Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Plus Minus Posting CV di Media Sosial bagi Pelamar Kerja

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
28 Januari 2021
A A
dunia kerja lowongan kerja perusahaan info lowongan pekerjaan IPK Plus Minus Posting CV di Media Sosial bagi Pelamar Kerja terminal mojok.co bikin cv lamaran kerja desain kreatif

Bukan Lagi Blangko dan Desain Canva, Goyang TikTok pun Bisa Jadi CV Kreatif buat Lamar Kerja terminal mojok.co cv lamaran kerja desain kreatif

Share on FacebookShare on Twitter

Saat ini, ada banyak cara yang dilakukan oleh para kandidat dalam “menjual” diri mereka ke perusahaan demi menarik perhatian para HRD agar bisa lolos seleksi karyawan. Paling tidak, bisa dipanggil untuk keperluan wawancara atau mengikuti proses terlebih dahulu. Beberapa di antaranya sudah merambah platform digital seperti TikTok dan YouTube dengan cara membuat video secara langsung, berisikan perkenalan diri serta menceritakan tentang gambaran diri para kandidat.

Cara tersebut dianggap kekinian dan millennials friendly. Selama dilakukan dengan cara yang baik dan tidak menyalahi aturan, sebetulnya sah-sah saja. Seiring dengan perkembangan teknologi, hal tersebut menjadi lumrah untuk dilakukan. Tak terkecuali di ruang lingkup profesional.

Belum lagi kehadiran platform LinkedIn yang semakin memudahkan para pencari kerja dalam berinteraksi dengan HRD di suatu perusahaan. Betul-betul mendekatkan kandidat dengan HRD. Di sisi yang lain, HRD juga menjadi lebih mudah dalam menemukan kandidat yang sesuai dengan kebutuhan atau kualifikasi tanpa harus meminta CV terlebih dahulu. Lantaran, profil pada akun LinkedIn sudah didesain seperti CV digital bagi para penggunanya.

Dari beragam cara yang dilakukan oleh para kandidat dalam mempromosikan diri mereka kepada perusahaan, ada cara yang, meski terbilang unik, sebetulnya bukan hal yang baru, yakni posting CV mereka secara gamblang di media sosial atau pada LinkedIn disertakan dengan caption pelengkap. Misalnya begini:

“Halo, Bapak/Ibu HRD. Perkenalkan, nama saya Yanto Kupluk. Saya lulusan Psikologi dan sudah berijazah. Saat ini saya sedang mencari pekerjaan untuk posisi apa pun yang sekiranya sesuai dengan kualifikasi pada suatu posisi yang sedang dibutuhkan di perusahaan Bapak/Ibu. Berikut CV terbaru saya.”

Cara seperti ini, sebetulnya punya prinsip yang sama dengan orang yang berjualan atau promosi: ada yang nyantol syukur, kalaupun nggak, namanya juga lagi berusaha. Sampai pada poin ini, tentu saja tidak ada masalah.

Namun, dari sudut pandang saya sebagai recruiter, ada plus minus yang harus menjadi perhatian para pencari kerja yang posting CV di media sosial secara gamblang dan bisa dilihat oleh semua orang.

Tidak bisa dimungkiri, di satu sisi, cara ini memang memudahkan HRD dalam melakukan background check, pencarian kandidat yang sekiranya sesuai kualifikasi sekaligus kebutuhan perusahaan, sampai berkomunikasi langsung juga efisien dengan para kandidat.

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Namun, di sisi lain, hal yang sering kali diabaikan oleh para kandidat yang posting CV di media sosial adalah kerahasiaan data kandidat yang secara gratis terpampang begitu saja. Di antaranya ada nomor hape, alamat rumah, tanggal lahir, dan yang paling parah adalah NIK (Nomor Induk Kependudukan).

Posting CV di media sosial tentu sah-sah saja dan sangat mungkin dilakukan. Lantaran bisa memudahkan pihak HRD dan kandidat dalam menemukan kecocokan untuk menempati posisi tertentu. Namun, kerahasiaan data milik pribadi juga perlu diperhatikan agar tidak disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

FYI, jika kalian ingin posting CV di media sosial secara gamblang, saran saya, yang perlu dilampirkan sementara cukup nama lengkap, pendidikan terakhir, juga daftar pengalaman kerja (atau seandainya kalian fresh graduate, tulis secara singkat tentang kegiatan aktual yang dilakukan). Untuk kontak secara personal, bisa diganti dengan alamat email.

Lantas, gimana para HRD atau perusahaan menghubungi kalian—para kandidat—jika nomor kontak tidak dicantumkan?

Begini. Kalau ada HRD atau perusahaan yang tertarik dengan CV, profil, atau pengalamanmu, pasti secara personal akan menghubungi kalian via media sosial tersebut. Paling tidak, melalui email agar lebih personal dan profesional. Cara ini terbilang aman dibanding harus melampirkan semua nomor kontak pada CV yang diposting secara gamblang di media sosial. Bisa jadi win-win solution juga, khususnya bagi para pencari kerja.

Jika sudah ada HRD yang menghubungi kalian secara personal, pastikan juga untuk melakukan background check terhadap perusahaan atau orang tersebut. Nggak ada salahnya juga, kok. Selama dilakukan dengan baik dan tidak menyalahi aturan. Mau bagaimana pun, mengetahui sekaligus mencari tahu latar belakang suatu perusahaan saat melamar kerja, menjadi hak sekaligus sesuatu yang sebaiknya dilakukan oleh para pelamar kerja, sebelum akhirnya diterima di lingkungan tersebut.

BACA JUGA Fenomena HRD Ghosting dan Cara Menghindarinya dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Januari 2021 oleh

Tags: cvMedia Sosial
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

alay

Memangnya Alay Ya Kalau Sering Merekam Ini dan Itu?

8 Oktober 2019
kebebasan berpendapat

Kebebasan Berpendapat di Media Sosial Bagian 2: Bodo Amat adalah Cara Bermedia Sosial Paling Benar

22 Oktober 2019
Wahai Para Pencari Kerja yang Budiman, Seberapakah Penting Job Fair dalam Kehidupan?

Tips Mengikuti Job Fair Online Bagi Para Pencari Kerja

13 Agustus 2020

Dari Kasus Dhea Regista Terbukti bahwa Doxing Hanyalah Onani Moral

24 Agustus 2021
8 Fitur Rahasia Instagram yang Jarang Diketahui Orang

8 Fitur Rahasia Instagram yang Jarang Diketahui Orang

28 November 2022
fungsi facebook fitur facebook kegunaan facebook mojok.co

5 Fungsi Facebook yang Mungkin Belum Kamu Tahu: Bisa Nonton Film sampai Main Game Online

1 Juni 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.