• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Betapa Meresahkannya Sekte Ayam Geprek yang Tidak Digeprek

Nazih Nauvan Lathif oleh Nazih Nauvan Lathif
25 Desember 2020
A A
Betapa Meresahkannya Sekte Ayam Geprek yang Tidak Digeprek Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Salah satu makanan yang akan selalu saya rekomendasikan tiap kali ada kunjungan kolega ke Jogja adalah ayam geprek. Alih-alih merekomendasikan gudeg yang sudah terlalu ikonik, saya akan lebih memilih mengajak kolega untuk menikmati makanan yang tampilannya kurang estetik itu. Bukannya tanpa alasan, kan nggak semua lidah orang cocok dengan rasa manisnya gudeg. Sementara itu, rasa ayam geprek yang cenderung gurih pedas lebih bisa diajak kompromi dengan lidah orang mana pun.

Beberapa sumber menyatakan bahwa ayam geprek, yang sesungguhnya loh ya, pertama kali dicetuskan oleh Bu Ruminah. Itu loh warung Ayam Geprek Bu Rum yang ada di daerah Papringan, Depok, Sleman. Geprek Bu Rum ini menjadi pionir perkulineran ayam geprek di Jogja pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Geprek buatan Bu Rum bersama geprek lainnya di Jogja menjadi versi orisinal dari hidangan ini.

Secara umum, ayam geprek terdiri dari dua komponen utama, ayam krispi yang tepungnya tebal garing dan aneka macam bumbu, terasi, plus cabai setan yang semuanya masih mentah. Dalam penyajiannya, aneka bumbu dan cabai tadi diulek terlebih dulu hingga setengah halus. Selanjutnya, ayam krispi akan digeprek dan dilumatkan bersama bumbu cabai dalam satu cobek menggunakan munthu dan solet. Hasilnya, ayam krispi akan remuk redam tidak beraturan. Ingat ya, remuk redam. Bukan seperti ayam suwiran. Apalagi wujudnya masih utuh gelondongan.

Remukan ayam krispi tadi bercampur aduk dengan ulekan setengah halus cabai, mirip urapan sayuran. Oh iya, jumlah cabai dalam menu ini biasanya bisa direquest. Bebas, tapi ya jangan kebangetan, sewajarnya saja. Nek kakehen, mesake bakule~

Rasa akhir ayam geprek ini adalah gurih ayam krispi remukan bercampur dengan pedas cabai yang bisa dirasakan secara bersamaan. Lazimnya, menu ini disajikan dengan porsi nasi sakarepmu ditambah lalapan berupa kubis dan timun segar.

Di beberapa warung ternama, kubis dan timun segar kadang digantikan dengan kuah tongseng. Rasa kuahnya biasanya manis gurih. Kombinasi ini amat sangat saya rekomendasikan untuk kalian cicipi. Paling nggak, sekali seumur hidup. Enaknya paripurna. Rasanya sampai mau meninggal~ Nggak ding, rasanya pengin nambah terus.

Sebetulnya, bukan tanpa alasan saya menuliskan tiga paragraf di atas. Paragraf tersebut saya tulis lantaran akhir-akhir ini saya cukup dibuat resah oleh sekte ayam geprek yang tidak digeprek. Betul, dari namanya saja sudah tergambar betapa bermasalahnya sekte ini bukan? Rawan menimbulkan konflik horizontal sesama penikmat olahan ayam.

Tidak jelas memang, kapan, di mana, dan siapa yang mendalangi kemunculan sekte ini. Saya sih menduga dari salah satu usaha rumah makan artis yang mengangkat tema ayam geprek sebagai produk utamanya. Ya maklum, kepopuleran ayam geprek ini memang cukup menyita perhatian publik. Akan sia-sia bila tidak dimanfaatkan untuk dijadikan produk makanan artis seperti yang sudah-sudah. Contoh lainnya ya bakpia atau kue tradisional lain dengan label nama artis.

Saya sih nggak begitu mempermasalahkan usaha artis yang produknya nebeng makanan tradisional. Selama produknya nggak beda-beda amat dengan versi orisinalnya. Nah, masalahnya produk makanan artis yang satu ini semacam cari gara-gara dengan penikmat ayam geprek kaffah seperti saya ini.

Gimana nggak gitu, wong yang mereka sebut ayam geprek justru ayam krispinya nggak digeprek sama sekali. Sudah gitu sambalnya bisa dipisah pula. Blas nggak ada unsur geprek-menggeprek kayak yang saya sebutkan tadi.

Mbok ya kalau mau bikin ayam geprek modifikasi, ayamnya tetap digeprek bareng dengan sambalnya gitu loh. Modifikasi sih boleh saja. Misalnya, modifikasi bagian racikan bumbu cabainya. Bisa juga di varian toppingnya nanti.

Elemen fundamental macam ayam yang betul-betul digeprek ya wajib dipertahankan! Jangan dihilangkan. Lha ini ayamnya tetap utuh, je. Njuk bedanya sama ayam tepung krispi biasa dikasih sambal apa coba?

Akibat eksistensi sekte ini, ayam geprek memang makin populer. Bahkan, daerah saya yang hanya kota kecil saja ikut terdampak kepopuleran ayam geprek jenis ini. Tapi, populernya dalam bentuk yang keliru. Mulai dari warung pinggir jalan, kedai kaki lima, kedai rumahan, hingga restoran waralaba sekali pun berbondong-bondong memasukkan ayam geprek sebagai salah satu menu andalan mereka.

Tentunya menu andalan yang mereka maksud adalah ayam geprek yang tidak digeprek tadi. Nah, masalahnya nggak sedikit warung yang menyajikan menu ini dengan potongan ayam super kecil. Sudah begitu, sambal yang mereka anggap sambal geprek itu juga secuil porsinya. Dipisah pula. Semakin nggak menunjukkan bahwa makanan yang mereka jajakan adalah ayam geprek.

Kalau yang menyajikan ayam kecil tadi semacam warung kaki lima sih, masih bisa dimaklumi. Lha ini restoran waralaba lumayan besar, je. Nggak cuma di kota kecil, di kota-kota besar pun, kawan saya menuturkan hal yang sama. Kelihatan banget bedanya, mana warung yang mengutamakan kepuasan pelanggan, mana yang cuma cari cuan.

Masalah lain yang pernah timbul gara-gara eksistensi sekte ini pernah dialami salah seorang pengemudi ojek online. Kala itu, blio tengah mengantarkan pesanan ayam geprek. Kebetulan pesanannya seperti yang saya jelaskan di awal. Bentuknya campuran remukan ayam krispi dan bumbu sambal cabe. Saat tiba di lokasi, si pemesan justru menolak pesanan tersebut dengan alasan ayamnya sudah remuk dan hancur. Nah to, masyarakat betulan sudah salah kaprah soal ayam geprek ini. Siapa lagi penyebabnya kalau bukan sekte tadi itu?

Pada akhirnya, walaupun saya sempat mengatakan nggak masalah dengan produk artis yang nebeng makanan tradisional. Tapi, dengan melihat kasus ini, muncul kekhawatiran dalam benak saya ketika masyarakat justru lebih mengenal produk makanan tradisional versi modifikasi artis, alih-alih mengenal versi orisinalnya. Saya khawatir produk makanan versi orisinal akan kalah saing dengan produk modifikasi milik artis. Produk asli akan lebih redup dan masyarakat lebih mengenal produk modifikasi milik artis. Semoga kekhawatiran saya nggak betulan terjadi~

Sumber Gambar: resepkoki.id

BACA JUGA Thermo Gun Memang Paling Betul Diarahkan ke Tangan dan tulisan Nauvan Lathif lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Desember 2020 oleh

Tags: ayam geprekmakanan di jogja

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Nazih Nauvan Lathif

Nazih Nauvan Lathif

Mas-mas medioker.

ArtikelTerkait

Pengalaman Makan Ayam Geprek Bu Rum Pertama Kali: Yang Original Nggak Bakal Bikin Menyesal anak kos

4 Alasan Ayam Geprek Jadi Makanan Favorit Anak Kos

10 Maret 2023
Ayam Geprek Olive Fried Chicken vs Rocket Chicken, Mana yang Lebih Mantap?

Ayam Geprek Olive Fried Chicken vs Rocket Chicken, Mana yang Lebih Mantap?

7 Desember 2022
Menu Yummy Choice Indomaret Ada yang Enak, Ada yang Biasa Aja Terminal Mojok

Menu Yummy Choice Indomaret: Ada yang Enak, Ada yang Biasa Aja

21 November 2022
Mie Yamin Bandung vs Jogja, kuliner mana yang lebih enak_ (Unsplash)

Mie Yamin Bandung Superior Dibanding Jogja: Ribut Kuliner yang Efektif Memecah Bangsa

16 November 2022
Pengalaman Makan Ayam Geprek Bu Rum Pertama Kali: Yang Original Nggak Bakal Bikin Menyesal anak kos

Pengalaman Makan Ayam Geprek Bu Rum Pertama Kali: Yang Original Nggak Bakal Bikin Menyesal

16 Juli 2022
Bu Rum, Ayam geprek yang kembali jadi perdebatan.

Ayam Geprek yang Otentik Bisa Dilacak Lewat Sejarah dan Bahasa

2 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Rekomendasi Lagu Korea buat Mememorisasi Covid-19 Terminal Mojok

Rekomendasi Lagu Korea buat Mememorisasi Covid-19

security rumah sakit mojok

Tak Hanya Menjaga Keamanan, Security Rumah Sakit Bisa Melakukan Beberapa Hal Ini

sandiaga uno prabowo-sandi cebong kampret jokowi mojok

Matinya Cebong dan Kampret Gara-gara Reuni Prabowo-Sandi di Kabinet Jokowi Ma’ruf



Terpopuler Sepekan

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa
Pendidikan

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

oleh Elyatul Muawanah
20 Maret 2023

Sebagus-bagusnya tempat kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare, pasti tetap ada kekurangannya.

Baca selengkapnya
Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

23 Maret 2023
Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan

Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan

25 Maret 2023
Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

19 Maret 2023
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!