ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Pengalaman Ngurus Pemilu Edisi 4.0

Dhima Wahyu Sejati oleh Dhima Wahyu Sejati
2 Mei 2019
A A
KPU RI Nggak Salah soal Pilkada, Pemerintah Aja yang Hilang Arah terminal mojok.co

KPU RI Nggak Salah soal Pilkada, Pemerintah Aja yang Hilang Arah terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya bangun subuh-subuh tapi kok masih ngantuk. Pengen tidur lagi, tapi masih ada tugas negara; amanah demokrasi, katanya hekekeke. Saya jadi petugas KPPS, misi suci kan yaa~

Pengalaman pertama biasanya sih seru. Inget gak pengalaman pertama bisa naik sepeda?! Pasti setelahnya kaya gak mau berhenti, kan. Aku pikir juga sama, menjadi petugas KPPS pasti pengalaman yang menyenangkan. Tapi aku kok malah was-was ya, karena itu loo pemilunya serentak. Pilpres sama Pilegnya bareng. Mereka aja bareng, lah kita bareng ke pelaminan kapan, aduuh~

Walau sebagai petugas KPPS, rasanya males menghadapi Pemilu 4.0 (baca:four point o), hehe. Sekarang lagi jaman semuanya 4.0 kan. Karenya Pemilunya serentak maka tak bayangin kok ini nanti pasti mboseni dan lama – padahal cintamu tuh nggak selama ini loo~

Aku sengaja nelat, biar disana nggak kelamaan. Disuruhnya sih kumpul jam enam tepat. Aku sengaja datang jam enam lewat lima menit (lumayan kan lima menit, buat nafas – Lha wong kata ibuku, kalau jadi petugas KPPS itu super sibuk). Makanya aku sempet mikir nanti sempet nafas gak yhaa~

Udah pokoknya dateng aja, bismillah, bisa gak bisa pokoknya berangkat. Gajinya buatku cukup gede dan lumayan buat jajan. Untung aku jomblo, jadi rada irit. Sampai di TPS, aku kira yang paling telat. Ehh ternyata ada yang lebih nelat – lebih bandel. Alasannya karena pup susah keluar. Aduh, kasian~

Tugasku lumayan susah, kalo dibanding sama mas-mas di pojokan yang hanya mesam-mesem sambil jaga tinta celup. Setidaknya aku jauh lebih terhormat jadi penulis kertas suara lah yhaa~ Memang terlihat sepele, nulis-nulis aja. Lah kalau nulisnya 1000-an pie jal. Kemeng jeee~

 

Orang-Orangan Partai

Aku merasa terhormat; pakai seragam batik, memelototi kertas, nulis, gitu terus sampai pegel-pegel. Kebetulan aku duduk deket deretan kursi tunggu DPT. Tingkah laku lucu nan imut unyu unyu dapat tertangkap memori otakku. Termasuk polah tingkah orang-orangan partai. Tau kan, orang-orangan partai, bukan saksi. Kalau saksi masih mending, kan saksi masih ikut rekap kertas C1 dan nemenin kita-kita ini (petugas KPPS) sampai selesai. Kalau orang-orangan partai kerjanya berisik, berisik aja pokoknya.

“Kertase gedi yoo, ojo kesusu, santai wae!” ocehan orang-orangan partai.

“Sing penting, ojo lali pesenane, mosok wes digawekne dalan lo!”

Aduh berisik. Mereka nggak tau apa ya, padahal lagi konsentrasi nulis nama provinsi, kabupaten, sampai nomor TPS. Sampai aku mau nulis Jawa Tengah malah keliru Boyoali.  Apalagi berisiknya politis banget. Semi-semi kampanye kae, kan nggak etis.

Orang-orangan partai ini kenapa sih? Kok maksa banget caleg dari partai X itu harus menang. Kan bebas, suka-suka orang yang milih mau pilih siapa, lha wong kalo mau pilih aku yaa nggak papa kok, jadi mantu tapi yhaa~ Sebagai pemilih yang sah, kita punya hak untuk memiliki siapapun, bebas dan tanpa paksaan. Emang siapa anda ngatur-ngatur. Anda bukan Emakku. Kecuali kamu nikah sama Bapakku. Sebel akutu pokoknya.

Aku heran tapi kok ya pada nurut aja ya disuruh memilih yang bukan pilihannya sendiri. Padahal nggak kenal ini siapa, tapi kok semua pada mau milih. Hmm, aku jadi curiga.  Jangan-jangan ada ‘serangan fajar’. Dasar Mas Fajar, eh.

 

Ini Tanggapan Mas Fajar Soal Serangan Fajar

Sekarang ceritanya mundur pada malam sebelum pemilu. Pas malam itu, aku begadang bareng bapak-bapak dan petugas KPPS yang lain. By the way, di antara mereka semua aku yang paling muda. Jadi suka nggak nyaman,karena tiap mau ngomong gak nyambung; beda topik, beda jaman, beda dunia.

Jadilah malam itu, aku ngobrol sama Linmas yang sedang bertugas, sebut saja Mas Fajar. Kita berdua ngobrol santai tapi berfaedah pokoknya. Setelah sekian lama basa-basi, sampailah kita pada topik yang cukup serius, tapi tetep santai dong.

“Itu lo mas, yang ketangkap, kena OTT gara-gara serangan fajar banyak e,” mas Fajar cerita sambil senyam-senyum ke arah aku.

Nggak mau kalah, aku balas senyumannya, “Hehe, iya mas.”

Kebiasaan orang Jawa, kalau diajak bicara yang penting manggut-manggut. Perkara paham atau enggak, urusan belakangan. Menanggapi omongan mas Fajar, aku biasa aja. Soalnya perkara korupsi memang biasa dibahas segala lapisan masyarakat.

“Sebenarnya nggak papa kan ya mas, lha wong dikasih duit kok gak mau. Yang ribet orang-orang atas sana (penegak hukum), masa gitu aja g gitu aja nggak boleh” ucapnya dengan gaya bicara santai tanpa rasa bersalah.

Aku syok-terkaget-kaget dan sampai termehek-mehek. Tapi tenang gak sampai guling-guling kok. Lebay amat sampai guling-guling.

Gini loh, si mas Fajar ini kok ya bisa biasa aja. Ini yang lagi dibahas serangan fajar lo Mas Fajar. Mungkin nyogoknya cuma 20ribu tapi kalau ke banyak orang bisa mencapai angka milyaran juga. Sampai ke masyarakat bawah sih sedikit jadinya diterima aja tanpa merasa bersalah.

Dalam hati aku ngedumel pengen taknasehatin, tapi kutahan. Nih mas Fajar yang budiman takkasih tau, serangan fajar itu ya nggak boleh to. Pertama, serangan fajar itu sama saja dengan memperjualbelikan hak memilih seseorang. Hak adalah sesuatu yang sudah dimiliki sejak seseorang dilahirkan dan merupakan pemberian Tuhan. Yhaa nggak boleh diperjualbelikan. Kedua, kalau hak memilih sudah diperjualbelikan artinya ini sudah bahaya. Karena caleg yang miskin nantinya nggak besi beli suara juga, kan nggak adil jadinya, eh! Ketiga, kata pak kiai jual beli ‘hak suara’ itu tidak boleh, alias haram. Nanti taklaporke laskar looh. Kapok!

Aku tuh sebagai mahasiswa punya misi suci, udah macem Kera Sakti yhaa~. Misinya adalah mahasiswa harus menjadi agent of change; agen perubahan. Aku dan mahasiswa lainnya dituntut untuk melawan kebobrokan tatanan sosial, termasuk pemahaman-pemahaman mas Fajar ini yang berbahaya jika tidak diluruskan. Sebel akutu.

Kalau kata orang bijak (termasuk pak Dosenku juga) bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Dari pengalaman menjadi petugas KPPS ini aku belajar banyak walau ada mangkel dan sebelnya pas melihat ketidakpatutan yang terjadi. Tapi udah lah mending dijadiin pelajaran dan bahan renungan ya gaes.

Terakhir diperbarui pada 27 September 2021 oleh

Tags: PemiluPilpres 2019
Dhima Wahyu Sejati

Dhima Wahyu Sejati

ArtikelTerkait

lebaran Khong Guan

Cerita Hari Raya, Dari Khong Guan Hingga Pelaminan

3 Juni 2019
Ridwan Kamil, Gubernur Populis yang Malu-Malu Mau Jadi Capres 2024 terminal mojok.co

Ridwan Kamil, Gubernur Populis yang Malu-Malu Mau Jadi Capres 2024

14 Oktober 2020
plot twist

Jika Politik Bisa Ada Plot Twistnya, Apakah Cinta Juga Bisa Demikian?

23 Oktober 2019
buzzer pak jokowi

Sebenarnya Pak Jokowi Tidak Perlu Buzzer

3 Oktober 2019
Glorifikasi Pemuda dalam Politik Indonesia: Anak Muda Memang Penting, tapi Anak Muda yang Gimana Dulu?

Glorifikasi Pemuda dalam Politik Indonesia: Anak Muda Memang Penting, tapi Anak Muda yang Gimana Dulu?

13 November 2023
editing

The Power of Editing: Seorang Caleg Digugat ke MK Gara-Gara Editan Fotonya yang Melewati Batas Kewajaran

16 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Lirik Lagu Bruno Mars Yang Dianggap Vulgar

Lirik Lagu Bruno Mars Yang Dianggap Vulgar

Aksi Kamisan - Aksi yang Tak Pernah Lelah

Aksi Kamisan: Aksi yang Tak Pernah Lelah

Buanglah Khayalan Romantis Pernikahan kalau Masih Serumah dengan Mertua terminal mojok.co

Pilih Menikah atau Melajang?



Terpopuler Sepekan

Lika-liku Mahasiswa AKPER: Jurusan Elit, tapi Liburnya Begitu Sulit

Lika-liku Mahasiswa AKPER: Jurusan Elit, tapi Liburnya Begitu Sulit

oleh Dhimas Raditya Lustiono
5 Desember 2023

8 Kosakata Bahasa Jawa Orang Grobogan yang Nggak Dimengerti Orang Kudus, padahal Wilayahnya Tetanggaan

8 Kosakata Bahasa Jawa Orang Grobogan yang Nggak Dimengerti Orang Kudus, padahal Wilayahnya Tetanggaan

oleh Jarwani Linda Listik Safitri
10 Desember 2023

Motor Honda Vario Merah Pemkot Semarang dan Hal-hal yang Perlu Diluruskan biar Nggak Salah Paham

Motor Honda Vario Merah Pemkot Semarang dan Hal-hal yang Perlu Diluruskan biar Nggak Salah Paham

oleh Ahmad Arief Widodo
7 Desember 2023

Kursi Single Kereta Api: Cocok buat Introvert, tapi Super Nggak Nyaman!

Kursi Single Kereta Api: Cocok buat Introvert, tapi Super Nggak Nyaman!

oleh Yoval Julianto
5 Desember 2023

Wisuda UIN SAIZU Purwokerto: Wisuda Terbaik yang Nggak Menguras Duit, Justru Dapat Banyak Benefit

Wisuda UIN SAIZU Purwokerto: Wisuda Terbaik yang Nggak Menguras Duit, Justru Dapat Banyak Benefit

oleh Yanuar Abdillah Setiadi
5 Desember 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=auMw4xKznj8

DARI MOJOK

  • Mengenang Tragedi Asam Sulfat Tumpah di Jalan Tol yang Merenggut Nyawa Seorang Remaja
  • Lagi Laris-larisnya, Malaysia Malah Larang Kopi Joss ala Jogja, Penjual Diancam Denda Rp33 Juta
  • Geliat Kecamatan Depok Sleman dengan 24 Kampus dan Deretan Pusat Hiburan, Bisa Jadi Kabupaten Tersendiri?
  • Pendapatan Manusia Silver Sehari Bisa Tembus Sejuta tapi Cairannya Punya Risiko Mengerikan
  • Curhat Warung Soto Pak Prie, Sempat Mendadak Sepi karena Tuduhan Telur Lalat di Menfess Mahasiswa Undip
  • Rentetan Kematian Mahasiswa Jogja di Kos Sepanjang 2023, Tragedi Memilukan di Kota Pendidikan
ADVERTISEMENT
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Newsletters
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .