Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Pondok Pesantren Bukanlah Tempat Pembuangan Anak

Bobby Sidqillah oleh Bobby Sidqillah
19 Oktober 2021
A A
tebuireng dipati wirabraja islamisasi lasem pondok pesantren ngajio sampek mati mojok

tebuireng dipati wirabraja islamisasi lasem pondok pesantren ngajio sampek mati mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Sering kali saya menjumpai anggapan bahwa pondok pesantren adalah tempat orang tua untuk membuang anaknya. Hal ini sangat berefek dan membekas di pikiran anak-anak. Sehingga banyak di antara mereka tidak mau masuk pondok pesantren karena takut dibuang.

Padahal sejatinya pondok pesantren bukanlah tempat pembuangan anak atau penitipan anak. Terlebih bagi orang tua yang tidak mau kesulitan dalam mengurus anak. Justru kebalikannya, pondok pesantren adalah tempat terbaik bagi anak dalam belajar kehidupan.

Saya bisa mengatakan seperti ini karena saya mengalaminya sendiri. Sewaktu masih SD, saya beranggapan bahwa pondok pesantren adalah hal yang sangat membosankan. Setidaknya itu yang saya tahu dari tayangan televisi. Kehidupannya hanya baca kitab, pergi ke masjid, lalu baca kitab lagi. Begitu terus.

Sampai-sampai saya bertanya ke ibu saya, “Bu, di pondok bisa main sepak bola tidak?” Iya, pertanyaan itu lucu. Tapi, bagi saya yang tidak tahu apa-apa tentang kehidupan pondok, pertanyaan itu penting bagi saya. Ya saya tahunya kehidupan pondok ya kayak gitu: ngaji, dan hanya ngaji.

Namun, anggapan saya ternyata salah. Pondok pesantren pun mengenal sepak bola. Pondok pun mengenal kehidupan luar. Dan saya ternyata betah dengan kehidupan pondok, hingga di titik saya mengaku bangga menjadi santri.

Kembali ke anggapan pondok pesantren adalah tempat membuang anak.

Orang tua mana yang tega membuang anaknya? Tentu saja tidak ada. Orang tua di seluruh dunia tentu menginginkan anaknya menjadi anak yang hebat dan sukses. Sukses di dunia juga sukses di akhirat. Lalu mengapa ada anggapan bahwa hidup di pesantren seperti layaknya tempat pembuangan anak?

Mungkin hal semacam ini muncul dari orang-orang yang sama sekali tidak tahu atau tidak pernah mencicipi dunia pendidikan pesantren. Atau muncul dari mereka yang pernah merasakan hidup di pesantren, akan tetapi cuman sesaat saja dan menyisahkan pengalaman pahit yang dirasakan.

Baca Juga:

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Persamaan Kontroversi Feodalisme Pondok Pesantren dan Liverpool yang Dibantu Wasit ketika Menjadi Juara Liga Inggris

Kita bahas anggapan yang pertama, dari orang yang tidak pernah mondok. Mungkin, mereka yang tidak mengenal dunia pondok mendoktrin anak-anak agar tidak mondok. Entah apa kepentingannya. Lalu bahas anggapan yang kedua—orang yang pernah mondok tetapi memiliki pengaman pahit, mereka menceritakan hal-hal pahit yang mereka alami sewaktu di pondok. Lalu, mereka memutuskan untuk keluar karena tidak tahan. Hal itu kayak makan manggis, tapi yang dimakan kulitnya doang. Ya jelas pahit, lah.

Untuk kalian calon santri yang ingin mondok , nggak usah takut kurang kasih sayang. Tenang kalian diperhatikan kok seperti anak sendiri oleh para pengasuhnya. Perlu diingat kembali bahwa tidak ada orang tua (yang waras) yang tega membuang anaknya. Semua orang tua sayang pada anaknya.

Dengan memasukan anak ke dalam pondok pesantren banyak keuntungan yang didapatkan oleh anak dan orang tuanya. Bukan hanya soal pelajaran sekolah dan kehidupan, namun juga terjaganya pergaulan. Dan yang paling penting adalah pemahaman anak terhadap ilmu agama.

Maka dari itu, mari hilangkan anggapan kita tentang anak yang mondok adalah anak yang dibuang orang tuanya. Supaya semangat keinginan mondok anak membara sehingga dapat bermanfaat bagi agama dan bangsa tercinta.

Lagian konyol banget, bikin hoaks kok pondok pesantren tempat buang anak. Kalian kalau bikin hoaks buat nakut-nakutin bocah itu mbok ya yang kreatif tapi masuk akal gitu loh.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2021 oleh

Tags: AnakBelajarKehidupanPondok Pesantren
Bobby Sidqillah

Bobby Sidqillah

Hanya hamba biasa.

ArtikelTerkait

anak tertekan tinggal dalam keluarga perfeksionis mojok.co

Trauma Anak yang Hidup dalam Keluarga Perfeksionis

29 Agustus 2020
Investasi Bodong THR Anak Adalah Guyonan yang Paling Memuakkan Terminal Mojok.co

Investasi Bodong THR Anak Adalah Guyonan yang Paling Memuakkan

10 Mei 2022
Ketika Banyak Orang Benci Les Kumon, Saya Justru Masih Ingin Les di Sana terminal mojok.co

Ketika Banyak Orang Benci Les Kumon, Saya Justru Masih Ingin Les di Sana

23 Januari 2021
mitos

Andai Orang Dewasa Percaya Mitos

10 Mei 2019
Mendidik Anak Nggak Cuma Soal Menyiapkan Uang, Bund! Terminal Mojok

Mendidik Anak Nggak Cuma Soal Menyiapkan Uang, Bund!

6 Maret 2021
generasi sandwich cara mengatasi cara menghadapi mojok.co

Apa yang Harus Dilakukan jika Kita Termasuk Generasi Sandwich

22 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.