Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pengalaman Saya Ngejokiin Tugas Mahasiswa Sastra Indonesia

Kamiyatein oleh Kamiyatein
14 April 2020
A A
Kalau Bikin Kajian Strategis BEM, Tolong Referensinya Jangan Makalah Anak SD kastrat BEM kampus makalah APA style mojok.co

Kalau Bikin Kajian Strategis BEM, Tolong Referensinya Jangan Makalah Anak SD kastrat BEM kampus makalah APA style mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Semenjak Corona menyambangi negeri ini, seluruh sektor kehidupan masyarakat jadi kena imbasnya. Termasuk sektor pendidikan. Sama seperti kampus-kampus yang lain, kampus tempat saya berbagi suka duka dalam mengejar gelar Sarjana Sastra turut diliburkan. Eh, lebih tepatnya menerapkan aturan kuliah daring.

Saya yang merangkap status sebagai joki tugas otomatis kebanjiran order. Saya sih senang-senang saja. Lha wong dapat duit. Maka, jadilah saya kuliah daring sambil Work From Home.

Beragam tipe pelanggan saya dapati ketika merintis profesi joki tugas ini. Mulai dari tipe pelanggan berduit sampai pelanggan yang low budget tapi maksa untuk dikerjakan tugasnya. Duh, karena saya tidak tegaan dan butuh uang ya saya terima saja tawaran atau permintaan untuk mengerjakan tugas milik berbagai tipe pelanggan ini.

Sebelumnya, mari saya ceritakan kronologi bagaimana saya bisa menjadi seorang joki tugas. Mana tahu ini bisa mengubah stigma negatif orang-orang yang sering memandang jelek tentang para joki tugas, joki makalah, hingga joki skripsi.

Bermula dari saya yang sering mendapat nilai baik dalam menulis karya ilmiah, maka nama saya mulai tersohor di kalangan dosen-dosen. Suatu ketika ada pelatihan wajib para dosen CPNS di kampus saya. Dari pelatihan tersebut, mereka diharuskan untuk membuat banyak makalah tanpa copy paste berdasarkan bahan pelatihan. Nah, karena teramat sibuk atau mungkin terlampau sulit, saya dihubungi oleh dosen tersebut dan ditawari untuk mengerjakan makalahnya dengan honor satu juta. Wah, sebagai golongan mahasiswa miskin yang notabene selalu kekurangan uang, jelas saya setuju tanpa pikir panjang. Semenjak itulah saya mulai dikenal sebagai joki.

Jika saya membaca artikel dengan judul hampir serupa yang membahas masa depan anak Sastra Indonesia, ya saya hanya bisa mesam mesem saja. Soalnya, saya miris dan merasa malas membincangkan hal yang terasa abu-abu di pandangan orang lain. Selama ini anak sastra dikenal sebagai “anak senja” yang punya hobi membuat quotes dan puisi. Tidak lain dan tidak bukan begitulah komentar mayoritas orang yang bukan anak sastra. Serius? Masa hanya begitu saja sih! Lebih keren dikit dong~

Saya tentu ingin masyarakat tahu bahwa kami—anak sastra—bisa jadi kritikus, ahli bahasa, atau paling tidak kami juga bisa menjadi jurnalis. Bukan apa-apa, ini semua adalah suara dari para mahasiswa Sastra Indonesia yang tidak menyukai dunia sastra dan lebih memilih dunia linguistik atau bahasa.

Persoalan pertama adalah fakta yang saya dapati ketika menyelam dan minum air di dunia perkuliahan ini. Persepsi orang banyak sangat berbeda dengan keadaan sebenarnya di lapangan.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Mahasiswa yang berada di Program Studi Sastra Indonesia belum tentu suka menulis. Bahkan, belum tentu bisa. Kata “menulis” yang saya utarakan di sini tentu menulis karya lho ya…

Kenyataannya, jangankan menulis karya ilmiah hasil dari penelitian. Bahkan terkadang menulis puisi atau cerpen saja tidak mumpuni. Maka janganlah heran kalau banyak karya fiksi atau non-fiksi dilahirkan dari seorang penulis yang tidak menyandang status “anak sastra”.

Persoalan kedua terletak pada motivasi menulis mahasiswa Sastra Indonesia yang seperti ‘kuliah enggan, DO tak mau”. Terlepas dari masa depannya yang entah akan jadi apa, seharusnya mahasiswa Sastra Indonesia bisa menempatkan dirinya dengan baik di mata masyarakat atau dosennya.

Saya pernah mendapat orderan untuk menganalisis karya sastra yang lumayan banyak jumlahnya. Orderan itu berasal dari sekelompok mahasiswa Sastra Indonesia yang sedang menjalani UAS. Jadi, ini adalah bahan UAS mereka. Bahkan salah seorang dari mereka di lain waktu menghubungi saya dan meminta dibuatkan empat bahan presentasi berbentuk Powerpoint.

Duh, merasa miris hati mengerjakannya. Masa iya untuk jenis tugas Powerpoint saja ia tidak memiliki motivasi?

Saya kemudian bertanya-tanya kepada diri sendiri, “Apa ini alasan banyak orang bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan gelarnya?”

Seringkali saya berpikir ulang untuk menerima tawaran order dari mahasiswa Sastra Indonesia. Hal ini disebabkan karena mereka membuat saya malu pada diri sendiri perihal kawan satu jurusan ternyata ada yang masih tidak mengerti persoalan menulis. Padahal, orang lain beranggapan bahwa menulis adalah bidang yang kami kuasai.

Sialnya, saya juga pernah mendapat pengalaman tidak enak ketika menghadapi anak Sastra Indonesia yang minim semangat menulis. Awalnya saya anggap wajar, tapi lama kelamaan kok malah kurang ajar. Pasalnya, ia tidak mau membayar dengan alasan sedang tidak ada uang dan berkata, “Lagi pula aku kan sudah sering order tugas denganmu!”

Duh Gusti… Kok begini amat rasanya mencari duit dan tergolong orang missqueen. Setelah saya pikir, ada baiknya juga anak Sastra Indonesia tidak bisa menulis. Lebih baik anak Sastra Indonesia jadi kritikus atau jadi kretekus yang berteman dengan rokok, senja dan kopi saja deh~

BACA JUGA Ternyata Fakultas Sastra Tidak Mencetak Sastrawan dan tulisan Kamiyatein lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 April 2020 oleh

Tags: joki tugasMahasiswamahasiswa sastra indonesia
Kamiyatein

Kamiyatein

Aku suka alien dan kucing. Kalau pengen jadi pacarku, jadilah alien atau kucing

ArtikelTerkait

sarjana pendidikan

Bukti kalau Kepanjangan S.Pd. itu Bukan Sarjana Pendidikan, tapi Sarjana Penuh Derita

11 April 2020
4 Sisi Terang Mahasiswa Kupu-Kupu yang Selama Ini Dipandang Sebelah Mata Mojok.co

4 Sisi Terang Mahasiswa Kupu-Kupu yang Selama Ini Dipandang Sebelah Mata

9 Agustus 2025
capek

Menanggapi Semua Tulisan Soal Divisi Kepanitiaan yang Merasa Paling Berat: Saya yang Baca Aja Sampai Ikutan Capek

22 Agustus 2019
4 Hal Jadi Mahasiswa UIN Malang Itu Nggak Menyenangkan terminal mojok.co

4 Hal yang Nggak Menyenangkan Jadi Mahasiswa UIN Malang

10 Januari 2022
CV

Lucu Sekali Ketika Tak Dapat Kerja Gara-Gara Tak Cakap Membuat CV

4 Agustus 2019
Jangan Cuma Tergiur Judul Keren, Ini Bocoran Dosen biar Tema Skripsi Cepat Diterima

Jangan Cuma Tergiur Judul Keren, Ini Bocoran Dosen biar Tema Skripsi Cepat Diterima

4 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.