Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Perubahan Iklim: Ancamannya Nyata, tapi Kita Masih Tutup Mata

Muzadi Yazid oleh Muzadi Yazid
31 Juli 2022
A A
Perubahan Iklim- Ancamannya Nyata, tapi Kita Masih Tutup Mata (Unsplash.com)

Perubahan Iklim- Ancamannya Nyata, tapi Kita Masih Tutup Mata (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa bulan yang lalu, dunia dihebohkan oleh demo besar para ilmuwan. Peristiwa ini terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat, tepatnya di depan gedung JP. Morgan Chase. Mereka menuntut kita semua penghuni bumi untuk lebih peduli kepada masalah perubahan iklim. Bahkan mereka menyebutnya dengan istilah “krisis iklim”.

Melansir IPCC (Intergovernmental Panel On Climate Change), kita harus bisa menekan peningkatan emisi gas rumah kaca dalam 3 tahun ke depan. Jika gagal, masalah perubahan iklim akan berubah dari isu lingkungan menjadi krisis sosial.

Suara para aktivis lingkungan yang diabaikan

Menurut Peter Kalmus, seorang ilmuwan dari NASA yang ikut dalam demo, beberapa dekade yang lalu, para ilmuwan sebetulnya sudah memberi peringatan kepada dunia. Namun, pemerintah-pemerintah di dunia mengabaikan suara mereka.

Peter Kalmus sendiri meniatkan diri demo di depan gedung JP. Morgan untuk sebuah alasan yang jelas. Menurutnya, bank milik JP. Morgan menjadi salah satu pendonor banyak proyek terkait pembaharuan energi fosil di dunia. Proyek yang menyumbang emisi gas rumah kaca.

Beberapa aktivis perubahan iklim di dunia melakukan aksi serupa. Salah satunya di Inggris. Para ilmuwan dan aktivis dari Extinction Rebellion (XR) menggelar demo di depan kantor pusat Shell. Para aktivis bahkan menghentikan mobil-mobil besar yang sedang mengantarkan minyak. Selain Inggris, aktivis perubahan iklim di dunia menggelar demo di Jerman, Meksiko, dan Spanyol.

Sebuah kejadian mengejutkan, sekaligus mengecewakan, terjadi di tengah wawancara Good Morning Britain. Respons dari pembawa acara seolah memojokan bintang tamu bernama Miranda Whelehan yang sedang membahas krisis iklim. Dia adalah aktivis lingkungan dari organisasi bernama Just Stop Oil.

Si pembawa acara bahkan sempat mengolok nama organisasi Just Stop Oil. Menurutnya, nama organisasi itu sangat kekanak-kanakan.

Tidak berhenti sampai situ, si pembawa acara bahkan menyerang pakaian yang dikenakan Miranda Whelehan. Katanya, untuk mengangkut pakaian yang dikenakan Miranda, tentu butuh kendaraan. Kendaraan yang pastinya mengonsumsi energi fosil.

Baca Juga:

Gunung Arjuno Panas, Pertanda bahwa Perubahan Iklim Itu Nyata, Bukan Konspirasi!

Takut Mati, Alasan Utama Orang Denial tentang Isu Perubahan Iklim

Padahal, di acara tersebut, Miranda hanya ingin mengajak kita semua di dunia untuk bersama-sama mengurangi ketergantungan akan energi fosil. Ancaman perubahan iklim itu sangat nyata, tapi warga dunia masih tutup mata. Mencari sumber energi baru adalah masalah urgent.

Potensi bencana untuk Indonesia

Mengutip data IPCC, negara yang paling banyak memproduksi emisi gas rumah kaca adalah negara-negara Eropa, Amerika Utara, dan Asia terutama Cina. Negara yang akan menerima dampak dari bahayanya perubahan iklim pertama kali adalah negara tropis. Iya, benar, salah satunya, Indonesia. 

Masalah terbesar dari dari semua ini adalah banyak dari kita masih menganggap perubahan iklim sebatas isu lingkungan. Bahkan bagi banyak orang, krisis iklim itu bahasan basi. Seakan-akan, krisis iklim cuma terjadi sekali di masa lalu, lalu selesai, dan tidak layak dibahas karena sudah out of date. Padahal, krisis iklim semakin mengkhawatirkan.

Kelak, mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, masalah perubahan iklim akan berubah jadi krisis sosial. Ketika hal itu terjadi, saya rasa, semuanya sudah terlambat. 

Dampak perubahan iklim

Berikut beberapa kemungkinan yang akan terjadi apabila selama dalam waktu dekat tidak ada niat serius menangani perubahan iklim.

#1 Bencana alam

Perubahan iklim yang terlalu ekstrem, salah satunya, mengakibatkan suhu bumi naik signifikan. IPCC mencatat bahwa jika kita gagal menekan emisi gas rumah kaca, permukaan air laut akan naik secara drastis. Sudah begitu, es kutub ikut mencair. Siap-siap saja kita semakin sering melihat banjir terjadi di daerah yang sebelumnya aman-aman saja.

#2 Kelangkaan bahan pangan

Perubahan iklim yang sudah terlambat ditangani akan menyebabkan gagal panen dalam skala besar. Saya rasa, sektor pertanian yang akan menderita paling besar dan paling parah.

Ingat, Indonesia adalah negara agraris (konon, sih, masih begitu). Oleh sebab itu, petani yang sudah menderita saat ini, akan merasakan dampaknya lebih keras dibanding kita semua.

#3 Kejenuhan ekonomi

Seiring gagal panen dalam skala besar dan terjadi di banyak lini, harga bahan pokok sudah pasti melonjak. Hal ini akan berdampak ke kualitas ekonomi sebuah negara. Jelas, salah satunya adalah Indonesia. Mereka yang miskin sudah pasti menjadi “korban pertama”. Selebihnya, tinggal menunggu waktu saja.

#4 Kemunculan penyakit baru

Perubahan iklim secara ekstrem mempunyai potensi memicu timbulnya berbagai penyakit infeksi. Apalagi ketika terjadi pemanasan berkepanjangan dan ketidakstabilan Iklim. Konon, perkembangan hampir semua agen infeksius (virus, bakteri, parasit) dipengaruhi oleh keadaan iklim setempat.

Ingat, mencairnya es kutub sudah membuka banyak virus kuno nan berbahaya yang lama “tertidur di dalam es”. Ini berita yang sangat penting, tapi telinga-telinga kita tak mau menggubrisnya.

Nah, itulah 4 risiko berbahaya dari perubahan iklim yang tidak tertangani. Kita semua sudah merasakan efeknya, kok. Misalnya, kenaikan harga bahan pangan, terutama hasil pertanian. 

Yang sudah dan akan kita rasakan

Rata-rata harga cabai rawit sudah menyentuh harga Rp87.000 per kilogram. Mengutip data dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP), harga cabai rawit sempat menyentuh Rp148.750 per kilogram untuk Kabupaten Bangka Belitung.

Soal keberadaan virus dan penyakit baru, saya curiga Covid-19, cacar monyet, dan Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) terjadi karena perubahan iklim yang tak kita gubris selama ini. Semoga kecurigaan saya salah.

Nah, salah satu upaya yang bisa kita lakukan adalah mencari bahan bakar terbaru untuk menggantikan bahan bakar energi fosil. Cepat atau lambat, mau tidak mau, kita tidak bisa menghindar dari benih yang akan berkembang menjadi badai besar dan merusak dunia yang kita kenal.

Semuanya tinggal menunggu waktu….

Penulis: Muzadi Yazid

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Takut Mati, Alasan Utama Orang Denial tentang Isu Perubahan Iklim.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 31 Juli 2022 oleh

Tags: emisi gas rumah kacaglobal warmingkrisis iklimkrisis sosialNASAperubahan iklim
Muzadi Yazid

Muzadi Yazid

Seorang kurator seni dari sebuah galeri lukisan kecil-kecilan di pinggiran Ibu Kota, terjeblos ke dunia menulis murni atas dasar keresahan hati.

ArtikelTerkait

Takut Mati, Alasan Utama Orang Denial tentang Isu Perubahan Iklim

Takut Mati, Alasan Utama Orang Denial tentang Isu Perubahan Iklim

31 Mei 2022
3 Mitos Gunung Arjuno Malang yang Saya Patahkan Saat Pendakian

Gunung Arjuno Panas, Pertanda bahwa Perubahan Iklim Itu Nyata, Bukan Konspirasi!

12 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.