Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Pondok Pesantren Salaf Rasa Milenial

Maulana Hanif Al-Faqih Rojichan oleh Maulana Hanif Al-Faqih Rojichan
22 Mei 2019
A A
Mempertanyakan Mengapa Santri Dilarang Punya Rambut Gondrong terminal mojok.co

Mempertanyakan Mengapa Santri Dilarang Punya Rambut Gondrong terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Semua ini seperti sudah ditakdirkan untuk aku bertemu dengannya, berawal dari keputusanku tidak ingin melanjutkan pendidikan formal lagi dan memilih menekuni minatku di bidang teknologi. Ya, walaupun semua itu ada konsekuensi yang harus kubayar.

Aku diharuskan masuk ke pondok pesantren jika tidak ingin melanjutkan pendidikan formal lagi. Langsung saja pikiranku tertuju dengan kegiatan membosankan yang hanya diisi dengan ngaji, memakai peci dan sarung setiap harinya. Terlepas dari itu, aku tidak mau mondok karena kebanyakan pondok pesantren memiliki aturan tidak boleh membawa gawai dalam bentuk apapun, baik laptop maupun smartphone.

Terus bagaimana aku ingin mengembangkan minatku di bidang teknologi jika aku tidak bisa mengakses gadget. Bukankah itu mustahil? Berat hati ini untuk “menjerumuskan diri” masuk ke dalam pondok pesantren, tapi setelah berdiskusi dan debat panjang lebar. Akhirnya aku bertaruh dengan orang tua dan siap mondok jika ada pondok pesantren yang memperbolehkan santrinya membawa gadget.

Apa yang terjadi? Aku kalah taruhan. Di Kampung Inggris yang terletak di Pare, Kediri ada pondok pesantren salaf rasa milenial. Selain boleh membawa gadget, ada fasilitas lain seperti Wi-Fi, mesin cuci, kompor, dan laundry. Bagaimana tidak aneh? Pondok mana yang memperbolehkan santrinya membawa gadget. Dan baru disini juga aku tahu ada pondok yang seperti ini.

Tidak seperti pondok pada umumnya juga, di sini jadwal ngaji relatif fleksibel (banyak santai daripada ngajinya hehe), jadi seperti tempat kursus yang jadwalnya tidak terlalu padat. Untuk hari liburnya ada Kamis dan Jumat—belum bonus juga kalau kiainya sedang ada acara keluar kota atau pas lagi gerah (sakit).

Untuk makan tidak usah khawatir, disini jatah makan 2x tapi nek iseh ngelih bisa cari makan di sekitar pondok. Urusan warung makan di sini semuanya ada, karena lokasinya yang berada di Kampung Inggris. Ibarat kata adalah “surganya perut” maka hasrat laparmu akan tersalurkan semua di sini. Untuk harga pasti terjangkau dan di sini kebanyakan warung makan adalah prasmanan jadi bisa ambil nasi dan lauk sepuasnya dong.

Oh ya, disini ada unggulan yaitu program bisa baca kitab dalam waktu 3 bulan. Kok cepet banget? Ya karena mereka punya metode sendiri yang bernama At-Ta`aruf. Metode pendekatan yang cocok untuk santri baru kayak aku yang belum pernah mondok sebelumnya. Jadi untuk santri baru biasanya akan ada pembimbing khusus untuk mengajarkan materi At-Ta’aruf sambil praktek langsung baca kitab langsung—Fathul Qorib nama kitabnya. Setelah dirasa mahir baru naik kelas ke kitab yang lebih rumit.

Berdasarkan senior yang sudah lama mondok disini, Pondok Al-Ma’ruf ini terkenal sebagai pondok kilatan. Bagaimana tidak? Kajian Kitab Alfiyah Cuma butuh waktu 6-12 bulan saja hingga khatam. Yang notabene jika di pondok salaf lain bisa 2-3 tahun.

Baca Juga:

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Persamaan Kontroversi Feodalisme Pondok Pesantren dan Liverpool yang Dibantu Wasit ketika Menjadi Juara Liga Inggris

Kebanyakan santri kesini hanya untuk memperdalam kajian kitab Alfiyah dari pondok sebelumnya. Tapi tidak masalah juga jika ada santri baru yang belum pernah mondok sebelumnya mau mondok kesini.

Akupun yang awalnya ogah-ogahan untuk mondok jadi betah buat tinggal disini, selain bisa fokus ke minatku akupun juga bisa memperdalam ilmu agama disini. Ditambah setiap hari Kamis malam Jumat ada futsal rutin buat santri yang mau ikut, ada kolam renang yang tidak jauh juga dari pondok jika hobi berenang, atau mau jogging di Stadion Candra Bhirawa juga bisa.

Ramadan ini adalah tahun pertama aku merasakan puasa di pondok, rasanya tidak beda jauh saat aku di kos dulu. Hanya saja disini tiap pagi dan malam setelah tarawih diisi dengan kajian kitab. Yang lebih berkesan adalah disini saat sahur dan berbuka, kebersamaan yang tidak pernah aku dapatkan sebelumnya.

Untuk kajian selama Ramadhan ini kitab yang dibahas selain Alfiyah Ibnu Malik ada Uddatul Faridh (warisan), Jauharul Maknun (sastra arab), Faroidul Bahiyyah (fiqh) dan Ushul Thoriqot (fiqh).  Ada satu tambahan lagi kajian kitab Nashoihul Ibad (tasawuf) tapi sifatnya opsional alias buat yang mau ikut saja.

Jika di pondok lain biasanya tanggal 17 Ramadan kegiatan pondok sudah libur, di sini masih tetap ngaji. Bahkan malam takbir pun kalau ada santri yang masih tinggal di pondok dan masih mau ngaji. Bahkan kiainya tidak segan untuk mengisinya.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: MilenialPondok PesantrenRamadanSalaf
Maulana Hanif Al-Faqih Rojichan

Maulana Hanif Al-Faqih Rojichan

Pelaku homeschooling, doyan utak-atik code, suka nanjak gunung.

ArtikelTerkait

gaji bulanan

7 Tips Mengatur Gaji Bulanan Biar Nggak Cuma Numpang Lewat

21 Oktober 2019

Jangan Sedih jika Tidak Ada yang Mengirimkan Hampers Lebaran untuk Kamu

5 Mei 2021
4 Kegiatan Ngabuburit Upin Ipin dan Anak-Anak Kampung Durian Runtuh Mojok.co

4 Kegiatan Ngabuburit Upin Ipin dan Anak-Anak Kampung Durian Runtuh

26 Maret 2024
mercon

Sudahlah, Tak Usah Menyalakan Mercon saat Patrol Sahur; Itu Mengganggu, Bambang!

8 Mei 2019
Kesepian saat ramadan di kampung halaman

Kesepian Saat Ramadan di Kampung Halaman, Kamu Nggak Sendiri!

7 April 2022
4 Tempat di Kudus yang Cocok buat Menambah Pahala di Bulan Ramadan

4 Tempat di Kudus yang Cocok buat Menambah Pahala di Bulan Ramadan

31 Maret 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nyatanya Guru Tak Pernah Mulia, Sejak Dulu Isinya Hanya Luka MOJOK.CO

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

28 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
3 Spot Jogging di Kota Semarang yang Cocok untuk Pemula Mojok.co

3 Spot Jogging di Kota Semarang yang Cocok untuk Pemula

28 November 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.