Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Pengalaman Makan Ayam Geprek Bu Rum Pertama Kali: Yang Original Nggak Bakal Bikin Menyesal

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
16 Juli 2022
A A
Pengalaman Makan Ayam Geprek Bu Rum Pertama Kali: Yang Original Nggak Bakal Bikin Menyesal anak kos

Ayam geprek dengan kol goreng, mantap (Shutterstuck.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bu Rum menyadarkan saya, kalau selama ini saya terjebak sekte ayam geprek yang tersesat

Semua orang punya titik baliknya sendiri-sendiri. Tak terkecuali saya, pria yang lumayan saleh ini. Yang namanya titik balik juga beragam bagi diri saya sendiri. Ada titik balik di semesta percintaan, spiritualitas, bahkan dalam semesta perbadogan duniawi. Dalam hal ini kita akan membicarakan ayam geprek. Sejenis makanan yang terkesan sederhana, namun tak bisa dianggap biasa saja.

Dalam semesta ayam geprek itu sendiri, kita mengenal ayam geprek asli dan yang kurang asli. Dulu saya tak terlalu ambil pusing dengan kuliner ini. Saya menganggapnya sebagai makanan yang biasa saja. Ayam renyah yang pedas, dan begitulah saya memahaminya. Kenapa bisa seperti, sebab, selama ini, saya (jebul) makan ayam geprek jadi-jadian. Asal ada ayam goreng tepung, dibalur sambal, ditemani mentimun dan selada, itu adalah ayam geprek.

Lalu saya melihat perdebatan sengit di media sosial antara kubu ayam geprek asli alias gepreknya Bu Rum vs kurang asli, atau bahkan boleh saja kita sebut palsu. Penganut Bu Rum vs wong kulonan yang nggumunan sama kuliner di luar daerahnya. Sebagai pribadi yang berakhlakul karimah, saya tak mau ikut ribut dalam pusaran geprekan ini. Lagi pula saya tak terlalu tertarik dengan konsep kuliner ini. Kenapa harus susah-susah dicampur jika bisa dimakan terpisah macam penyetan? Mau digeprek sampai hancur atau tidak, saya tak begitu peduli. Walau dalam hati, sukma, dan kalbu, saya sering bertanya-tanya perihal kata “geprek” itu sendiri. Apakah mungkin, jika ayam geprek yang sejati memang harus benar-benar digeprek?

Seolah semesta tak mau membiarkan saya tersesat terlalu lama. Bertahun lalu, di sebuah hari yang ganjil, seorang kawan mengajak saya makan di warung Bu Rum. Ia menjelaskan jika ini bukan tempat makan biasa saja. Tentu saya otomatis skeptis. Ah, tampilan warungnya biasa saja, meski harus saya akui ramainya bukan main. Apalagi ini ayam geprek, menu yang sebenarnya tak terlalu saya suka.

Namun, begitu saya mendekati tempat di mana cabai dan ayam diluluhlantakkan sedemikian rupa, aroma nikmat itu tak bisa dibilang nonprogresif. Makin lama hidung saya makin betah menghirup aroma nikmat yang diiringi bebatuan yang beradu dengan irama nan khas. Begitu juga saat ayam yang oleh Tuhan ditakdirkan untuk dipotong, digoreng, dan dipilih oleh saya itu masuk ke dalam mesin penghancur, air liur saya tak kunjung berhenti menyeruak dari bawah lidah dengan sangat progresif. Bak tembangnya Rush dan Dream Theater.

Tak butuh waktu lama bagi saya untuk segera mengemplok sepotong ayam dan tiga cabai yang sudah porak poranda itu. Boom! Saya tercerahkan saat itu juga. Bagai Anakin yang menjadi Jedi, Naruto yang bertemu orang tuanya, hingga Batman yang kehilangan Joker. Ini baru ayam geprek!

Pencerahan yang bukan hanya nikmat, namun juga membuat diri ini merasa penuh dosa. Apalagi setelah saya diberi tahu bahwa Bu Rum ini adalah pionir dari ayam geprek di Indonesia, rasa bersalah saya makin menjadi. Saya tak bisa menjelaskan nikmatnya secara rinci, pokoknya tandas dalam waktu yang singkat lagi satset. Maklum, itu pertama kalinya saya makan ayam geprek yang benar-benar digeprek, pun langsung di warung sang penciptanya.

Baca Juga:

5 Kuliner Jogja buat yang Nggak Suka Manis, Dijamin Lezatnya sampai Bikin Nangis

3 Dosa Penjual Ayam Geprek yang Membuat Saya Malas Beli Lagi

Dan sejak saat itu saya berikrar: geprek itu harus digeprek hingga ajur mumur, dan tercampur rata dengan sambal yang langsung diulek secara mendadak sebelum disajikan. Lewat warung Bu Rum saya terselamatkan dari fitnah elite global yang mengkampanyekan ayam geprek padahal tak digeprek. Semoga makin banyak orang yang segera sadar dan terbebas dari konspirasi geprek tak digeprek. Karena itulah, Bu Rum adalah kunci!

Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Ayam Geprek yang Otentik Bisa Dilacak Lewat Sejarah dan Bahasa

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Juli 2022 oleh

Tags: ayam geprekBu Rumoriginalpionir
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

6 Makanan Khas dari Daerah yang Rasanya Berubah ketika Dijual di Jakarta

6 Makanan Khas dari Daerah yang Rasanya Berubah ketika Dijual di Jakarta

19 Mei 2024
3 Rekomendasi Warung Makan Ayam Terenak di Sekitaran Kampus IPB Dramaga Bogor

3 Rekomendasi Warung Makan Ayam Terenak di Sekitaran Kampus IPB Dramaga Bogor

2 Oktober 2023
Betapa Meresahkannya Sekte Ayam Geprek yang Tidak Digeprek Terminal Mojok

Ayam Geprek Sambal Matah, Varian Kuliner yang Sering Bikin Salah Paham

18 Januari 2021
Geprek Rocket Chicken Paling Mantap kalau Tambah Chicken Strips terminal mojok

Geprek Rocket Chicken Rasanya Paling Mantap kalau Tambah Chicken Strips

24 Juni 2021
Mie Yamin Bandung vs Jogja, kuliner mana yang lebih enak_ (Unsplash)

Mie Yamin Bandung Superior Dibanding Jogja: Ribut Kuliner yang Efektif Memecah Bangsa

16 November 2022
Semakin Banyak Ayam Geprek yang Berbeda Jauh dengan Geprek Bu Rum, Waspadalah! Mojok.co

Semakin Banyak Ayam Geprek yang Berbeda Jauh dengan Geprek Bu Rum, Waspadalah!

20 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.