Ketika sedang menikmati perjalanan jauh menuju Bandung dengan menaiki mobil travel, perut saya tiba-tiba berbunyi kencang. Betul, saya kelaparan di tengah jalan. Saya kemudian minta pak Supir untuk tancap gas mencari foodcourt supaya perut saya tidak berisik lagi.
Pas sampai di foodcourt, tadinya saya mau cari makanan khas sunda yang bisa mengobati kerinduan saya dengan masakan rumah. Tapi mau belok ke tempat makan sunda itu, tiba-tiba hidung saya mengendus sesuatu dari kejauhan. Sebuah bau yang begitu nikmat, tapi bukan bau indomie atau mie bakso. Saya menengok ke arah kanan lalu menemukan jejeran gelas sterofoam yang berdiri ala piramida di samping termos berlapiskan stainless steel.
Bau nikmat tadi muncul dari seseorang yang sedang menyeduh sesuatu di sana. Saya kemudian menghampiri jejeran gelas sterofoam tadi, di sanalah saya menemukan sumber bau yang menggiurkan itu ternyata bau produk bernama Pop Mie.
Itu adalah awal mula pertemuan kami. Seperti cerita-jatuh-cinta-pada-pandangan-pertama lainnya, saya langsung menemukan bahwa dia istimewa. Lha wong dari tampilannya saja anti mainstream kok. Dia tidak butuh mangkok, juga sangat mandiri karena punya garpu sendiri. Penampilannya juga bisa dibilang sangat canggih dan futuristik di mana tutupnya membuat panas mie selalu terjaga. Dan wadahnya, bisa melindungi tangan kita dari panas, sehingga ketika kita berpegangan, rasanya hangat, mantap, dan pas.
Tak hanya tampilannya, rasanya juga tidak kalah menggoda. Saya seruput mienya. Lalu seperti ada ledakan di kepala saya. Rasanya sungguh luar biasa. Campuran gurih-gurih sedep dari kuahnya menyerap ke dalam mie yang lembut. Belum lagi, ada sayuran kering di dalamnya yang membuat saya merasa sedikit sehat karena bisa makan sayur di dalam kuah mie yang enak itu. Satu kesan saya ketika menghabiskan Pop Mie pertama dalam hidup saya ini, “Mantap Jiwa”
Setelah saat itu, saya hampir selalu membelinya ketika sedang di perjalanan jauh. Baik itu di bis, kapal, atau di kereta.
Dan selalu banyak cara untuk menikmatinya sehingga saya tidak akan pernah bosan membelinya. Suatu ketika saya bisa membeli Pop mie pedas yang membuat lidah terbakar hingga mandi keringat. Di hari lain saya bisa menambahkan berbagai topping seperti kerupuk dan nasi agar bisa makan dengan kenyang. Sisanya tergantung kreatifitas masing-masing.
Saya pikir kehebatan Pop Mie dalam menemani perjalanan bukan hal yang perlu diragukan lagi. Bahkan membeli Pop Mie di perjalanan rasanya sudah menjadi seperti tradisi. Siapa coba di dunia ini yang tidak pernah membeli Pop Mie di perjalanan jauhnya? Ketika tidak niat beli pun, saya kira tidak akan ada yang bisa tahan mencium bau seduhan Pop Mie yang dibeli orang lain yang membuat kita ingin turut membelinya.
Kehebatan lainnya, selain bisa menghilangkan lapar di perjalanan, Pop Mie juga punya bisa menghilangkan penyakit! Buktinya, saya pernah melihat seseorang sembuh dari gejala pusing dan mual-mual di perjalanan setelah dia menyantap Pop Mie! Wajahnya yang pucat kembali sehat seperti sedia kala.
Ah sungguh Pop Mie ini adalah teman perjalanan yang hakiki!
BACA JUGA Iklan Mie Sedaap dan Kegalauan Para Kpopers Penikmat Indomie atau tulisan Aditya Mahyudi lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.