Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Buat Piyungan, kalo Mau Jadi Wisata Gunung Pertama di Dunia, Lewati Dulu Bantargebang

Selo Rasyd Suyudi oleh Selo Rasyd Suyudi
16 Agustus 2023
A A
Adakah Dana Istimewa untuk Sampah yang Tidak Istimewa? TPST Piyungan, ASEAN Tourism Forum, Jogja krisis sampah di jogja bantargebang

Adakah Dana Istimewa untuk Sampah yang Tidak Istimewa? (Hariyanto Surbakti via Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau Piyungan mau mendapuk diri jadi wisata gunung sampah, sebaiknya lewati Bantargebang dulu

Demi sampah. Sungguh ketika TPST Piyungan ditutup selama 45 hari ada lebih banyak sampah yang bisa dilihat. Tak terkecuali di kontrakan kawan saya yang bernama Farid (nama samaran), yang minggu lalu nunjukin enam kantong sampah plastik yang full tank dibiarkan di depan kontrakan.

“Iyalah, ditumpuk, kan Piyungannya juga ditutup,” kata dia saat saya komentari penataannya yang cukup buruk. Sebab, berhimpitan dengan parkiran sehingga rumah berisi enam kamar tapi diisi delapan orang tersebut terkesan lebih sempit.

Atau mungkin di grup WhatsApp yang saya masuki, masalahnya tak jauh beda. Piyungan tutup, kata dia, kita harus memilah sampah kembali. Pisahkan antara yang organik, dan yang anorganik, cuci bersih plastik-plastik bekas makanan dan minuman, dan hindari jajan yang kemasannya sekali pakai.

Begitupun di Mojok. belakangan yang lalu, saya kembali melihat tulisan soal sampah, dan lagi-lagi ada nama Piyungan di situ.  Ditulis oleh Fajar Junaedi dengan judul “Gunung Sampah TPST Piyungan Adalah Objek Wisata Andalan Jogja yang Siap Dikemas Lebih Cantik demi Menarik Wisatawan”.

Di tulisan ini, beliau ingin menjadikan TPST Piyungan menjadi wisata Gunung Sampah Pertama di Dunia. Yang bahkan “UNESCO pasti bangga dan siap menjadikan gunung sampah Jogja sebagai percontohan untuk negara maju,” kata beliau dalam tulisannya.

Ada beberapa hal yang kiranya dengan tulisan ini saya ajukan ini sebagai banding agar tidak buru-buru mengklaim seperti itu. Sebaiknya jangan terlalu gegabah, Pack.

Lewati dulu Bantargebang

Pertama, jika ingin menjadikan tempat tersebut sebagai Wisata Gunung Sampah Pertama di Dunia, punten, lewati dulu gunung sampah Bantargebang di Bekasi.

Baca Juga:

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Berkendara Melewati Bantargebang seperti Melewati Neraka: Sudah Bau, Macet Lagi!

Dilihat dari area luar, Anda sekalian pastilah takjub. Selain emang gede banget, Bantargebang ini seperti Piramid kalo diliat-diliat. Dan memasuki area dalam, mata Anda tidak akan berhenti penasaran menilik ke sekeliling, dengan anggapan bahwa pasti harta karun tersimpan di sini. Dan memang, dimulai dari Jenglot, kalung-kalung emas, kamera, uang dollar, uang gepokan, mainan, atau apapun itu, bisa Anda temukan di tumpukan sampah setinggi 40 meter lebih ini, asalkan sabar, dan telaten.

TPST Piyungan biasa nampung berapa? Apa? 700 ton/hari? Ah, mana maen. Bantargebang lah, bisa 6.500 sampe 7.000 ton perhari. 10 kali lebih banyak, 10 harinya Jogja.

Kedua, masalah luas tanah, sebenernya kalo dipikirin juga bisa kebayang sih, secara perbandingan perharinya beda jauh. Tapi agar based on data saya paparkan aja, totalnya seluas 110,3 hektare, dibagi jadi dua, 18,09 persen buat jalan dan sisanya buat sampah doang. Beda jauh (banget) sama Piyungan yang 12,5 hektare. Dan kalo diukur sama umurnya juga nih, beda 16 tahun, Piyungan lahir 1996 dan tentu saja, juara favorit saya, Bantargebang tahun 1989.

TPST Piyungan (?)

Kemudian ketiga, dan mungkin akan jadi yang terakhir, karena ditakutkan melakukan pembantaian berlebih. TPST Bantargebang sudah go internasional loh, kalo perlu dijabarin pernah di-notice sama aktor yang meranin Jack di Titanic, Leonardo DiCaprio, yang bahkan (sekali lagi) pernah juga di-post sama NatGeo.

Hmmm, “I’m the king of the world,” Zheyengqu (Bantargebang, 1997).

Disclaimer: Mungkin penggunaan kata Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) bagi Piyungan di sini mungkin tidaklah tepat. Sebab, TPST sendiri (harusnya) melakukan kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, daur ulang, mengolah, dan pemroses akhir sampah. Dengan kata lain tempat pulang terbaik bagi sampah. Dan hari ini, rumah itu ditutup dan gagal menampung kerinduan anak-anaknya yang gelandangan di jalanan. Tapi gapapa, sebut TPST aja ya, biar lebih keren walaupun Piyungan gagal keren.

Hingga akhirnya menulis ini, bikin tambah muak saya mengenai sampah. Dari papan bertulis “buang sampah pada tempatnya,” diskusi sampah, obrolan juga temen yang kayak yang sampah, teman mencuri kill di game online adalah nyampah, sarjana yang tidak berguna disebut sampah masyarakat, pemulung, dinas kebersihan, kamar penuh sampah, Pandawara konten sampah, flora dan fauna yang hidup susah karena sampah, hmm apalagi kira-kira yang mengandung sampah?

Mungkin tidak ada entitas yang tidak bisa berkaitan dengan sampah, dan tulisan ini adalah adalah salah satu di antaranya—entah sebagai metafora maupun literal—dan apakah masing-masing dari kita hanyalah bisa memungut tali tambang dan menalikannya di dahan, membuat simpul kemudian loncat dengan tak melupakan leher terikat sebelumnya; sehingga tak ada lagi yang memproduksi sampah, atau setidaknya, mayat Anda dan talinya menjadi sampah terakhir, apakah menjadi solusi terbaik buat semua ini, mungkin?

Penulis: Selo Rasyd Suyudi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Adakah Dana Istimewa untuk Sampah yang Tidak Istimewa?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Agustus 2023 oleh

Tags: bantargebangSampahTPST piyungan
Selo Rasyd Suyudi

Selo Rasyd Suyudi

Bisa tidur dan nggak ngapa-ngapain seharian penuh.

ArtikelTerkait

Adakah Dana Istimewa untuk Sampah yang Tidak Istimewa? TPST Piyungan, ASEAN Tourism Forum, Jogja krisis sampah di jogja bantargebang

Krisis Sampah di Jogja Adalah Cara Pemerintah Memupuk Semangat Warga Jogja agar Do It Yourself, Terima Kasih Banget loh!

5 Agustus 2023
Adakah Dana Istimewa untuk Sampah yang Tidak Istimewa? TPST Piyungan, ASEAN Tourism Forum, Jogja krisis sampah di jogja bantargebang

TPST Piyungan, Tempat Terbaik untuk Membuka ASEAN Tourism Forum 2023

13 Januari 2023
Salon de thé François industri musik jepang mojok

Jangan Anggap Enteng Urusan Sampah di Jepang

6 Oktober 2021
Bandung Lautan Sampah: Sebuah Ironi Ibu Kota Provinsi

Bandung Lautan Sampah: Sebuah Ironi Ibu Kota Provinsi

30 Agustus 2023
Menebak Pikiran Orang yang Suka Buang Sampah Sembarangan

Pekerjaan Rumah Besar Soal Sampah: Negara Luar Malah Nambahin

23 Juni 2019
Jogja Darurat Sampah, Monumen Ketidakbecusan Pemerintah (Unsplash) sampah di jogja

Retribusi Sampah Jogja: Solusi Jangka Pendek yang Bagus, Tinggal Menunggu Solusi Jangka Panjangnya

30 Oktober 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.