Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Pizza Pecel Sayur: Sederhana, tapi Bikin Orang Italia Marah

Erma Kumala Dewi oleh Erma Kumala Dewi
1 Juli 2024
A A
Pizza Pecel Sayur: Sederhana, tapi Bikin Orang Italia Marah

Pizza Pecel Sayur: Sederhana, tapi Bikin Orang Italia Marah (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ada yang udah pernah mencicipi pizza pecel? Menurut kalian gimana, Gaes?

Orang Italia terkenal dengan fanatisme budaya kuliner yang cukup kental. Dari sejarah peradabannya yang sangat panjang, Italia memiliki berbagai hidangan lezat yang telah mendunia. Wajar saja jika mereka cukup sensitif jika hidangan khas negaranya dimodifikasi dengan tidak semestinya. Apalagi jika diberi embel-embel asli atau original dari Italia

Di Jawa Timur, malah ada inovasi fusion food yang melibatkan pizza. Biar lebih melokal, topingnya diganti dengan pecel. Voila, muncullah pizza pecel sayur. Sebuah inovasi yang menistakan pizza dan penyimpangan terhadap pecel.

Pizza pecel berpotensi menyinggung orang Italia dan Jawa

Sebenarnya pizza toping pecel dibuat dengan mengawinkan cita rasa pizza Amerika dan pecel Jawa. Pizza yang dipakai memang menggunakan style Amerika, sebab adonan rotinya lebih tebal daripada pizza asli Italia. Di atas adonan pizza itu dioleskan sambal pecel autentik, lengkap dengan rasa kencur dan daun jeruknya yang khas itu. Kemudian ditaburi sayuran khas pecel dan ditutup dengan parutan keju mozzarella. Barulah pizza siap dipanggang.

Meskipun sudah ada disclaimer bahwa pizza yang dipakai dalam inovasi pizza pecel adalah style Amerika, namun tetap saja akarnya dari Italia. Orang akan selalu mengidentifikasikan pizza dengan negara Italia.

Saya nggak kebayang gimana reaksi orang Italia ketika disuguhi makanan ini. Mereka saja bisa ngomel kalau nemu hawaiian pizza dengan toping nanas, atau makan pizza dengan dicocol saus. Lionfield, duo YouTuber yang kerap membuat konten reaksi terhadap makanan Italia yang diselewengkan oleh orang non-Italia pasti mengatakan not approved untuk makanan ini.

Lagi pula bagaimana ceritanya pecel bisa dicampurkan dengan keju? Nggak semua makanan cocok dikejuin. Dimakan dengan roti pula. Sebuah kombinasi yang terasa nggak masuk akal. Sudah paling pas pecel dihidangkan dengan nasi dan lontong. Kemudian dinikmati dengan rempeyek yang gurih dan renyah, bukan keju.

Saya yakin niat penemu pizza pecel pasti baik. Barangkali ingin membuat pecel naik kasta dan mudah diterima selera internasional. Tapi, saya kira memperkenalkan cita rasa pecel yang original kepada dunia luar akan lebih baik. Sebab lebih menonjolkan kekhasan Indonesianya. Lagi pula kombinasi ini pun nggak dianggap lazim bagi lidah orang Indonesia sendiri.

Baca Juga:

10 Makanan yang Sering Bikin Salah Paham karena Namanya

Tidak Semua Orang Doyan Pecel di GOR Satria Purwokerto yang Menyalahi Kodrat, Sebaiknya Pikir Ulang Sebelum Mencicipinya

Fusion food yang mengaburkan identitas suatu hidangan

Tren fusion food seperti pizza pecel memang membawa angin segar dalam dunia kuliner. Banyak hidangan luar yang dilokalkan, baik dari segi cita rasa maupun penyesuaian bahan-bahannya. Menghadirkan cita rasa baru dan pengalaman kuliner yang lebih kaya. Namun, batasannya memang sangat bias.

Kreasi tersebut bisa berpotensi menghilangkan identitas asli suatu hidangan. Misalnya saja dalam pembuatan pasta carbonara yang berseliweran di media sosial kerap menggunakan campuran susu atau krim masak dan keju untuk membuat tekstur creamy. Cara ini telanjur diadopsi oleh banyak orang dan dianggap benar. Padahal saus carbonara yang asli menggunakan kuning telur dan keju.

Kreasi yang di luar batas seperti pizza pecel sayur ini juga bisa menyulut kekesalan, lho. Bukan hanya perpaduan budaya yang terlalu ekstrem, bahkan teknik memasak dan bahan baku yang nggak sesuai pakem bisa memicu perdebatan. Meskipun hasil akhir rasa hidangannya masih terbilang matching.

Coba ingat kasus rendang crispy di kompetisi MasterChef Inggris beberapa tahun silam. Pernyataan kontroversial dari juri kompetisi memasak itu menyulut emosi warga Indonesia dan Malaysia sekaligus. Atau hebohnya media sosial saat muncul rendang babi, sebab rendang diidentikkan dengan makanan Minang yang terjamin kehalalannya.

Mending dinikmati terpisah

Kalau kalian ingin melihat lebih banyak contoh salah kaprahnya orang mengolah hidangan negara lain, coba saksikan kanal Uncle Roger sebagai contoh. Ia kerap mengomentari orang barat yang merusak masakan Asia, hidangan yang lebih relate dengan orang Indonesia. Barangkali kalian bisa merasakan keresahan yang sama dengan penonton lainnya.

Selama ini pizza terlanjur dikenal sebagai roti bundar yang dioles saus dan keju. Tapi belum pernah dioles dengan sambel pecel. Sedangkan pecel, selalu disajikan dengan lontong, nasi, atau tanpa karbohidrat sama sekali. Mending kedua hidangan tersebut dinikmati secara terpisah saja. Menggabungkan pecel dan pizza terkesan terlalu dipaksakan. Jangan-jangan suatu saat nanti bakalan muncul kreasi pizza gado-gado atau pizza rujak cingur.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Mencicipi Pizza Napoli Asli, Apa Bedanya dengan Pizza di Indonesia?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Juli 2024 oleh

Tags: fusion foodpecelpecel sayurpizzapizza pecel
Erma Kumala Dewi

Erma Kumala Dewi

Penggemar berat film kartun walaupun sudah berumur. Suka kulineran dan kekunoan.

ArtikelTerkait

merantau ke jakarta timur uin jakarta warteg mojok.co

Pengalaman Konyol Orang Jawa Timur yang Merantau ke Jakarta

13 Januari 2021
5 Kasta Makanan dengan Bumbu Kacang yang Rasanya Paling Enak Mojok.co

5 Kasta Makanan dengan Bumbu Kacang yang Rasanya Paling Enak

12 November 2024
Hal-hal yang Lumrah di Nganjuk, tapi Sulit Ditemui di Jogja Mojok.co

Hal-hal yang Lumrah di Nganjuk, tapi Sulit Ditemui di Jogja

12 September 2024
Promo Pizza Beli 1 Gratis 1 Bikin Nelangsa: Konsumen Jangan Ngarep Lebih!

Promo Pizza Beli 1 Gratis 1 Bikin Nelangsa: Konsumen Jangan Berharap Lebih!

19 Agustus 2023
Gendar Pecel, Kuliner Khas Tanah Jawa yang Makin Langka terminal mojok.co

Gendar Pecel, Kuliner Khas Tanah Jawa yang Makin Langka

1 Desember 2020
Mencicipi Pecel Pawon Mbah Minah, Kuliner Blora yang Viral karena Jualan Langsung di Dapur Mojok.co

Mencicipi Pecel Pawon Mbah Minah, Kuliner Blora yang Viral karena Jualan Langsung di Dapur

14 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.