Merokok adalah kegiatan yang tidak baik dan tidak sehat, katanya. Namun menurut para perokok yang didominasi oleh kaum pria ini seakan tidak memperdulikannya. Bahkan ketika perokok ditegur untuk berhenti atau mengurangi rokoknya, banyak yang membantah dengan mengatakan “Ngerokok mati, gak ngerokok mati, mendingan ngerokok sampai mati”. Yang pada intinya adalah biar takdir yang menentukan masalah penyakit dan kematian.
Rokok lekat dengan pria, meski semakin banyak wanita yang merokok. Mungkin karena banyak film dan tayangan televisi yang memperlihatkan pria merokok dibanding wanita. Bagi saya, pria yang merokok terlihat lebih keren. Tapi tentu saja itu hanya pendapat saya. Rokok tidak terikat dengan gender dan tanda maskulinitas. Semaskulin apapun perokok, keslomot rokok tetaplah mengaduh hilih-hilih.
Rokok tak lagi semata jadi barang konsumsi. Tembakau lintingan tersebut bertransformasi menjadi penanda karakter dan kasta penikmatnya. Nggak percaya? Nggak apa-apa sih, tapi saya akan mencoba menjelaskan karakter orang berdasar rokok yang disedotnya.
Disedot, bukan disebul. Mana ada orang beli rokok buat disebul doang.
Sampoerna Mild
Perokok ini memiliki sifat mudah bergaul alias supel, suka pamer, dan memperlihatkan kemewahannya. Tetapi mereka sulit untuk menentukan keputusan karena masih labil dan gampang terpengaruh, karena kebanyakan mereka adalah perokok yang masih muda dan mereka kebanyakan berada di tempat tongkrongan yang ramai seperti di Indomaret Point atau kafe-kafe lainnya.
Dji Sam Soe
Perokok ini memiliki pribadi yang keras, punya jiwa kepemimpinan yang tinggi, dan sangat egois sehingga sangat sulit untuk dipengaruhi. Mereka juga seorang pemimpin yang baik, mempunyai kreatifitas yang tinggi, dan mempunyai banyak pengalaman. Karena kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang sudah sepuh dan jarang sekali terlihat di tempat-tempat nongkrong.
Gudang Garam (Filter&Super)
Perokok ini sangat idealis dan cenderung cuek dengan keadaan sekitarnya. Mereka juga lebih menyukai keadaan damai, sunyi, hidupnya santai dan terkesan apa adanya. Mereka sering dijumpai di tongkrongan pojok-pojok gang ditambah dengan dorongannya yaitu kopi Granita. Dan juga merek rokok ini paling banyak diminati semua kalangan karena harganya murah dan bisa dibeli ketengan.
Marlboro
Perokok ini sifatnya mirip dengan perokok Sampoerna Mild, suka pamer dan selalu memperhatikan penampilan. Perbedaannya ialah mereka orang yang sangat tegas dan tidak plin-plan dalam memutuskan suatu hal. Biasanya mereka ini disebut “Sultan” di tongkrongannya karena harga dari rokok tersebut hampir menyentuh Rp30.000.00 bahkan bisa melebihi harga tersebut jika membelinya di toko-toko retail.
Magnum Mild
Perokok ini memiliki sifat yang santai dan cenderung apa adanya tetapi di dalam hati kecilnya mereka adalah seorang pemikir dan selalu perhitungan dalam urusan keuangan. Biasanya mereka itu satu tongkrongan dengan perokok Gudang Garam. Dan mereka sering disebut sebagai “Sobat missqueen” di tongkrongannya karena tidak pernah mau patungan jika membeli rokok.
Hari gini patungan rokok? Ya Tuhan.
Tingwe (Ngelinting Dewe)
Meski ini bukan termasuk merek rokok, tetapi sudah banyak perokok yang ikut dengan aliran ini. Perokok ini memiliki sifat mandiri, tidak mau merepotkan orang lain dan mereka juga hemat dalam menentukan pengeluaran keuangannya. Mereka disebut juga perokok indie karena semua hal dalam dunia per-Udud-an dia sudah faham betul. Bayangkan saja mereka memilih papirnya sendiri, memilih tembakau sendiri dan juga mencari cara untuk meracik tembakau agar bisa menjadi rokok yang sangat nikmat.
Sebetulnya banyak fenomena-fenomena yang lucu seperti perokok yang sering mencampur tembakau dari merek berbeda menjadi satu. Seperti tembakau Sampoerna Mild dicampur dengan tembakau Gudang Garam dan lain sebagainya. Entah apa yang ada di pikiran mereka sampai terpikirkan untuk mencampur dua jenis tembakau menjadi satu, yaaa namanya juga manusia Indonesia yang sering melakukan hal-hal yang aneh. Mungkin suatu saat nanti saya akan membahas apa enaknya dua jenis tembakau tersebut dicampur menjadi satu.
Nah, untuk para perokok berat ingat kesehatanmu, jangan merokok seperti sepur yang asapnya selalu mengepul di udara, kalo memang sudah terasa gak enak lebih baik berhenti sejenak untuk merokok, karena mendingan berhenti merokok sejenak daripada nantinya gabisa merokok lagi seumur hidup. Hiiks~
Demikianlah beberapa tipe perokok menurut pengalaman saya di tongkrongan selama ini. Mungkin nantinya kamu akan menemukan perokok yang lebih aneh dalam tongkrongan kamu. Jangan lupa juga untuk selalu menjaga korek kamu di manapun kamu berada, karena curanrek selalu ada disekeliling kita. Ingat! Jaga selalu korekmu, karena korek adalah kuntji.
BACA JUGA Sesakit-sakitnya Patah Hati Lebih Sakit Tidak Kebagian Sodoran Rokok.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.