Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Buku

Perjalanan Penuh Makna dan Misteri Bersama Oskar Belajar Pergi

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
13 Januari 2023
A A
Perjalanan Penuh Makna dan Misteri Bersama Oskar Belajar Pergi Terminal Mojok

Perjalanan Penuh Makna dan Misteri Bersama Oskar Belajar Pergi (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Judul: Oskar Belajar Pergi
Penulis: Indah Darmastuti
Penerbit: Buku Mojok
Tebal buku: 134 halaman
Tahun terbit: 2022

Semenjak bangkit dari reading slump yang mendera selama berbulan-bulan lamanya, akhirnya saya kembali gemar dan fokus baca buku sejak pertengahan tahun lalu. Saya kembali menikmati momen membaca buku dan berhasil mempertahankan konsentrasi selama itu.

Saya belum menyebut diri sendiri sebagai bibliophile. Saya masih melakukan “dosa” yang katanya jangan sampai dilakukan oleh pencinta buku, yaitu membaca buku dengan melihat cover-nya dulu. Cover yang cantik selalu sukses membuat saya tertarik. Memang sih nggak semua buku ber-cover ayu kisahnya juga seru.

Syukurlah saya nggak mengalami itu ketika membaca novel bertajuk Oskar Belajar Pergi. Mungkin novel ini akan saya mahkotai sebagai novel dengan cover paling cantik seantero rak buku yang saya punyai. Cover-nya nggak terlalu kompleks, cenderung minimalis tapi sangat estetik. Pasti akan tambah cakep seandainya saya bisa book painting.

Nggak hanya cover-nya yang menawan, Oskar Belajar Pergi ini isinya juga mengesankan. Novel yang dikarang oleh Indah Darmastuti ini mengisahkan tentang seorang anak laki-laki yang memilih berkelana setelah ayahnya, satu-satunya keluarga dan teman (manusia) yang dimilikinya, wafat. Perjalanannya hanya berbekal sebuah buku dongeng warisan ayahnya dan ditemani seekor marmut yang Oskar panggil Teman Bicara.

Bagi orang kota, bayangan tinggal di sebuah pondok yang dikelilingi hutan yang masih asri dan sungai yang mengalir jernih mungkin hanya ada dalam imajinasi. Sedangkan bagi Oskar, pemandangan inilah yang masuk ke indra penglihatannya setiap hari. Pondok yang dihuni oleh Oskar bersama ayahnya Teman Bicara, Bunga Marigold, dan Pohon Tin.

Sesuai judulnya, perginya Oskar dari pondok justru membawanya untuk belajar. Perjalanannya yang pergi jauh dari pondok membuatnya banyak mengajukan pertanyaan pada orang-orang yang ditemuinya. Ia juga mendapatkan jawaban atas kosakata-kosakata yang belum pernah didengarnya, sifat-sifat manusia yang nggak pernah dijumpainya, kendaraan-kendaraan yang tampak asing baginya, dan segala hal yang belum pernah ia pelajari lewat ayahnya.

Saya sebagai pembaca juga ikut belajar bersama bocah itu. Bocah berjiwa polos ini seperti mengajak saya berwisata ke masa lalu, tepatnya ke masa kanak-kanak. Sewaktu masih kecil, saya banyak sekali bertanya karena penasaran atas segala hal dan merasa semua hal baru itu menakjubkan.

Baca Juga:

Mindfulness Parenting Mengajari Saya untuk Tidak Menurunkan Trauma kepada Anak Masa Depan Saya

Menemukan Alasan untuk Tetap Hidup dalam Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati Karya Brian Khrisna

Walaupun seumur hidup hanya tinggal bersama ayahnya, Oskar ini justru lebih santun dari anak kebanyakan. Di usianya yang masih kecil, Oskar sudah paham untuk senantiasa mengucapkan “terima kasih” apabila ia mendapatkan bantuan. Selama perjalanannya, Oskar selalu diberi roti oleh orang-orang yang berpapasan atau mengobrol dengannya. Ia selalu berterima kasih setelahnya. Bahkan kepada Teman Bicara yang nurut padanya pun tetap ia sampaikan rasa terima kasihnya.

Saya juga kagum pada karakter Oskar yang thoughtful. Walaupun Teman Bicara bukan manusia, Oskar tetap memperlakukannya sebagaimana makhluk hidup. Ia menghargai pendapat Teman Bicara, berbagi makanan dengannya, dan menyadari ketidaknyamanan yang dirasakan marmut itu.

Padahal agen sosialisasi yang mendampingi Oskar berkembang hanya ayahnya. Memang sih nggak mengherankan, karena keterbatasan informasi atau pengetahuan yang dimiliki ayahnya dan kurangnya sosialisasi Oskar dengan orang lain, Oskar jadi mudah terkejut. Oskar takjub ketika tahu setiap orang harus punya nama, bingung dengan riuhnya pasar, dan nggak mengerti dengan beberapa istilah yang mungkin kita anggap umum. Tapi, Oskar justru tumbuh jadi anak yang santun dan beretika. Bahkan orang dewasa pun banyak yang nggak terbiasa berterimakasih setelah dibantu, kan?

Pemikiran di benar Oskar membuat saya lagi-lagi tersadar bahwa banyak hal di dunia ini yang nggak saya perhatikan secara detail dan saya anggap taken for granted. Sesepele punya nama pun nggak pernah saya pikirkan sebelumnya.

Tokoh utama dalam novel Oskar Belajar Pergi memanglah seorang anak kecil. Tapi novel ini justru menyadarkan saya relasi antara orang dewasa dan anak kecil. Saya juga jadi sadar bahwa bocah kecil pun bisa jadi lebih bijak daripada orang yang secara usia sudah masuk tahap dewasa.

Saya kembali memahami lewat bab “Mata-mata” dan “Penyair” bahwa kita sebagai orang dewasa suka sekali berpikir kelewat kompleks. Kita sering nggak sadar untuk menyamakan level bahasa dan pemahaman saat bicara dengan anak-anak kecil. Pemikiran dan ucapan yang terlalu rumit malah merepotkan mereka. Kita membuat mereka bingung. Justru kita seperti memaksa mereka memahami kita, bukan sebaliknya.

Menariknya lagi, di setiap pemberhentiannya, Oskar selalu menceritakan kembali isi buku dongeng yang selama ini selalu ia jaga baik-baik di tasnya. Semua orang yang berjumpa dengannya juga sangat peka. Mereka selalu bertanya apa yang Oskar bawa. Mereka juga selalu menanggapi cerita itu dengan sudut pandang dan prinsip yang berbeda-beda. Lewat hal ini saya kembali tersadar bahwa ada banyak perspektif di luar sana. Bahkan bisa jadi, orang yang tinggal serumah 24/7 punya sudut pandang yang berbeda satu sama lain.

Potongan-potongan kisah yang Oskar tuturkan ternyata adalah “bekal” bagi pembaca untuk menebak hubungan antara buku dongeng itu dengan Oskar. Dongeng yang dihafalkan Oskar ternyata punya akhir yang mengejutkan loh.

Oskar Belajar Pergi punya cerita yang ringan. Novel terbitan Buku Mojok yang diperuntukkan bagi pembaca berusia 13 tahun ke atas ini bisa menjadi teman menghabiskan waktu luang atau healing setelah bekerja. Meskipun ringan, bacaan fiksi ini sangat berbobot dari segi pesan moral.

Intinya, buku ini bagus banget dan wajib kamu tambahkan ke reading list. Jujur saya nggak rela kalau seandainya Oskar Belajar Pergi jadi novel underrated. Nah, biar lebih dikenal, kamu juga harus ikutan baca dan merekomendasikannya ke teman-temanmu. Biar lebih banyak orang ikut bertualang bersama si bocah Oskar.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Bearish dan Bullish, Novel Unik Gabungkan Tema Bisnis Digital dan Genre Misteri.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Januari 2023 oleh

Tags: Buku MojoknovelOskar Belajar Pergireview buku
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

Sekolah Tanpa Jurusan dan Gugatan pada Sistem Pendidikan Terminal Mojok

Sekolah Tanpa Jurusan dan Gugatan pada Sistem Pendidikan 

2 Juli 2022
Akhir Penjantanan Dunia Dorongan Revolusi untuk Perempuan dan Laki-laki Terminal Mojok

Mengakhiri Langgengnya Ideologi Kejantanan

30 Januari 2023
Enggan Jadi Keluarga Fasis: Kumpulan Surat dari Seorang Ayah untuk Anaknya

Enggan Jadi Keluarga Fasis: Kumpulan Surat dari Seorang Ayah untuk Anaknya

30 Januari 2023
BookScape Reading Club Gelar Diskusi Buku “Semua Lelah yang Perlu Kita Rasakan Saat Dewasa” Karya Mila Alkhansah di Kota Kendari

BookScape Reading Club Gelar Diskusi Buku “Semua Lelah yang Perlu Kita Rasakan Saat Dewasa” Karya Mila Alkhansah di Kota Kendari

5 November 2023
Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan oleh Ester Lianawati: Mari Menjadi Perempuan "Liar"

Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan oleh Ester Lianawati: Mari Menjadi Perempuan “Liar”

Anatomi Perasaan Ibu oleh Sophia Mega: Ibu Tak Harus Selalu Sempurna

Anatomi Perasaan Ibu oleh Sophia Mega: Ibu Tak Harus Selalu Sempurna

Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.