Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

#PercumaLaporPolisi Harusnya Diserukan Warga India karena Polisi Indonesia Itu Terbaik

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
10 Oktober 2021
A A
#PercumaLaporPolisi Harusnya Diserukan Warga India karena Polisi Indonesia Itu Terbaik terminal mojok.co

#PercumaLaporPolisi Harusnya Diserukan Warga India karena Polisi Indonesia Itu Terbaik terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Tagar geger gedhen berupa #PercumaLaporPolisi naik dan menjadi trending di Twitter. Jebul masalahnya ini agak cukup rumit. Tagar #PercumaLaporPolisi naik setelah disuarakan oleh sebagian netizen yang geram karena laman Project Multatuli mendapat serangan siber. Hal ini tentu bertautan dengan tulisan mereka yang berjudul “Tiga Anak Saya Diperkosa”.

Dengan menaruh rasa hormat kepada jurnalistik yang meliput dan tentunya kepada korban, tapi sebagai anak pensiunan polisi, saya jelas nggak terima. Saya bukan buzzer kepolisian lho, ya. Ya kali lembaga yang menjadi pengayom dan peneduh huru-hara masyarakat menyewa buzzer kelas teri macam saya. Saya membela karena menurut saya, polisi Indonesia ini gercep luar biasa. Nggak percaya? Sini saya kasih bukti.

Kok ya bisa lho “percuma lapor kepada polisi”, ketika polisi saja selalu siap menilang para pengendara motor yang nggak tertib tanpa diminta, pun tanpa kudu menunggu laporan dari warga terlebih dahulu. Polisi nggak perlu ada laporan dari masyarakat ketika pengguna motor yang “nakal” itu digelandang di pos terdekat. Lantas, ia diberi surat tilang dan disuruh sidang.

Eh, selalu harus diselesaikan lewat sidang, kan, ya? Ha mosok selesai di jalan dengan cara mengeluarkan uang pelicin? Ah, polisi di negeri kita nggak begitu, Buooos! Benar, kan, Pak Polisi?

Lihatlah, polisi Indonesia ini kinerjanya apik, cekatan, ngosak-ngasik, dan tanpa fafifu was wes wos. Atas dasar apa tagar #PercumaLaporPolisi berkumandang dengan lantang?

Polisi Indonesia gercep, kan? Apalagi polisi tidur di sekitar Jalan Persatuan UGM. Wah, tanpa harus ada surat perintah dari atasan, mereka kerja dengan baik dan benar. Tanpa harus membuat masyarakat takut atas hukuman, tapi ketakutannya dalam bentuk yang lain: takut motor mereka remoook setelah melewati polisi tidur yang lebih mirip obstacle Ninja Warrior ini.

Sebetulnya, ada satu negara yang harusnya mengibarkan tagar #PercumaLaporPolisi, yakni India. Inspektur Vijay nama yang terkenal—sama terkenalnya dengan satpam di Indonesia yang sudah pasti namanya Mukhlis, ia datang ketika peristiwa sudah selesai, kumis ngawe-ngawe, menggunakan motor gede yang sudah pasti nggak cocok di jalanan macet Mumbai hingga New Delhi. Kalau lagi lebay banget ya si polisi ini naik motor, belakangnya ada kobaran api. Dia ini polisi paling ra mashoooook dan nyebai sekali.

Biasanya, ketika si pemeran utama menelepon polisi dan meminta perlindungan, zoom-in mengarah langsung menuju mata Inspektur Vijay yang terbelalak dan kumis yang menggulung bak ombak pantai-pantai yang ada di Gunung Kidul. Astagaaa, maksud saya, mbok ya o sat set seperti FBI dalam cerita-cerita Hollywood.

Baca Juga:

Ujian SIM Perlu Direvisi, Harusnya Lebih Fokus pada Etika dan Pengambilan Keputusan di Jalan

Pertigaan Lampu Merah Kletek Sidoarjo, Pertigaan Angker bagi Pengendara yang Tak Taat Peraturan Lalu Lintas

Maaf, maaf saja, ini bukan bahas fisik, ya. Ketika negara lain sudah mulai open dengan bentuk fisik (yang penting ketangkasan), India masih berkelumit dengan polisi yang lebih mirip dengan bapak-bapak main karambol dan hanya pakai kaos lekbong (kelek bolong) di cakruk lor ndesa.

Astaghfirullah, kalau mau bangun persona serem dan sangar ya boleh, tapi seremnya mbok ya nggak kayak bapak-bapak yang kalah judi bola jugaaa.

Lagi-lagi polisi Indonesia jadi contoh yang baik untuk hal ini. Bisalah India mencontoh. Polisi Indonesia sudah mulai terbuka dengan persona. Nggak melulu serem, justru sekarang cukup banyak polisi yang ganteng. Lihat saja setiap ada peristiwa, pasti ada media yang menuliskan berita semisal, “Polisi Ganteng Saat Terror Bom”.

Coba Polisi India berkenan sedikit adopsi apa yang diupayakan Polisi Indonesia dalam mengupayakan citra. Seperti para polisi muda yang update story WA, “Pacarmu bisa begini, nggak?” sambil ngokang senjata. Ngeri gereh banget, kan?

Itu sombong? Wah, Anda ini, mosok begitu saja sombong. Lihat saja salah satu cuplikan twit yang satu ini.

🙏 pic.twitter.com/giinafDYE1

— txtdariorangberseragam (@txtdrberseragam) September 29, 2021

Maka dari itu, #PercumaLaporPolisi nggak relevan sekali. Lha wong kinerja polisi kita ini baik, kok. Ya, setidaknya lebih baik dari Polisi India. Lebih tepatnya, setidaknya lebih baik dari Polisi India yang ada di Bollywood.

Eh, tapi, meski begitu, Polisi India di film-film Bollywood itu sering menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar, jhe. Kok ya polisi di Luwu Timur (sebagai polisi Indonesia yang terkenal sat set) nggak gek ndang menyelesaikan kasus pemerkosaan 3 anak di bawah umur, ya? Malu, ah, sama Inspektur Vijay.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 Oktober 2021 oleh

Tags: #PercumaLaporPolisiinspektur vijaypolisi
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Polisi di Kampung Saya Nggak Kayak Inspektur Vijay di Film India terminal mojok.co

Polisi di Kampung Saya Nggak Kayak Inspektur Vijay di Film India

7 Januari 2021
Mempertanyakan Polisi di Film India yang Hobi Telat Saat Tangkap Penjahat

Mempertanyakan Polisi di Film India yang Hobi Telat Saat Tangkap Penjahat

19 Maret 2020
Imbauan jangan pakai sandal jepit (Unsplash.com)

Membela Imbauan Jangan Pakai Sandal Jepit ketika Bawa Motor

17 Juni 2022
aksi

Pak, Kita Mau Aksi Bukan Mau Perang Sama Polisi

25 September 2019
Quo Vadis Hak Privasi: Dari Mental Kerumunan Polisi Sampai Bebas Geledah Modal Asumsi terminal mojok.co

Quo Vadis Hak Privasi: Dari Mental Kerumunan Polisi Sampai Bebas Geledah Modal Asumsi

18 Oktober 2021
buku yang disita polisi

Kasihan Sekali Nasib Buku-buku yang Disita Polisi Karena Dikira Buku Anarkis

13 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.