Ada berbagai macam cara penyajian kopi di dunia. Sebagai daerah penghasil kopi, Aceh juga punya cara penyajian kopi yang unik. Penyajian itu mungkin asing bagi warga daerah lain, tapi penikmatnya menyukai sensasi dan kenikmatan tersendiri.Â
Bagi kalian yang berencana bepergian ke Aceh dan ingin menikmati kopi di warung-warungnya, jangan lupa membaca tulisan ini terlebih dahulu. Harapannya kalian tidak terkaget-kaget melihat penyajian kopi dengan cara dibalik hingga penggunaan nira sebagai campurannya. Ada juga beberapa istilah warga setempat untuk menyebut kopi jenis tertentu
Penyajian Kupi Khop
Kupi khop merupakan penyajian kopi dalam gelas terbalik. Biasanya jenis kopi yang digunakan adalah robusta. Bisa disajikan sebagai kopi hitam atau sudah dicampur susu, tergantung selera pembelinya.Â
Agar kopi dalam gelas terbalik itu tidak tumpah, mulut gelas ditutupi dengan lepek (piring kecil). Lantas bagaimana cara minum kopi dalam gelas terbalik ini? Untuk minum kopi khop biasanya menggunakan sedotan. Sedotan diselipkan ke dalam gelas yang ditutupi lepek. Sedotan kemudian ditiup agar kopi keluar dari gelas dan memenuhi bagian luar lepek yang tidak tertutupi gelas.
Kalau tidak dilakukan seperti cara di atas atau kalian coba mengangkat gelasnya, sudah pasti kopinya akan tumpah. Lalu, kenapa menggunakan sedotan? Selain sebagai sebuah keunikan, tujuan penggunaan sedotan agar bubuk kopi masih berada dalam gelas tidak keluar bersamaan dengan air kopinya.Â
Setelah kopi memenuhi lepek, kopi baru bisa diminum. Caranya dengan sedotan yang sama untuk meniup tadi atau bisa juga diseruput secara manual. Untuk menggambarkan kenikmatan dari kopi ini tak bisa diwakilkan lewat tulisan, intinya harus dicoba langsung ke Aceh.Â
Penyajian Kopi Nira
Penamaan minuman yang satu ini sudah menjelaskan bahan baku dari kopi yang satu ini. Kopi nira adalah sajian kopi yang dicampur dengan air nira. Pastinya rasa manis nira sudah bisa menggantikan gula.
Berbeda dengan Kupi Khop yang penyajian kopi dalam gelas terbalik, penyajian kopi nira seperti minuman pada umumnya. Sedikit saran, jenis minuman yang satu ini lebih enaknya disajikan dengan tambahan es batu. Wah, rasanya segar sekali. Manis nira dipadu rasa kopi ternyata cocok-cocok saja di lidah.
Penyajian Kopi Sanger
Kopi Sanger (saling ngerti) adalah salah satu kopi populer di Aceh. Sanger adalah kopi dengan tambahan susu. Apakah sama dengan kopi susu? Jika dilihat dari bahannya sebenarnya sama saja ya, hanya takaran dan proses penyajian kopi yang agak berbeda.Â
Kopi susu pada umumnya menggunakan susu yang banyak. Bahkan, rasa kopinya terkadang tertutupi oleh manisnya rasa susu. Sementara, komposisi susu untuk sanger sudah ditakar dan meraciknya berbeda. Kopi disaring terlebih dahulu bubuknya sebelum disajikan ke pelanggan. Â
Konon, asal muasal kopi sanger itu berawal pada 90-an. Pada saat itu ada beberapa mahasiswa yang suka kopi susu, tapi saat kantong menipis tentunya untuk membeli segelas kopi susu lumayan berat. Sehingga muncullah rasa saling pengertian antara pemilik warung kopi dan mahasiswa ini dan dibuatlah kopi dengan sedikit campuran susu dan jadilah sanger.
Penyajian Kopi Pancung
Kopi pancung atau kupi pancong merupakan sajian kopi hitam yang telah disaring menggunakan saringan yang berbentuk kerucut. Kopi yang juga biasa disebut kupi sikhan berasal dari bubuk kopi yang telah diracik, bukan kopi sachet. Asal tahu saja, di Aceh, kopi yang disajikan di warung-warung pada umumnya jenis bubuk kopi yang diolah sendiri.Â
Kopi ini disebut kopi pancung karena disajikan setengah cangkir alias tidak penuh. Katanya, kopi setengah cangkir ini cita rasanya lebih nikmat karena tidak banyak menggunakan air. Kalau ingin tahu rasanya, langsung saja kunjungi warung kopi-warung kopi di Aceh. Kopi pancung dapat dengan mudah ditemui di sana.Â
Di atas hanya beberapa sajian kopi di warung kopi di Aceh. Kalau di daerah kalian, penyajian kopi seperti apa yang paling unik?Â
Penulis: Wildan El Fadhil
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Kopi Tuku, Kedai Kopi yang Biasa Aja tapi Jadi Idola
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.