ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Persamaan Pengalaman KKN Saya dengan KKN di Desa Penari

Siti Halwah oleh Siti Halwah
5 September 2019
A A
kkn di desa penari

kkn di desa penari

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu, ketika pertama kali membaca thread KKN di Desa Penari, saya merasa situasi dalam cerita tersebut relate banget sama pengalaman saya sewaktu KKN. Ya, meskipun saya nggak kenal siapa itu @SimpleMan, orang yang pertama kali menceritakan kisah tersebut di jagat dunia Twitter, tapi kisah yang ditulisnya hampir menyerupai kisah KKN saya, mungkin juga kisah KKN kalian semua.

Ada banyak persamaan yang dapat saya klaim dan yang pasti nggak kalah horornya. Ya, meskipun saya nggak melakukan KKN di Desa Penari, sih. Tapi, hal-hal horor di sekitar kita memang selalu benar adanya.

KKN

Apa yang membuat pengalaman saya benar-benar sama dengan kisah yang diceritakan @SimpelMan di Twitter, yaitu kisah KKN-nya, hehehe. Pengalaman horor saya tentu menjadi sama dengan thread viral tersebut karena sama-sama mengalami fase KKN. Kalau pas lagi magang, maka pengalamannya nggak bakalan relate, kan? Hehehe ~

Lokasi Horor

Memang nggak ada tokoh Pak Prabu dalam kisah KKN saya, tapi ada tokoh lain yang mewakilinya. Kami menyebutnya Pak Carik. Ya, Carik desa. Sejak awal, beliau menyambut kami dan memperkenalkan kami dengan seluk beluk desa, sebut saja desa B, kec. M, kab. B. Pakai inisial saja ya, biar kalau artikel ini dimuat dan viral, kalian-kalian makin penasaran dech.

Ketika penempatan awal, kami di tempatkan di sebuah rumah yang lumayan besar. Perlengkapannya lengkap, tapi lumayan jauh dari pemukiman warga dan cukup gelap kalau malam. Maklum, jarak antar rumah sangat berjauhan, khas desa. Beliau sih, nggak menjelaskan kisah horor apa pun, jadi, saya pikir aman-aman saja.

Naasnya, tiga anggota kelompok KKN saya adalah orang-orang yang dapat melihat hal-hal yang tak kasat mata. Ngeselin, emang. Posko KKN kami memang sebuah rumah kosong, pemiliknya berada nun jauh di Jakarta sana dan hanya pulang setahun sekali. Makanya, sudah dipastikan penghuni rumah tersebut yang sebenarnya adalah bangsa lelembut. Haish.

Mengutip pernyataan teman saya, terdapat makhluk-makhluk tak kasat mata yang berdiri di ujung pagar, kamar mandi dan sudut lain rumah itu. Katanya sih, makhluk-makhluk tersebut termasuk golongan baik-baik. Tapi, ya sama saja. Saya tetap meminta ditemani kalau ke kamar mandi. Ngeselin emang teman-teman kelompok saya yang sok indigo itu.

Belum lagi fakta lain yang disampaikan Pak Carik, bahwa sebagian besar rumah di desa itu adalah rumah kosong. Sama seperti posko KKN kami. Masyarakat di sana lebih memilih merantau ke Jakarta karena tidak adanya lapangan pekerjaan di desa.

Teman yang Memiliki Kemampuan Melihat Hal-Hal Gaib

Seperti yang saya ceritakan sebelumnya, saya satu kelompok dengan orang yang memiliki kemampuan melihat hal-hal tak kasat mata, seperti tokoh Nur KKN di Desa Penari. Memiliki teman semacam ini, saya dilanda semacam perasaan dilematis. Di satu sisi, mereka seperti memiliki hubungan dengan dunia lain, jadi gampang antisipasinya. Tapi, mereka juga sering nyeletuk yang bikin bulu kuduk berdiri.

Pernah suatu kali saat sesi masak bersama, teman tersebut nyeletuk: ‘eh, ada yang lagi lihatin kita tuh”, katanya sambil nunjuk ke arah pagar yang terletak di ujung pojok timur.

Haduh, mendengar pernyataan tersebut, suasana yang sebelumnya kondusif malah tiba-tiba berubah mencekam. Apalagi masaknya masih lama. Rasanya tuh, pengen getokin panci penggorengan ke kepala teman saya itu, biar mulutnya nggak asal nyeplos.

Awalnya Pisah Rumah, Kemudian Dipisah Sekat

Rumah awal yang kelompok saya tempati memang agak jauh dari warga dan sepanjang jalannya gelap. Ya, meskipun nggak di hutan seperti di Desa Penari. Meskipun ada penunggunya, tapi kelompok saya masih santai-santai aja. Lokasi tidur cowok-cewek juga lumayan jauh. Aman.

Entah dari mana kabar berembus, tiba-tiba saja kelompok KKN saya viral di grup-grup KKN kelompok lain. Alasannya gara-gara seorang senior yang dulu pernah KKN di lokasi tersebut menyebar info bahwa posko KKN kelompok saya horor—ya meskipun memang benar.

Senior tersebut rupanya kelewat akrab sama salah seorang warga desa, dia kemudian bertanya-tanya seputar kelompok KKN yang sekarang—yaitu kelompok saya. Nah, waktu tahu lokasi tempat tinggal yang kelompok saya tempati, dia kemudian bereaksi heboh. Kira-kira seperti ini percakapannya:

A: ‘Mbak, anak KKN yang sekarang tinggal di mana?’

B: ‘Di sono, di tikungan jalan. Rumah kosong itu’

A: ‘Loh, bukannya di sana banyak hantunya?’

B: ‘Gatau, Pak Carik yang milih tempat tinggal’

Lalu, duaaaar. Si senior tadi kemudian tiba-tiba saja menjadi sangat peduli, mencari kontak kordes—koordinator desa—kelompok saya. Menasehati agar kami segera pindah. Hadeuh, dikira pindahan itu gampang kali, ya?

Belum selesai negosiasi, esoknya tetiba banyak chat masuk di WA saya. Menanyakan kondisi saya dan kelompok. Ternyata, si senior tersebut dengan baik hatinya menyebarkan info ke mahasiswa-mahasiswa aktif yang lain. Hish, dasar kelakuan!

Alhasil, kelompok saya kembali pindah ke lokasi yang jauh lebih horor dari sebelumnya. Lalu, tinggal seatap sama anak-anak cowok. Ya, bedanya nggak dipisahin sama sekat, tapi sama kaca dan tembok. Anak-anak cowok tidur di satu-satunya kamar yang ada di luar. Kadang juga di mushola ataupun sofa luar. Hehehe.

Tidak Ada Pemuda/Remaja di Desa

Desa tempat KKN saya nggak ada pemudanya. Kemana? Merantau ke Jakarta. Karena apa? Yang jelas bukan karena ada hal-hal mistis seperti KKN di Desa Penari, tapi karena emang nggak ada lapangan pekerjaan di desa. Biasanya selepas lulus SD, mereka melanjutkan pendidikan ke pondok pesantren. Lalu, merantau ke Jakarta atau Kalimantan, mencari nafkah.

Masyarakat di desa sebagian besar adalah ibu paruh baya, lansia dan anak-anak kecil usia SD. Anak-anak SD tersebut sebagian besar menghabiskan waktunya dengan nenek dan kakeknya. Terpisah dari kedua orangtuanya.

Diganggu karena Perilaku Orang-orang yang Cinlok

Dalam kisah KKN di Desa Penari, kelakuan Bima sama Ayu mendatangkan petaka. Intinya, mereka sudah teramat sangat keterlaluan dan nggak beradab sebagai ‘tamu asing’ di desa itu. Nah, di KKN saya juga ada yang seperti itu.

Awalnya, di rumah yang baru, semua biasa saja, meskipun berdasarkan pengakuan teman saya, penunggunya lebih banyak. Lalu, kira-kira seminggu sebelum perpisahan, kejadian mistis mulai berdatangan.

Salah seorang teman saya diganggu. Dia bahkan nggak bisa tidur semalaman dan seolah mendengarkan suara-suara lain. Selalu menutup telinga dengan mata tertutup. Haduh, padahal waktu itu masih ada beberapa proker belum jalan.

Lalu, setelah dibawa ke dokter, anaknya ternyata cuma sakit maag. Diminta rutin minum obat. Tapi, kata teman saya yang indigo, anak itu keras kepala. Kamar yang dia tempati sebenarnya udah ada penunggunya, eh malah dia ambil.

Belum lagi tingkah dua orang sejoli teman saya—cowok dan cewek—yang hobi banget dempet-dempetan. Sampai-sampai mereka berduaan di musola. Bayangin aja, di musola! Hih, dasar nggak berperi kejombloan.

Nah, gara-gara kelakuan mereka, para penunggu rumah itu marah. Menurut teman saya yang bisa berkomunikasi dengan mereka, kelakuan mereka berdua nggak beradab. Iya sih, mereka dempet-dempetannya emang menjelang masa akhir KKN. Jadi wajar aja kalau kelompok saya baru diganggu menjelang perpisahan.

Mungkin, para penunggu tersebut merasa iri melihat cinta yang bersemi di lokasi posko KKN ini. Bukan cuma para penunggu aja, sih. Tapi juga saya dan beberapa teman yang lain. Soalnya sama-sama jomblo, hiks. Syukurnya, kami semua selamat sampai selesai masa pengabdian. Nggak perlu ada tumbal apa lagi jiwa yang tersesat. Alhamdulillah.

Sekian cerita saya. By the way, kalian merinding nggak? Nggak, ya? Ya sudah. (*)

BACA JUGA Tidak Penasaran dengan Cerita Horor KKN Desa Penari Indikasi Seseorang Ber-IQ Tinggi: Benarkah? atau tulisan Siti Halwah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 September 2019 oleh

Tags: cerita kknHororkisah kknkkn di desa penari
Siti Halwah

Siti Halwah

menulis untuk eksis

ArtikelTerkait

Detail Kecil tentang KKN yang Luput di Film KKN di Desa Penari Terminal Mojok

Detail Kecil tentang KKN yang Luput dalam Film KKN di Desa Penari

25 Mei 2022
3 Fenomena Alam di Tegal yang Sering Dikaitkan dengan Hal Gaib Mojok.co

3 Fenomena Alam di Tegal yang Sering Dikaitkan dengan Hal Gaib

3 Agustus 2024
Kenangan Ketakutan dan Merinding ketika Membaca Novel Goosebumps terminal mojok.co

Kenangan Ketakutan dan Merinding ketika Membaca Novel Goosebumps

13 Oktober 2020
Berita Perselingkuhan Bukan Ladang Penghakiman, Tidak Perlu Merasa Paling Tahu terminal mojok.co

Bukan Nessie Judge, tapi Nadia Omara Youtuber Horor Kriminal Favorit Saya

21 Oktober 2020
Pembantaian PKI dan Fakta di Balik Misteri Tempat Horor

Pembantaian PKI dan Fakta di Balik Misteri Tempat Horor

15 Agustus 2022
tempat kkn

Tips Mencari Tempat KKN yang Konten-able

4 September 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Jagat Sinema Bumilangit satria dewa universe gundala mandala gatotkaca joko anwar hanung bramantyo superhero lokal mojok.co

Beberapa Hal yang Kebetulan Sama Antara Jagat Sinema BumiLangit dengan DC Extended Universe

VAR

Ketika VAR di Sepak Bola Indonesia Hanyalah Mimpi

terbaring

Kuntilanak yang Menatap Tajam Saat Saya Terbaring Sakit

Terpopuler Sepekan

4 Orang yang Nggak Cocok Tinggal di Magelang, Pikir Ulang sebelum Pindah ke Sini

4 Orang yang Nggak Cocok Tinggal di Magelang, Pikir Ulang sebelum Pindah ke Sini

11 Mei 2025
Wisuda TK Tradisi Paling Nggak Penting dan Buang Duit, Lebih Baik Dihapus Aja Mojok.co wisuda sekolah

Sebagai Guru, Saya Sepakat dengan Dedi Mulyadi, Wisuda Sekolah Dihapus Saja, Ribet dan Banyak Masalah!

8 Mei 2025
Akui Saja, Batu Lebih Menarik Menjadi Destinasi Study Tour Ketimbang Jogja dan Bali Mojok.co

Sebagai Warga Lokal, Saya Setuju Study Tour ke Batu Malang Lebih Menyenangkan karena Study Tour ke Jogja dan Bali Sangat Membosankan

8 Mei 2025
4 Alasan Kehilangan Jarjit Adalah Kerugian Besar bagi Serial Upin Ipin

4 Alasan Kehilangan Jarjit Adalah Kerugian Besar bagi Serial Upin Ipin

12 Mei 2025
Membayangkan Salatiga Tanpa UKSW: Hanya Jadi Kota Pensiunan yang Sepi, Perekonomian Warga Setempat Lesu

Membayangkan Salatiga Tanpa UKSW: Hanya Jadi Kota Pensiunan yang Sepi, Perekonomian Warga Setempat Lesu

7 Mei 2025
Baturraden Banyumas Kini Tak Lagi Nyaman, Keindahannya Dinodai Penjual yang Jumlahnya Terlalu Banyak

Baturraden Banyumas Kini Tak Lagi Nyaman, Keindahannya Dinodai Penjual yang Jumlahnya Terlalu Banyak

9 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_ns1MCy_8lA

DARI MOJOK

  • Cuti Bersama Melahirkan Kesenjangan di Dunia Kerja: Tidak Bisa Dinikmati oleh Semua Pekerja dan Ada Saja Perusahaan yang Semaunya
  • Xpander vs Nissan Livina: Anak Kembar Beda Nasib karena Xpander Disayang dan Lebih Nyaman, Nissan Livina Hidup Merana
  • Cerita Jemu Memboyong Ibu Usia 102 Tahun untuk Dapat Layanan Pengobatan Gratis di Candi Borobudur
  • Persiapan Waisak 2025 di Candi Borobudur Sudah 80 Persen, Panitia Sediakan Layanan Kesehatan Gratis
  • Calon Orang Sukses di Jogja Biasanya Pernah Belajar di Sekolah Favorit
  • Program Barak Militer bagi Siswa Nakal: Penghinaan Akal Sehat dan Pengingkaran terhadap Esensi Pendidikan

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.