Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Penyesalan Jadi Master of None: Punya Banyak Hobi tapi Nggak Ada yang Ahli

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
25 September 2020
A A
Penyesalan Jadi Master of None: Punya Banyak Hobi tapi Nggak Ada yang Ahli terminal mojok.co

Penyesalan Jadi Master of None: Punya Banyak Hobi tapi Nggak Ada yang Ahli terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Barangkali masa anak-anak adalah salah satu hal terindah yang pernah dirasakan oleh hampir semua orang. Bagaimana tidak, di masa anak-anak, kita semua bisa bermain apa saja, punya hobi apa saja, dan menjajal banyak hal dengan tujuan yang beragam. Tentu saja, ini bisa meningkatkan daya nalar, kemampuan kreativitas, berbahasa, dan lain sebagainya.

Sampai akhirnya kita semua memasuki masa dewasa. Kemudian rasa malas dan istilah mager (malas gerak) populer. Sedikit-sedikit mager, diajak ketemuan sedikit mager, belajar ini-itu mager, dan seterusnya. Hal tersebut akhirnya berdampak juga pada kegiatan yang saya ikuti dan menghambat beberapa proses pembelajaran yang bisa jadi dapat menggali potensi saya.

Ketika kelas 6 SD, misalnya. Saya sempat mengikuti kursus sepak bola, tapi hanya bertahan sekitar dua tahun karena merasa bosan, enggan untuk konsisten, dan malas berkomitmen dengan jadwal latihan yang diberikan. Harus diakui, saya pun sempat malas-malasan selama latihan.

Padahal, pelatih saya sudah menyampaikan secara langsung kepada orang tua saya bahwa saya memiliki bakat dan potensi. Kala itu, orang tua saya sudah menyampaikan secara langsung kepada saya tanpa paksaan sama sekali. Mendengar penjelasan saya yang tidak meyakinkan, akhirnya saya berhenti kursus bola dan hanya menjadikannya sebagai hobi.

Memasuki masa SMP, tepatnya saat kelas 2, saya mulai punya hobi baru, yakni bermusik. Saya mulai memberanikan diri belajar gitar ke salah satu saudara yang memang sudah mahir. Sayangnya, karena tidak kunjung bisa mengulik lagu dan kurang peka dengan nada dasar, saya jadi cepat bosan dan menyerah. Akhirnya saya kurang minat belajar gitar, padahal baru sekira 6 bulan.

Kemudian, saya menjajal potensi lain dalam bermusik dengan cara iseng main drum. Ternyata saya lebih suka dan nyaman bermain drum. Mulai dari iseng gebuk drum, ketika ngeband penginnya bermain drum, sampai akhirnya saya menyampaikan kepada bapak bahwa saya ingin kursus drum. Bapak mengizinkan dan saya belajar drum di salah satu tempat kursus musik ternama selama satu tahun.

Setelah belajar selama satu tahun, saya merasa mulai bosan. Konsistensi saya dalam mengikuti les drum mulai goyah. Saya selalu mencari alasan untuk mengganti jadwal les kepada mentor/tutor saya. Sampai akhirnya, saya memutuskan untuk berhenti mengikuti kursus drum dan hanya menjadikannya sebagai hobi hingga saat ini.

Dan lagi-lagi, masalah konsisten juga komitmen terhadap sesuatu yang saya tekuni diuji. Saya kalah untuk yang kesekian kali. Padahal, jika saya mau bertahan latihan sepak bola, bertahan kursus drum selama beberapa tahun saja, mungkin saja saya sedang berproses di jalan hidup yang lain.

Baca Juga:

15 Dosa Pemancing di Kolam Pemancingan yang Meresahkan, Bikin Rusak Suasana

Gagal Paham dengan Orang-orang yang Benci Hobi Mancing

Di luar takdir atau jalan hidup seperti apa yang semestinya saya dapatkan, saya lebih menyesal karena tidak mencoba konsisten dan fokus terhadap tujuan-tujuan saya di masa lalu. Sampai dengan saat ini, hal tersebut menjadi bahan refleksi saya ketika dihadapkan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan peluang, kesempatan, juga potensi.

Beberapa tahun setelahnya, saya mulai sadar bahwa semuanya butuh proses. Nggak ada yang instan. Semua harus melalui proses yang fokus, konsisten, dan berkomitmen.

Dalam dunia basket, kita mengenal Kobe Bryant dan LeBron James yang gila-gilaan soal fokus, konsistensi, dan komitmen mereka untuk menjadi atlet basket ternama. Dalam sepak bola, kita semua tentu mengenal Cristiano Ronaldo yang tidak hanya mengandalkan bakat, tapi juga kerja keras selama latihan maupun pertandingan resmi. Bagi saya, mereka adalah salah tiga “monster” dalam dunia olahraga.

Soal konsistensi, fokus, dan kerja keras, mungkin sekadar menjadi remah-remah rengginang saya tidak layak dibandingkan dengan mereka bertiga. Hadeeeh.

Setelah melalui beberapa hal tersebut, saya mulai belajar mengenai konsistensi, kerja keras, juga komitmen dalam beberapa hal yang saya jalani saat ini. Apa pun itu. Apalagi jika saya benar-benar minat dengan hal tersebut.

Mungkin, kalian juga pernah ada di posisi yang kurang lebih sama seperti saya. Mungkin juga kita menyesal karena hal yang kurang lebih sama. Kita boleh saja melakukan kesalahan di masa lalu, tapi tidak untuk diulangi di masa sekarang atau mendatang. Menjadi master of none, mau bagaimanapun memang berat.

BACA JUGA Cara Menjadi Master of Something dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 September 2020 oleh

Tags: hobimaster of none
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Voice Over Challenge_ Seru-seruan yang Bisa Datangkan Cuan terminal mojok

Voice Over Challenge: Seru-seruan yang Bisa Datangkan Cuan

14 Juni 2021
webseries

Nonton Webseries: Sebuah Cara Untuk Berdamai dengan Waktu dan diri sendiri

14 Oktober 2019
Punya Teman Jago Main Gitar Adalah Privilese yang Jarang Disadari Orang terminal mojok

Punya Teman Jago Main Gitar Adalah Privilese yang Jarang Disadari Orang

7 Agustus 2021
Susahnya Punya Hobi Memakai Pakaian Adat Jawa, Diajak Ngomongin Hal-hal Mistis sampai Dicap Ndeso

Susahnya Punya Hobi Memakai Pakaian Adat Jawa, Diajak Ngomongin Hal-hal Mistis sampai Dicap Ndeso

16 Oktober 2023
Cara Mengikhlaskan Buku yang Telah Dimaling Orang-orang Laknat mojok.co/terminal

Stereotip ‘Rajin’ pada Orang yang Suka Membaca Buku Itu Kekeliruan Fatal

16 Oktober 2020
Selain Mancing, 5 Hobi Ini Juga Tampak Sia-Sia Mojok.co

Selain Memancing, 5 Hobi Ini Juga Tampak Sia-Sia

28 November 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.