Demam dalgona coffee sudah menjadi virus baru yang numpang eksis di tengah mewabahnya corona. Saking terkenalnya, kemungkinan besar dia dapat mengalahkan pamornya sirup Marjan semasa ramadhan dan menyikat habis stok Nescafe Classic di toko-toko. Hadeeeh, aya-aya wae.
Seakan menjadi obat penawar rasa bosan, banyak orang yang mulai memanfaatkan waktu luangnya ketika #dirumahaja untuk bereksperimen ria membuat dalgona. Anak-anak, pemuda, sampai yang tua renta, semuanya berbondong-bondong mencoba. Seakan tak mau kalah, berlomba-lomba menjadi barista dadakan.
Kocok sana-kocok sini. Pake formula 400 kali kocokan lah, 1.000 kocokan lah. Eeetdah, engga pegel tuh? Kan pake mikser, tong! Kalau cuma kolaborasi tangan dan sendok doang, yo pasti pegel.
Begitulah, rupanya dalgona telah menjelma menjadi mainan baru yang sangat menarik untuk dicoba saat stay at home.
Berbeda dengan kebanyakan orang, kegagapan dan kesenangan dalam membuat dalgona seakan tidak menjangkit penyuka setia Nescafe Classic. Justru, hal ini menjadi ancaman serius yang dapat mempertaruhkan loyalitas. Sebagian dari mereka mulai uring-uringan dan mengeluh, karena susahnya mendapatkan kopi hitam yang mereka sukai.
Mengapa demikian, apakah Nescafe Classic mulai langka?
Kayaknya iya. Coba lihat curhatan-curhatan di medsos! Bahkan ada yang sudah muter-muter jelajahi beberapa Indomaret, tapi semuanya kosong. Tapi, ane menduga kayanya kalau ke Alfamart masih ada.
Banyak juga yang menyejajarkan Nescafe Classic ini dengan rentetan komoditas langka lainnya seperti masker, hand sanitizer, dan APD tenaga medis.
Engga terlalu lebay nih? Entahlah. Mungkin kelangkaan itu memang terjadi di beberapa tempat saja. Secara sederhana, kelangkaan dapat terjadi ketika jumlah barang yang tersedia terbatas, sedangkan permintaannya sangat banyak.
Yo jelas permintaanya banyak, wong orang berbondong-bondong mencari dan membelinya. Eh, by the way mengapa sih pada milih Nescafe Classic? Kan merek lain juga ada. Ternyata, eh ternyata, beberapa alasan yang mendasarinya antara lain….
#1 Komposisi dan jenis kopinya
Menurut beberapa ahli dalam dunia perkopian, dikatakan bahwa jenis kopi instan murni lebih menyerap air, itu berpengaruh besar dalam keberhasilan bikin dalgona coffee. Mau arabika ataupun robusta, tidak menjadi persoalan.
Mengapa kopi instan murni tanpa campuran gula maupun krim lebih menyerap air? Bang Sivaraja, owner Amstirdam Coffee Malang, bilang gini nih ke Kompas: “Karena proses membuat instant coffee kan sebenarnya freeze dry, kandungan airnya dihilangkan terus di-freeze, sehingga bentuknya jadi solid.”
Oh, begono toh. Pantesan….
#2 Paling banyak direkomendasikan di dunia maya
Menyambung alasan pertama, hampir di sebagian besar media online atau medsos, orang yang membagikan resep dalgona coffee menyematkan kata kunci “berhasil“ dan “Nescafe Classic”. Itulah kekuatan kata, dapat memberikan sugesti dan memengaruhi pembaca.
Nah, ane kira alasan kedua inilah yang memang memberikan pengaruh sangat signifikan terhadap pilihan banyak orang. Engga mau ribet, pengen berhasil, ya udah ikuti aja resep yang populer. Cocoklah, bagi orang-orang yang imannya termasuk dalam golongan taklid. Iya kan… ayo ngaku deh!
#3 Mudah dicari
Dibandingkan dengan merek lain yang direkomendasikan, kopi ini lebih mudah dicari di minimarket maupun di warung-warung kecil yang ada di lingkungan masing-masing.
Pada akhirnya, demam dalgona akan memberikan efek kejut yang cukup serius dalam menggerus dan menggiringkan sebagian dari mereka yang katanya penyuka Nescafe Classic. Mereka banting setir, beralih menuju kubu Kapal Api dan kubu kopi pahit lainnya.
BACA JUGA Resep Dalgona Coffee, Kopi Viral Buah Karya Orang yang Bosen Swakarantina
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.