Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Perempatan Jetis, Perempatan Paling Berpendidikan di Jogja Sejak Masa Kolonial

Rizqian Syah Ultsani oleh Rizqian Syah Ultsani
12 Januari 2024
A A
Perempatan Jetis, Perempatan Paling Berpendidikan di Jogja Sejak Masa Kolonial

Perempatan Jetis, Perempatan Paling Berpendidikan di Jogja Sejak Masa Kolonial (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Siapa yang sekolahnya dulu di kawasan Perempatan Jetis Jogja?

Kota Jogja masyhur di seantero Indonesia Raya sebagai Kota Pelajar. Banyak pelajar dan mahasiswa dari seluruh pelosok Indonesia bahkan mancanegara menuntut ilmu di sini. Ini juga dibarengi dengan banyaknya sekolah dan perguruan tinggi.

Nah, di Jogja ada satu kawasan dengan jumlah sekolah “melebihi kewajaran”, yang mana kawasan ini diintegrasikan oleh sebuah perempatan yang menjadikan ini adalah perempatan paling “berpendidikan” se-Jogja. Perempatan ini adalah Perempatan Jetis yang terletak sekitar 500 meter utara Tugu Pal Putih via Jalan AM Sangaji.

Jetis atau lidah orang Jogja menyebutnya sebegai nJetis sebagaimana Bantul diucapkan sebagai mBantul dan Depok jadi nDepok, adalah salah satu kecamatan di Kota Jogja. Nama Jetis sendiri sepertinya agak kurang kreatif. Ada banyak tempat di DIY dan di daerah lain di Jawa yang menyandang nama Jetis. “Jetis kota atau Jetis Bantul?” adalah salah satu pertanyaan yang lazim ditanyakan untuk memastikan letak Jetis yang dimaksud, apakah Kecamatan Jetis yang ada di Bantul atau Jetis yang ada di Kota Jogja.

Awal mula Perempatan Jetis Jogja

Kawasan ini di masa lampau adalah sawah dan ladang pertanian yang cukup subur karena berada di aliran Kali Code. Mungkin itu yang membuat kawasan ini dinamai Jetis karena di sini banyak ladang bawang. Entah benar atau tidak. Entah bawang putih atau bawang merah. Harus dicari tahu lagi. Dulu kawasan ini blas nggak ada bangunan-bangunan besar kayak sekarang. Jangankan bangunan, Perempatan Jetisnya sendiri pun belum ada.

Mungkin baru pada awal dekade 1900-an, eksistensi perempatan dan bangunan di Jetis mulai kelihatan, karena di peta Kota Jogja tahun 1925 wilayah ini sudah ada. Cikal bakal Perempatan Jetis muncul dengan hadirnya Prinses Juliana Laan yang sekarang Jalan R.W. Monginsidi di barat yang saat itu belum tembus ke Jalan Magelang. Jalan itu bersimpangan dengan Jalan Djetis di selatan dan dan Kweekschoollaan di utara, sekarang jalan dari sisi selatan sampai utara bernama Jalan AM Sangaji. Sedangkan jalan di sebelah timur kemungkinan sudah ada namun hanya kecil dan nggak bernama. Perlu diketahui, kalau di peta ada jalan dengan embel-embel istilah belanda seperti laan, weg, straat, dan boulevard, berarti di situ adalah kawasan permukiman atau perkantoran orang-orang londo.

Kalau kita blusukan di kawasan ini sekarang, kita masih bisa melihat banyak rumah khas londo bergaya indis langgam art deco. Termasuk bangunan sekolah-sekolah di Persimpangan Jetis Jogja ini. Misalnya seperti Voorbereidende Afdeeling voor de Kwekschool voor Inlandesche Onderwijzen yang sekarang jadi Kodim 0734/Yogyakarta, Prinses Julianaschool yang sekarang adalah SMK 2 dan 3, Kweekschool voor Inlandsche Onderwijzen yang sekarang jadi SMA 11, Guovernement H.I.S. yang kini jadi SMP 6, dan Gouvernement Inlandsche School yang saat ini jadi SDN 1 Jetis.

Perubahan fungsi jadi kawasan pendidikan nggak lepas dari adanya politik etis di awal abad ke-20. Saat itu pemerintah kolonial bertanggung jawab terhadap kesejateraan pribumi termasuk soal pendidikan.

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Alasan Belanda membangun banyak sekolah di kawasan Jetis

Mungkin kita bertanya-tanya kenapa Belanda membangun banyak sekolah di sekitaran Perempatan Jetis Jogja? Kenapa nggak di wilayah lain saja? Alasannya, agak nggak mungkin Belanda bangun di wilayah selatan Kraton karena tanah-tanah di sana hampir semuanya dipunyai oleh bangsawan Kraton. Tentu pemerintah kolonial nggak mau insiden Diponegoro di Tegalrejo terulang.

Membangun sekolah-sekolah di timur dan barat Kraton juga perlu banyak pertimbangan. Seperti diketahui geografis Kota Jogja itu dibatasi Kali Code di timur dan Kali Winongo di barat, jadi kalau bangun sekolah di luar batas sungai tersebut, Belanda juga harus membangun jembatan yang mana bikin jembatan bukanlah hal yang mudah saat itu. Maka wilayah utara Kraton lebih dipilih karena hanya berupa sawah dan ladang. Tapi, kenapa nggak di Kotabaru aja yang jadi pusat pemukiman orang londo? Entah juga.

Hingga saat ini, wilayah Perempatan Jetis masih mewarisi jumlah sekolah yang banyak sejak zaman kolonial. Bahkan sekolah di sini tambah banyak dan menjadikan Perempatan Jetis sebagai perempatan paling berpendidikan di Jogja.

Pasti sebuah pengalaman yang unik kalau pernah sekolah di jenjang yang berbeda di sekolah-sekolah yang ada di kawasan ini. Tak kurang ada 10 sekolah baik negeri maupun swasta di sini. Sebut saja SDN 1 Jetis, SDN Jetisharjo, SD Tumbuh, SD Taman Siswa Jetis, SMP 6, SMP Taman Dewasa Jetis, SMK 2 dan 3, SMA 11, dan STIENUS Jogja. Hal ini juga yang membuat Perempatan Jetis jadi perempatan paling sibuk di Kota Jogja tiap pagi saat jam berangkat sekolah. Selebihnya, ya tak ada bedanya dengan perempatan lain di Jogja.

Penulis: Rizqian Syah Ultsani
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Jogja Itu Membosankan, tapi Saya Nggak Punya Alternatif Kota Wisata Lain.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2024 oleh

Tags: JogjaKota JogjaPendidikanperempatanperempatan jetisPerguruan Tinggipilihan redaksiSekolah
Rizqian Syah Ultsani

Rizqian Syah Ultsani

Tukang menguap yang suka menulis.

ArtikelTerkait

Orang Tua Lebih Memilih Sekolah Swasta meskipun Biayanya Mahal karena Memang Sebagus Itu, Sekolah Negeri Perlu Ngaca sekolah swasta gratis

Orang Tua Lebih Memilih Sekolah Swasta meskipun Biayanya Mahal karena Memang Sebagus Itu, Sekolah Negeri Perlu Ngaca

25 Juli 2024
Derita Mahasiswa Manado yang Tersiksa Kuliah di Kota Jogja (Unsplash)

Derita Mahasiswa Manado Penghuni Kosan Tanpa AC di Tengah Panasnya Kota Jogja yang Menusuk Sampai Lapisan Kulit Paling Dalam

20 April 2024
Bangunjiwo Bantul Pusat Klitih Jogja dan Isinya Gondes Berbahaya (Unsplash)

Bangunjiwo Bantul Daerah Memprihatinkan: Pusatnya Klitih Jogja, Isinya Gondes, dan Rawan Kecelakaan tapi Saya Masih Setia untuk Menetap

11 Mei 2024
5 Aturan Tidak Tertulis di Stasiun Tugu Jogja, Patuhi agar Perjalanan Semakin Nyaman Mojok.co

5 Aturan Tidak Tertulis di Stasiun Tugu Jogja, Patuhi Supaya Perjalanan Lebih Nyaman

13 Februari 2025
SpeakPal dan Fondi, Aplikasi Brilian untuk Belajar Speaking Bahasa Inggris

Nggak Cuma Krisis Baca Tulis di Jenjang Menengah, Indonesia Juga Krisis Bahasa Inggris di Jenjang Perguruan Tinggi

31 Agustus 2024
Solo dan Jogja, 2 Kota yang Kelihatannya Sangat Mirip tapi Punya Perbedaan yang Nggak Banyak Disadari

Solo dan Jogja, 2 Kota yang Kelihatannya Sangat Mirip tapi Punya Perbedaan yang Nggak Banyak Disadari

1 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.