Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

8 Peribahasa Sunda yang Wajib Diketahui Gen Z

Dian Muhram oleh Dian Muhram
15 November 2023
A A
8 Peribahasa Sunda yang Wajib Diketahui Gen Z jawa

8 Peribahasa Sunda yang Wajib Diketahui Gen Z (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Peribahasa Sunda ini kayaknya perlu deh dipahami oleh generasi muda saat ini.

Sebagaimana yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan yang ditempati oleh beragam suku bangsa. Setidaknya ada 715 bahasa daerah yang tercatat menjadi bagian dari keberagaman suku bangsa di Indonesia. Salah satu dari sekian banyak bahasa daerah tersebut adalah bahasa Sunda yang merupakan bahasa daerah suku Sunda.

Bahasa Sunda merupakan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh mayoritas masyarakat di Jawa Barat. Meski begitu, dalam penerapannya, bahasa Sunda memiliki berbagai dialek yang menjadi ciri khas suku Sunda yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Barat.

Sebagaimana bahasa lainnya, bahasa Sunda juga memiliki beberapa peribahasa yang kerap diucapkan guna memperkuat suatu gagasan dalam suatu topik pembicaraan. Menurut saya pribadi, peribahasa Sunda penting dipahami oleh generasi muda saat ini. Misalnya saja beberapa peribahasa berikut ini.

#1 Ngindung Ka Waktu Mibapa Ka Zaman

Peribahasa Sunda pertama ini memiliki arti bahwa pentingnya seseorang untuk dapat beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan zaman yang terjadi. Sebab, salah satu senjata manusia agar tetap bisa bertahan dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya adalah dengan mengandalkan kemampuannya beradaptasi. Misalnya, beradaptasi dalam lingkungan kerja yang baru dan lain-lain.

#2 Ulah Nepi Ka Jati Kasilih Ku Junti

Selanjutnya ada peribahasa yang berbunyi “ulah nepi ka jati kasilih ku junti” yang memiliki arti larangan agar pribumi jangan sampai dikalahkan pendatang. Contoh konkretnya, seseorang tak boleh kehilangan identitas bangsanya yang asli hanya karena budaya asing yang banyak dia temukan.

#3 Buruk-Buruk Papan Jati

Peribahasa Sunda yang satu ini memiliki makna agar seseorang dapat terus menghargai saudara-saudaranya. Sebab, seburuk apa pun saudara kita, dia tetaplah saudara kita. Secara tuntutan moral, sebagai saudara, kita wajib saling menghargai dan saling membantu.

#4 Kaciwit Kulit Kabawa Daging

“Kaciwit kulit kabawa daging” memiliki arti yang cukup visioner. Peribahasa ini menggambarkan apabila seorang anak melakukan suatu hal, terlepas itu hal baik atau buruk, maka orang tua akan mendapatkan akibatnya. Contohnya jika seorang anak perempuan ketahuan hamil sebelum menikah, orang tua akan turut menanggung malu atas perbuatan anaknya tersebut.

Baca Juga:

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Dilema Warga Brebes Perbatasan: Ngaku Sunda Muka Tak Mendukung, Ngaku Jawa Susah karena Nggak Bisa Bahasa Jawa

#5 Ulah Agul Ku Payung Butut

Peribahasa Sunda ini merupakan amanat bagi seorang anak agar tidak berperilaku sombong, banyak tingkah, congkak, dll., hanya karena dia keturunan orang hebat atau memiliki pengaruh besar di lingkungan sekitar.

#6 Ulah Kumeok Memeh Dipacok

Peribahasa ini mengisyaratkan agar seseorang tidak memiliki sifat pesimis sebelum melakukan atau mengusahakan apa yang menjadi tujuan dalam hidupnya. Sebab, halangan dan rintangan adalah hal yang biasa terjadi saat seseorang berusaha memperbaiki hidupnya.

#7 Abong Letah Teu Tulangan

Peribahasa Sunda ini menjelaskan tentang kesaktian lidah seseorang. Maksudnya, sebelum mengatakan sesuatu, kita harus berpikir terlebih dahulu. Sebab, perkataan sangat besar pengaruhnya dalam sebuah komunikasi. Yah, peribahasa ini mirip dengan peribahasa “mulutmu harimaumu”.

#8 Indung Tunggul Rahayu, Bapak Tangkal Darajat

Peribahasa Sunda yang terakhir adalah “indung tunggul rahayu, bapak tangkal darajat”. Artinya, kesuksesan seorang anak tidak akan tercapai tanpa ikut campur ayah dan ibunya. Peribahasa ini sering digunakan untuk memberi peringatan pada seseorang yang telah berhasil, namun menelantarkan kedua orang tuanya. Kita harus ingat bahwa keberhasilan yang kita capai bukan hanya hasil kerja keras kita seorang diri.

Itulah beberapa peribahasa Sunda yang memiliki arti bijak dan nasihat baik. Buat Gen Z, yuk diingat-ingat peribahasa di atas buat bekal kehidupan kalian sekaligus melestarikan bahasa Sunda.

Penulis: Dian Muhram
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 15 Istilah Bahasa Sunda yang Sering Digunakan Sehari-hari.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 November 2023 oleh

Tags: bahasa daerahBahasa Sundagen zperibahasa
Dian Muhram

Dian Muhram

Fresh graduate jurusan Pendidikan di salah satu PTKIN. Memiliki minat terhadap menulis, dunia hewan, filsafat, dan anime.

ArtikelTerkait

Panduan Menggunakan Meureun dalam Percakapan Bahasa Sunda terminal mojok

Panduan Menggunakan Meureun dalam Percakapan Bahasa Sunda

18 Desember 2021
Stop Bertanya Ngapak ya? ke Semua Orang yang Mengaku Berasal dari Cilacap. Ngapak Bukan Satu-satunya Identitas yang Dimiliki Cilacap!

Stop Bertanya “Ngapak ya?” ke Semua Orang yang Mengaku Berasal dari Cilacap. Ngapak Bukan Satu-satunya Identitas yang Dimiliki Cilacap!

8 Agustus 2023
Malangnya Nasib Gen Z, Terlanjur Dicap Nggak Becus di Dunia Kerja Mojok.co

Malangnya Nasib Gen Z, Terlanjur Dicap Nggak Becus di Dunia Kerja

15 November 2023
Panduan Menggunakan Kata Euy Secara Tepat dalam Percakapan Bahasa Sunda Sehari-hari terminal mojok (1)

Panduan Menggunakan Kata Euy Secara Tepat dalam Percakapan Bahasa Sunda Sehari-hari

24 November 2021

3 Singkatan Bahasa Sunda yang Biasa Digunakan para Sundanese

14 Desember 2021
Rekomendasi 7 Lagu Barat Soal Perpisahan dari Era Gen-Z Terminal Mojok

Rekomendasi 7 Lagu Barat Soal Perpisahan dari Era Gen-Z

29 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.