Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Percampuran Budaya Sunda dan Betawi di Pernikahan Orang Bekasi

Meita Eryanti oleh Meita Eryanti
23 April 2020
A A
pernikahan adat sunda bekasi campuran bahasa ciri khas budaya akulturasi mojok

pernikahan adat sunda bekasi campuran bahasa ciri khas budaya akulturasi mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Aku baru selesai membaca artikel yang tayang di Terminal Mojok berjudul Jangan Cuma Bisa Ngatain Bekasi Kalau Belum Tahu Uniknya Kota Ini ketika menyadari sesuatu. Salah satu keunikan Bekasi yang disebut oleh penulisnya adalah Bekasi merupakan daerah urbanisasi dan daerah penyangga DKI Jakarta yang menyebabkan kebudayaan dan bahasanya menjadi unik.

Kalau teman-teman di daerah Bekasi kota atau yang dekat Jakarta, keunikan itu tidak terasa karena di sana orang berbicara menggunakan bahasa Indonesia meskipun dengan dialek masing-masing orang. Namun, di rumah mertuaku yang wilayahnya masuk Kabupaten Bekasi, kita bisa mendengar keunikan itu.

Misalnya ketika aku menunjuk ban motor bibinya suamiku yang sudah gundul, dia berkata, “Bagen. Gua mah ora punya duit ngurusin begituan.”

Atau ketika aku mendengar ibu mertuaku membentak seseorang karena berbohong, beliau berkata, “Au, ah. Goroh mulu lu mah.” Dan “Nanan, ah. Lu mau bekata apa, kek, emang gua pikirin.”

Jadi bahasanya memang percampuran bahasa China, Jawa, Sunda, dan Banten yang membentuk bahasa yang khas pada orang Bekasi. Demikian juga dengan adat pernikahannya.

Beberapa waktu lalu sebelum wabah Covid-19 datang menyerang, saat salah seorang teman suamiku menikah, kami datang kepagian. Saat kami datang terlihat iring-iringan pengantin pria berada di depan tempat resepsi acara pernikahannya, yang merupakan rumah mempelai wanita.

Saat itu aku mendengar 2 orang yang berbalas pantun. Satu mewakili iring-iringan dari pengantin pria dan yang satu lagi mewakili tuan rumah yang merupakan keluarga besar pengantin perempuan. Setelah itu, ada 2 orang yang berkelahi dikerumuni orang-orang yang sudah hadir. Selanjutnya ada semacam sambutan-sambutan. Akhirnya, rombongan pengantin pria itu dipersilakan masuk ke tempat resepsi.

Kata suamiku, itu namanya Prosesi Palang Pintu. Prosesi Palang Pintu adalah salah satu rangkaian dalam upacara adat pernikahan orang Betawi. Prosesi ini dilakukan ketika keluarga mempelai pria datang di tempat sang mempelai perempuan kemudian masing-masing penjaga (palang) pintu dari kedua keluarga akan mengadu pantun dan silat.

Baca Juga:

Hampir Setahun Proyek Galian di Kaliabang Bekasi Belum Beres, Cari Fosil Dinosaurus?

Bekasi Mode Malam: Dari Tawuran Jalanan sampai Lingkaran Narkoba, Kota Patriot Menjadi Kota yang Suram bagi Masa Depan Anak Muda

Mungkin kalau dalam adat pernikahan Jawa, Prosesi Palang Pintu ini sama dengan Nyantrik, yaitu ketika calon pengantin pria datang beserta pengiringnya. Kalau di pernikahan adat Jawa tidak ada adu pantun atau adu silat. Biasanya hanya pidato dari keluarga laki-laki dan sambutan dari keluarga perempuan.

Selama kurang lebih 4 tahun aku tinggal di daerah Jabodetabek ini, sepertinya aku belum pernah melihat secara langsung upacara adat pernikahan orang Betawi seperti ini. Aku memang seringnya datang pada jam resepsi. Jadi, tidak ada pertunjukan yang bisa kulihat. Yang aku lakukan hanyalah salaman, makan, ngobrol, lalu pulang. Atau mungkin memang tidak banyak orang yang menggunakan prosesi palang pintu ini di acara pernikahannya.

Seingatku, aku juga jarang melihat orang menikah mengenakan pakaian adat di Bekasi. Biasanya pengantin perempuan mengenakan gaun dan pengantin laki-lakinya mengenakan jas atau setelan baju muslim. Kalaupun ada yang mengenakan pakaian adat, yang aku lihat adalah pengantin yang mengenakan pakaian adat Sunda. Termasuk orang yang aku datangi pernikahannya ini.

Aku melihat mempelai perempuannya mengenakan kebaya putih dan mahkota siger lengkap dengan ronce melatinya. Sedangkan mempelai prianya mengenakan jas tutup berwarna putih tapi dia tidak mengenakan bendo (penutup kepala seperti blangkon). Penutup kepalanya, mempelai pria mengenakan peci berwarna putih.

“Ini masnya orang Betawi terus mbaknya orang Sunda, ya? Makanya pernikahannya make baju adat Sunda tapi di depan pakai prosesi adat Betawi,” tanyaku pada suami lagi.

Dan suamiku hanya menjawab, “Bukan. Ini karena dua-duanya orang Bekasi. Cara orang Bekasi memang begini.”

Menurutku ini unik. Dengan beragamnya orang yang tinggal di Bekasi, aku bisa melihat pembauran kebudayaan yang nantinya bisa melahirkan kebudayaan tersendiri.

BACA JUGA Ujian Mental di Jalanan Kota Bekasi dan tulisan Meita Eryanti lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 April 2020 oleh

Tags: BahasabekasiPernikahan
Meita Eryanti

Meita Eryanti

ArtikelTerkait

marriage story

Sebelum “Marriage Story”, Ada “The Wife” yang Cerita Soal Perempuan dan Rumitnya Pernikahan

17 Desember 2019
10 Lagu Bahasa Inggris yang Cocok untuk Pernikahan

5 Problem Utama di Tahun Pertama Pernikahan

26 Desember 2022
madura calon mertua menikah dengan teman satu kantor mojok

Tradisi Piala Bergilir Saat Teman Menikah Itu Konyol!

14 Mei 2021
kondangan saweran pernikahan dinda hauw MOJOK.CO

Saweran, Tradisi Pernikahan Sunda yang Sebaiknya Dihilangkan

5 Februari 2021
5 Hal yang Bisa Dibanggakan oleh Masyarakat Karawang selain Goyangannya

5 Hal yang Bisa Dibanggakan oleh Masyarakat Karawang selain Goyangannya

18 Oktober 2022
hajatan

Kita Selalu Menjadi Juri di Hajatan Orang Lain

16 Mei 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Lamongan Memang Maido-Able, sebab Lamongan Problematik dan Memprihatinkan

Lamongan Memang Maido-Able, sebab Lamongan Problematik dan Memprihatinkan

30 Desember 2025
5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang Mojok.co

5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang

28 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.