Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Untuk Menjadi Pebisnis, PNS Nggak Harus Resign dari Pekerjaannya

Rudy Tri Hermawan oleh Rudy Tri Hermawan
12 April 2023
A A
Untuk Menjadi Pebisnis, PNS Nggak Harus Resign dari Pekerjaannya

Untuk Menjadi Pebisnis, PNS Nggak Harus Resign dari Pekerjaannya (Onyengradar/Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tiga hari yang lalu saya membaca tulisan Ahmad Arief Widodo di Terminal Mojok soal pebisnis dan PNS. Dalam tulisan tersebut, Mas Arief menceritakan bagaimana seorang PNS yang mempunyai pekerjaan sampingan atau usaha lain. Dalam menjalankan usaha itu, PNS menemui banyak kendala, misalnya membagi waktu antara pekerjaan utama sebagai pegawai negeri sipil dan usaha sampingannya. Kendala berikutnya, ternyata nggak semua PNS mempunyai kemampuan berwirausaha.

Selain memaparkan beberapa kendala, Mas Arief juga menjelaskan apa yang sebaiknya dilakukan jika seorang PNS ingin total berbisnis, yaitu dengan resign dari pekerjaan utamanya. Terakhir, Mas Arief menjelaskan anomali yang terjadi tentang pebisnis yang menjadi PNS. Pada kenyataannya, menurut Mas Arief banyak sekali pebisnis yang malah iseng ikut tes CPNS (nggak tahu motivasinya apa) dan lulus. Nah, setelah menjadi PNS, mereka ini cenderung santai bekerja karena menganggap kerjaan PNS adalah pekerjaan sampingan.

Dari tulisan Mas Arief ini saya tertarik untuk memberikan komentar. Pada beberapa titik, saya setuju pendapat Mas Arief, tetapi pada titik yang lain, saya juga perlu menyampaikan pendapat saya sendiri. Yuk, kita bahas bareng, Gaes.

Apakah PNS nggak punya waktu untuk berbisnis?

Seringkali masyarakat menganggap PNS itu kerjanya santai, bisa ngopi, bisa ke mana-mana, tapi masih dapat gaji tetap, tunjangan kinerja, malah ada uang perjalanan dinasnya segala. Saya setuju dengan pendapat yang disampaikan oleh Mas Arief bahwa nggak semua seperti itu. Bukan karena saya PNS terus membela diri, tetapi realitanya memang begitu.

Setiap satuan kerja mempunyai beban kerja yang nggak sama. Ada satuan kerja yang sibuk banget—bahkan sampai perlu lembur—tetapi ada juga satuan kerja yang nyantai. Nah, yang sering disorot masyarakat adalah satuan kerja yang “dekat” dengan masyarakat tetapi masih bisa berleha-leha. Arti kata “dekat” yang saya maksudkan di sini adalah satuan kerja yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat ya, Gaes.

Berarti PNS yang punya beban kerja tinggi alias sibuk banget nggak bisa berbisnis, dong? Saya kurang setuju dengan pendapat ini. Menurut saya, seorang PNS yang akan memulai bisnis atau kerjaan sampingan pasti sudah memikirkan kendala-kendala yang akan dihadapi termasuk kendala membagi waktu. Sesibuk apa pun seorang PNS, dia pasti mencari cara agar kerjaan di kantor dan bisnisnya bisa berjalan beriringan. Lha, terus gimana caranya? Ya dia bisa memanfaatkan waktu di luar kesibukannya sebagai pegawai negeri sipil, Gaes!

Saya kasih contoh yang nggak usah jauh-jauh ya, Gaes. Selain setiap hari bekerja sebagai PNS pada instansi keuangan daerah, saya juga mengajar di jurusan Akuntansi dan Manajemen di sebuah perguruan tinggi di kota saya. Ketika mendapatkan tawaran untuk mengajar, pertama kali yang saya pertimbangkan adalah masalah waktu. Oleh sebab itu, saya langsung konfirmasi kepada pengelola kampus tersebut tentang jam mengajarnya. Oh, ternyata nggak bentrok dengan kerjaan saya di kantor karena dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu. Selain itu, perkuliahan hanya dilakukan selama delapan kali pertemuan. Jadi, nggak terlalu menyusahkan saya membagi waktu.

Saya berikan contoh lagi ya, Gaes. Saya mempunyai teman PNS yang bekerja sebagai accounting di sebuah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Teman saya ini setiap hari juga sibuk banget, Gaes. Dengan kesibukannya itu, saya pikir dia nggak ada kerjaan lain. Eh, dugaan saya salah, Gaes. Ternyata dia juga bekerja sebagai accounting di RS swasta. Bagaimana cara dia membagi waktu? Dia nggak ngantor di RS swasta itu setiap hari. Dia hanya bekerja pada hari-hari tertentu. Malahan kalau nggak salah, dia bekerja hanya tiga kali dalam seminggu dan itu pun dilakukan di luar jam kerjanya sebagai PNS.

Baca Juga:

4 Alasan Pegawai P3K Baru Harus Pamer di Media Sosial

Tunjangan Kinerja buat ASN, Beban Kerja buat Honorer, di Mana Adabmu?

Terkait waktu, saya pikir nggak akan menjadi suatu masalah yang besar bagi seorang PNS yang pengin jadi pebisnis sepanjang nggak mengganggu pekerjaan, jam kerja, dan nggak ada konflik kepentingan.

Benarkah nggak semua PNS memiliki jiwa wirausaha?

Orang tua saya dulu bilang, ”Kalau mau bekerja yang aman, jadilah PNS.” Yang dimaksud “aman” di sini adalah adanya gaji tetap setiap bulan, jauh dari risiko dipecat, dapat tunjangan, dapat uang pensiun, dan lain-lain, ya.

Sekilas pendapat tersebut benar, tetapi akan menjadi nggak relevan jika diterapkan pada saat ini. Kondisi pada saat kedua orang tua saya menjadi PNS dengan sekarang nggak sama. Dulu, pada Pasal 3 Peraturan Pemerintah (PP) No. 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil, seorang PNS dilarang untuk melakukan kegiatan usaha dagang baik secara resmi maupun sambilan, menjadi direksi, pimpinan atau komisaris perusahaan swasta. Namun, sejak dicabutnya PP No. 30 Tahun 1980 dan digantikan oleh PP No. 94 tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, nggak ada lagi aturan yang secara jelas menyebutkan seorang PNS dilarang berbisnis.

Malahan, sekarang pemerintah mendorong PNS untuk berwirausaha. Seperti yang dilansir dari Okezone.com, Kepala Badan Kepegawaian Negara, Bima Haria Wibisana, mengakui bahwa dirinya secara pribadi mendorong agar PNS memiliki jiwa wirausaha agar dapat menciptakan lapangan kerja dan mencapai kesejahteraan secara mandiri.

Lalu, ada pertanyaan bahwa nggak semua PNS mempunyai jiwa wirausaha? Ya, saya nggak memungkiri hal tersebut. Banyak sekali orang termotivasi jadi pegawai negeri sipil lebih karena faktor keamanan dan kenyamanan yang saya jelas di atas.  Nah, ini yang menurut saya salah. Pada saat aturan nggak secara tegas melarang PNS untuk berbisnis, eh malah banyak yang tenang-tenang saja dan lebih memilih tergantung pada penghasilan dari kantor. Kalau PNS semacam ini hidupnya tercukupi semua sih nggak ada masalah ya, Gaes.

Yang menjadi masalah adalah ketika mereka nggak mampu memenuhi kebutuhan hidup. Ujung-ujungnya mereka melakukan jalan pintas seperti korupsi, menerima suap/gratifikasi, dan kecurangan-kecurangan lainnya. Untuk itu, saya setuju dengan pendapat Kepala BKN dan Mas Arief yang mendorong PNS untuk berwirausaha meskipun hal tersebut nggak bisa instan dan perlu waktu untuk belajar.

Perlukah resign untuk total berbisnis?

Untuk resign dari PNS perlu pemikiran yang matang. Kalau bener-bener mau resign, pijakan kalian harus kuat. Artinya, bisnis yang dijalankan harus mampu menjadi penopang hidup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam bisnis tersebut harus ada sesuatu yang menjanjikan daripada sekadar menjadi PNS. Apa sesuatu itu? Ya jelas pendapatan dari bisnis harus lebih gede dari penghasilan sebagai PNS.

Sekali lagi, resign dari PNS itu nggak mudah, Gaes. Pengunduran diri sebagai PNS karena permintaan sendiri harus mendapat persetujuan Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK). Lha, kalau permohonan resign tersebut diterima sih nggak masalah, tapi kalau ditolak gimana, dong?

Misalnya dalam kurun waktu tertentu tenaga kalian masih sangat dibutuhkan untuk melaksanakan suatu tugas yang penting sehingga permohonan pengunduran diri sebagai PNS ditolak. Setelah mengetahui resign ditolak, jangan sampai kalian bekerja seenaknya sendiri sehingga mendapatkan sanksi dari pimpinan. Nggak dapat untung malah buntung, kan?

Saran saya, selama bisa membagi waktu antara pekerjaan sebagai PNS dan berbisnis, ada baiknya kalian nggak usah resign, deh. Selain harus pandai membagi waktu, bisnis kalian nggak harus dikerjakan sendiri, kan? Maksud saya, cobalah mempekerjakan orang lain yang bener-bener bisa dipercaya untuk menjalankan bisnis tersebut. Dengan begitu, kalian tinggal menerima laporan dan fokus pada fungsi pengawasan saja.

Di lingkungan kerja saya banyak PNS yang sukses berbisnis tanpa harus resign. Jadi, kenapa harus resign kalau kesibukan sebagai PNS dan bisnismu bisa jalan bareng?

Penulis: Rudy Tri Hermawan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Hal Nggak Menyenangkan yang Dirasakan PNS Saat Naik Jabatan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 April 2023 oleh

Tags: pebisnispnsresign
Rudy Tri Hermawan

Rudy Tri Hermawan

Seorang akuntan yang hobi menulis.

ArtikelTerkait

Panduan Memahami Kesejahteraan PNS sebelum Benar-benar Yakin Ikut Tes CPNS Tahun Ini

Lolos Tes CPNS Adalah Harga Mati bagi Pengangguran

18 September 2023
Guru Honorer Minggat, Digusur Negara dan Guru P3K (Unsplash)

3 Pertanyaan yang Berpotensi Membuat Guru Honorer Jengkel dan Sakit Hati

2 November 2024
Quiet Firing: Langkah Pengecut Perusahaan yang Amat Merepotkan

Quiet Firing: Langkah Pengecut Perusahaan yang Amat Merepotkan

21 September 2022
Instansi di Pusat dan Daerah yang Masih Sepi Pelamar CPNS 2024, Cermati supaya Kesempatan Lolos Semakin Besar! Mojok.co

Instansi Pusat dan Daerah dengan Jumlah Pendaftar CPNS 2024 Paling Sedikit, Cermati supaya Kesempatan Lolos Semakin Besar!

3 September 2024
Kata Siapa Gaji Guru Swasta itu Bercanda? Gaji Kami Gede kok (Syarat dan Ketentuan Berlaku)!

Andai Gaji Guru Naik, Berapa Persentase Kenaikan yang Ideal? Apakah Bisa Sebanyak Tukin Kementerian?

25 September 2024
Menunda Resign Demi THR Sah-sah Aja, Itu Siasat Karyawan Memaksimalkan Haknya Mojok.co

Menunda Resign Demi THR Sah-sah Aja, Itu Siasat Karyawan Memaksimalkan Haknya

5 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.