• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Memotret Buku lalu Menguploadnya di Media Sosial itu Sebenarnya Buat Apa, Sih?

M. Farid Hermawan oleh M. Farid Hermawan
14 Agustus 2019
A A
[injam buku teman buku bajakan etika meminjam buku bacaan terminal mojok.co

[injam buku teman buku bajakan etika meminjam buku bacaan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Buku dan membaca adalah dua hal yang tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Ketika buku lahir, pastilah memerlukan pembaca dan begitu juga sebaliknya. Semakin berkembangnya zaman sudah barang pasti membuat manusia-manusianya juga semakin maju, terkhusus dalam hal buku dan membaca.

Buku yang sejak zaman dahulu menjadi pedoman manusia ketika ingin membaca hingga saat ini syukurnya masih punya tempat untuk eksis. Walau zaman semakin canggih akibat teknologi yang semakin mutakhir. Buku fisik masih sulit digulung tikarnya dengan kesimpelan buku-buku digital. Pembaca masih memerlukan bukti fisik yang menandakan bahwa ia telah atau sedang membaca, begitulah kira-kira maksudnya.

Seperti yang saya singgung sebelumnya bahwa dengan semakin mutakhirnya teknologi disertai dengan berbagai kemajuan yang mengiringi manusia. Benda seperti  buku dan momen membaca saat ini, juga seolah-olah harus berkembang mengikuti era.

Buku dan membaca pada akhirnya harus mengikuti perkembangan zaman, dan tentu juga harus terpapar virus gila eksistensi  manusia. Saya tanya buat kalian para pembaca dan para penikmat sastra. Apakah kalian pernah melihat barang sekali di timeline media sosial baik Twitter, Facebook atau Instagram kalian ada foto buku atau foto orang yang sedang membaca buku sambil diiringi caption aduhai?

Entah itu teman, orang lain atau mungkin kalian sendiri yang dengan sadar diri memotret aktivitas membaca atau memotret buku yang sedang dibaca. Jujur saya sering sekali melihat hal tersebut berseliweran di timeline media sosial saya. Lalu apakah hal tersebut salah? Apakah itu adalah sebuah dosa besar? Atau apakah itu merugikan negara?

Begini, baru-baru ini saya melakukan kegiatan memotret tumpukan buku yang telah saya baca selama satu bulan. Setelah saya potret lalu saya edit, foto tersebut akhirnya saya taruh di Instastory saya dengan isi kalimat yang singkat. Sebuah foto hitam putih dengan isi tumpukan buku dan tulisan 7/10.

Selang lima jam kemudian, ketika saya membuka Instagram saya kembali. Cukup banyak balasan dari apa yang saya posting di Instastory tersebut. Dan ada satu balasan yang pada akhirnya membuat saya memutuskan membuat tulisan ini. Isi balasan tersebut berbunyi, “bukunya difoto aja ni, nggak dibaca kan pasti.” Awalnya saya menanggapi dengan biasa dan saya balas, “Dibaca dong.” Namun balasannya bukannya santai tapi malah nyolot, begini ujarnya, “Halah pamer doang kan, supaya orang kagum.” Balasan tersebut hanya saya baca dan sampai kapanpun tidak akan pernah saya balas.

Sebegitu dangkalnya pemikiran manusia-manusia kolot yang menganggap bahwa memotret buku adalah ajang untuk mengumpulkan penggemar. Jelas tidak mungkin dengan hanya bermodal memotret buku lalu tiba-tiba besoknya saya sudah memiliki fanbase yang militan.

Gini ya bro dan mbak bro di luar sana. Biar kalian semua puas. Tujuan sebenarnya orang-orang yang suka motret buku dan motret aktivitasnya membaca buku itu awalnya cuma satu, BUAT PAMER. Sudahlah jangan banyak menyangkal, bahwa pamer adalah pikiran utama untuk berbagi informasi kemudian.

Lalu apakah pamer tersebut salah? Ya tidaklah, silakan pamer buku-bukumu sebanyak-banyaknya. Apalagi jika bukumu ORI dan memang punyamu sendiri. Kamu punya hak untuk pamer sekaligus berbagi semangat berliterasi. Urusan kamu baca atau tidak, ya itu hakmu. Yang penting kamu telah berkontribusi menumbuhkan minat dan rasa penasaran orang lain terhadap buku-buku yang kamu pamerkan di media sosial.

Kalau ada orang lain yang bilang begini, “buku itu dibaca bukan buat difoto.” Anggap bacotan tersebut omong kosong yang diperindah. Sah-sah saja kalau kamu punya bukunya, kamu baca dan kamu foto. Terus aktivitas tersebut dosa gitu? Kan tidak. Jangan takut mendengarkan bacotan orang-orang iri yang sok-sok-an cuma mau baca doang tapi malu untuk berbagi bacaan.

Tapi ingat, memotret aktivitas membaca dan buku yang kamu baca jangan menjadi ajang pamer buku bajakan dengan lagak yang angkuh. Lihat dulu bukumu, Ori atau palsu. Kalau palsu kamu potrat potret, itu namanya kamu pamer kebodohanmu.

Jadi intinya motret buku itu buat apa, sih? Jawabannya di bawah ini.

Pertama, Pamer. Sudah akui saja.

Kedua, untuk berbagi informasi soal buku yang dibaca.

Ketiga, mungkin ini yang jarang kalian pikirkan. Untuk meningkatkan minat baca masyarakat dan membantu para penulis agar semakin semangat berkarya yang secara tidak langsung sudah dipromosikan secara gratis lewat foto-foto buku yang kita bagikan di semua kanal media sosial.

Dan ingat sekali lagi, jika kalian bertemu orang iri dengki yang bilang lebih baik buku itu dibaca daripada difoto, ucapkan kalimat ini: BACOT. (*)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: BukuKritik SosialMedia Sosialminat bacapotret

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

M. Farid Hermawan

M. Farid Hermawan

Manusia

ArtikelTerkait

21 Istilah yang Sering Muncul di Kalangan Pembaca Buku

21 Istilah yang Sering Muncul di Kalangan Pembaca Buku

30 Maret 2023
7 Alasan Buku Self-Help Nggak Selalu Membantu Hidupmu

7 Alasan Buku Self-Help Nggak Selalu Membantu Hidupmu

14 Februari 2023
Bertobatlah Wahai Kalian yang Mengucapkan QRIS Jadi Kyuris!

Bertobatlah Wahai Kalian yang Mengucapkan QRIS Jadi Kyuris!

7 Februari 2023
Song Joong Ki Umumkan Pernikahan, Netizen Mending Nggak Usah Ikut Campur deh Terminal Mojok

Song Joong Ki Umumkan Pernikahan, Netizen Mending Nggak Usah Ikut Campur deh

1 Februari 2023
Konten Jakarta ke Bekasi 2 Jam Di Jogja Bisa Tembus Gunung tapi Kudu Nekat Terminal Mojok

Konten Jakarta ke Bekasi 2 Jam: Di Jogja Bisa Tembus Gunung tapi Kudu Nekat

25 Januari 2023
Nasi Minyak, Makanan Enak tapi Jahat Terminal Mojok

Nasi Minyak, Makanan Enak tapi Jahat

20 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
kamera jahat

Fenomena “Kamera Jahat” yang Menghantui Kawula Muda

nggak suka olahraga

Menanggapi Tulisan Kita Semua Suka Pelajaran Olahraga: Maaf Mas, Saya Nggak Suka

modus pdkt

Modus PDKT Ala Senior Kampus yang Harus Diperhatikan Mahasiswa Baru Ketika Ospek



Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor
Nusantara

Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor

oleh Aulia Syafitri
30 Maret 2023

Tinggal di Dramaga ternyata penuh drama.

Baca selengkapnya
Madura Tidak Butuh Jalan Tol

Madura Tidak Butuh Jalan Tol

30 Maret 2023
Derita Tinggal di Kecamatan Tegalrejo Jogja

Derita Tinggal di Kecamatan Tegalrejo Jogja

31 Maret 2023
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023
Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

28 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!