sementara itu, Iwan yang diganjar skorsing oleh Komar mendapat tawaran untuk bergabung dengan Jamal. Ia lalu menghadap Kang Mus untuk meminta izin. Alih-alih mendapat izin untuk bergabung dengan Jamal, justru Iwan diperintahkan untuk menemui Jamal dan mengatakan kepadanya bahwa dirinya akan keluar.

Tentu, itu merupakan perintah kurang baik bagi Iwan karena hanya akan memancing amarah dari Jamal. Akan tetapi, ada kabar segar juga bagi Iwan. Dia akhirnya mendapat izin Kang Mus untuk mendekati Yuyun tanpa ada intervensi dari Komar lagi. Syaratnya, Iwan jangan sampai mengganggu Yuyun jualan.

Sesampainya di hadapan Jamal, Iwan tanpa ragu mengutarakan maksudnya. Jamal jelas langsung naik pitam dibuatnya. “Coba ngomong sekali lagi, saya kurang jelas barusan,” kata Jamal mendekati Iwan.

Baca Juga:

Terminal Ledeng Bandung: Terminal Multifungsi di Pinggiran Kota Bandung yang Bukan Sekadar Tempat Ngetem Angkot

Mawar Preman Pensiun, Tukang Parkir Terbaik dan Teramah di Indonesia, Wajib Jadi Contoh!

Menyusul perkataan itu, dua pukulan dilayangkan Jamal. Tapi Iwan kan bekas atlet tinju, jadi dia dapat dengan mudah menghindarinya.

Amarah Jamal tak terbendung. Ia membentak Dikdik yang waktu itu ada di tempat untuk maju menghajar Iwan. Dikdik sadar dia tidak sebanding dengan Iwan, tapi apalah daya perintah harus dilaksanakan, dia pun terkena hantaman di bagian perutnya.

Melihat situasi itu, Jamal memutuskan pergi dari tempat seraya memberi ancaman kepada Iwan. Setelah itu, Iwan membangunkan Dikdik dan meminta maaf karena terpaksa memukulnya. Ia lalu bergegas pergi ke pasar untuk menemui Komar.

Masalah tidak berhenti di situ. Jamal menggerakkan Murad dan Pipit yang tak lain adalah anak buah Gobang untuk menuntaskan ancamannya kepada Iwan. “Kasih dia pelajaran!” perintah Jamal.

Sementara itu, di pasar Iwan mendapat sambutan buruk dari Komar. “Kalo bukan karena Kang Muslihat, kamu nggak bakal bisa buru-buru balik ke sini!” ucap Komar. Dia juga mengingatkan jangan macem-macem apalagi sampai menggoda Yuyun. Tapi percuma, Iwan sudah mengantongi izin dari Kang Mus untuk mendekati Yuyun, Komar harus terima dengan lapang dada Iwan menjadi rival asmaranya.

Di lain sisi, Gobang menelepon Kang Mus. Dia memberi info bahwa kedua anak buahnya menghilang dari terminal, ditakutkan telah menerima komando dari Jamal. Setelah menerima informasi tersebut Kang Mus lanjut menghubungi Dikdik, bertanya apakah Jamal telah memberi komando kepada Murad dan Pipit. Dikdik menjelaskan bahwa Jamal mengancam Iwan.

Berbekal informasi tersebut Kang Mus buru-buru keluar rumah dan menghidupkan vespanya. Tapi belum jelas tujuannya ke mana.

Sementara itu Murad dan Pipit yang telah tiba di parkiran pasar menanyakan keberadaan Iwan. Setelah mendapat informasi, tanpa banyak bicara mereka masuk pasar mencari Iwan.

Iwan yang lagi asyik mengobrol dengan Yuyun mendapat telepon dari Kang Mus .“Saya lagi menuju ke pasar, tapi takut nggak keburu, kalo ada Murad sama Pipit ke sana, kemungkinan kamu lagi dalam bahaya,” ucap Kang Mus. Mendengar peringatan itu Iwan bergegas pergi mencari tempat aman.

Murad dan Pipit masih menyusuri pasar mencari keberadaan Iwan, tetapi sepertinya Iwan gagal dijadikan perkedel oleh Murad dan Pipit karena saat ditelepon Kang Mus, Iwan sudah berada di angkot.

Kang Mus memutuskan untuk memindahkan Murad dan Pipit dari terminal ke jalanan di bawah naungan Jamal. Alasannya cukup cerdik: supaya lebih gampang ngawasinnya.

Menjelang berakhirnya Preman Pensiun episode 21 ini, Amin menelepon Kang Mus, mengatakan bahwa Kang Bahar ingin ketemu. Menerima kabar tersebut Kang Mus bergegas pergi ke rumah Kang Bahar. Sesampainya di sana, Kang Mus lantas duduk di kursi depan menunggu Kang Bahar keluar, tapi Amin memberi tahu untuk menunggu sebentar karena Kang Bahar mau salat dulu. Bak diterjang ombak, Kang Mus berkaca-kaca, dia seperti asing dengan kalimat “Kang Bahar salat”.

Baca sinopsis semua episode Preman Pensiun musim 1 di sini.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Januari 2022 oleh

Tags: preman pensiunPreman Pensiun Musim 1review sinetron
Mohammad Hidayatullah

Mohammad Hidayatullah

Mahasiswa kupu-kupu yang menganut kebebasan bergerak.

ArtikelTerkait

Alasan Kang Mus di Preman Pensiun Jadi Sosok Pemimpin yang Diidamkan terminal mojok.co

Alasan Kang Mus di ‘Preman Pensiun’ Jadi Sosok Pemimpin yang Diidamkan

24 Oktober 2020
si doel anak sekolahan episode 46 musim 3 keluarga doel diundang makan malam oleh papa sarah mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 46, Musim 3: Keluarga Doel Diundang Makan Malam oleh Papa Sarah

4 September 2020
si doel anak sekolahan episode 36 musim 3 mandra dan atun sama-sama mau nikah mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 36, Musim 3: Mandra dan Atun Bersaing Dulu-duluan Nikah

19 Agustus 2020
si doel anak sekolahan musim 5 si doel anak sekolahan episode 2 musim 2 review sinetron sinopsis jalan cerita mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 1, Musim 2: Selamat Datang di New Normal, Tukang Insinyur!

4 Juni 2020
si doel anak sekolahan episode 2 musim 2 keluarga doel ziarah kampung babe GBK senayan lapangan golf mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 2, Musim 2: Doel Pengangguran, Babe Puyeng

6 Juni 2020
si doel anak sekolahan episode 16 musim 3 mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 16, Musim 3: Sarah Korban Perasaan Lagi

22 Juli 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.