Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pengalaman Jadi Surveyor: Dikira Minta Sumbangan Sampai Jualin Produk

A. Fikri Amiruddin Ihsani oleh A. Fikri Amiruddin Ihsani
24 September 2020
A A
Pengalaman Jadi Surveyor: Dikira Minta Sumbangan Sampai Jualin Produk terminal mojok.co

Pengalaman Jadi Surveyor: Dikira Minta Sumbangan Sampai Jualin Produk terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Masyarakat kita tampaknya masih sulit membedakan ciri-ciri antara surveyor penelitian, relawan peminta sumbangan, dan sales. Hal yang mereka tahu hanyalah mas-mas dan mbak-mbak yang mungkin akan menyita sedikit waktu. Dalam hal ini, sebagai seorang peneliti lapangan atau istilah kerennya biasa disebut surveyor, saya sering mendapat banyak sekali pengalaman lantaran bertemu dengan berbagai macam karakter dan budaya masyarakat.

Oleh karena itu, di sini saya akan menceritakan sedikit pengalaman saya ketika menjadi surveyor. Meskipun surveyor bukanlah pekerjaan utama, tapi bagi saya menjadi surveyor membuat saya jadi semakin tangguh.

Bagaimana tidak? Menjadi surveyor ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Apalagi jika tugas survei yang saya kerjakan adalah amanah dari lembaga terpercaya. Oleh karena itu, mencari dan menggali data yang benar-benar valid tentu menjadi tantangan tersendiri.

Ketika saya menjalankan tugas dari lembaga survei, tentu saya tidak bisa seenaknya memilih sendiri cakupan daerah atau wilayah penelitian. Selain itu, saya juga tidak bisa memilih rumah siapa yang akan saya datangi dan siapa yang akan saya wawancarai.

Pasalnya, sebelum turun ke lapangan, peneliti senior sudah memilih sampel secara acak melalui metode penelitian tertentu. Sehingga tak jarang, saya akan menemui perumahan atau daerah yang benar-benar tertutup untuk orang luar. Bisa dibayangkan, akses masuk ke daerahnya saja sulit dan cukup prosedural. Belum lagi harus mencari data KK, alamat rumah, dan orang yang sesuai dengan kriteria tertentu serta bersedia untuk diwawancarai.

Pernah suatu ketika saya kebetulan mendapat tugas survei ke salah satu perumahan elite di Surabaya. Dengan berbekal surat izin penelitian yang lengkap sampai tingkat RT/RW, tentu saja saya berharap bisa diterima dengan baik. Namun, ternyata yang terjadi justru sebaliknya, Saudara.

Setelah saya diminta meninggalkan kartu identitas di pos satpam perumahan, saya langsung saja bergegas menuju rumah Pak RT untuk menyampaikan surat izin penelitian dari Kelurahan dan Pak RW. Sesudah menemukan rumah Pak RT tersebut, saya lantas menjelaskan maksud dan tujuan saya datang sambil menyampaikan surat izin penelitian. Sialnya, Pak RT tidak bisa ditemui dan yang ada hanya asistennya.

Lantaran menemui hambatan dan terbentur waktu, saya kemudian menuju ke rumah Pak RW dengan berharap mendapat solusi. Di rumah Pak RW ini saya kemudian menjelaskan hambatan yang terjadi sambil menjelaskan ciri-ciri asisten Pak RT yang belum bisa ditemui. Namun, Pak RW justru mengungkapkan bahwa asisten Pak RT yang saya maksud adalah Pak RT itu sendiri. Bagaimana coba? Pak RT-nya saja tidak terbuka, gimana mau dapat data penelitian yang valid?

Baca Juga:

Nyatanya, Ijazah S2 Memang Nggak Ada Artinya di Dunia Kerja. Mau Jadi Peneliti, Nggak Bisa, Mau Kerja, Tambah Nggak Bisa

Kerja Jadi Sales: Gampang Masuknya, Susah Menjalaninya 

Selain itu, hambatan lain yang biasa saya temui ketika turun ke lapangan adalah sulitnya mengajak masyarakat untuk mau terbuka dengan orang baru. Terlebih, tidak sedikit yang sulit membedakan antara sales, surveyor, atau relawan peminta sumbangan.

Melakukan pendekatan secara instan kepada masyarakat tentu bukan hal yang mudah. Apalagi mindset yang sudah tertanam dari kebanyakan orang yang mungkin takut, ragu, dan tidak mau terbuka dengan orang yang baru kenal. Sehingga penolakan demi penolakan adalah sebuah keniscayaan bagi surveyor seperti saya.

Mulai dari calon responden yang mengusir begitu saja sebelum dijelaskan. Mereka yang hanya mengintip saja dari jendela, tapi enggan membuka pintu. Sampai calon responden yang tidak mengakui bahwa nama yang dimaksud adalah dirinya sendiri. Ya, bukan hanya penolakan, tapi kebohongan demi kebohongan adalah “makanan” saya sehari-hari ketika turun ke lapangan.

Akan tetapi, sebagai surveyor saya tidak boleh memaksakan diri untuk melakukan wawancara kepada calon responden yang tidak bersedia. Alhasil, saya harus mencari responden pengganti atau alternatif lain yang bisa dilakukan. Mencari responden pengganti pun ternyata tidak semudah yang dibayangkan, apalagi kalau tema atau topik survei yang dilakukan cukup sensitif. Belum lagi sulitnya menjelaskan ke masyarakat tertentu bahwa saya bukanlah sales yang sedang promosi produk atau relawan yang minta sumbangan.

Meskipun demikian, menjadi surveyor membuat pergaulan saya semakin luas dan pikiran menjadi lebih terbuka. Selain itu, banyak pengalaman berharga didapat yang mungkin saja tidak bisa ditukar dengan uang. Dalam hal ini, siap menjadi surveyor dan turun ke lapangan sama halnya dengan harus siap mental dan tekad untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk sekalipun. Tak ada yang mudah memang, tapi tak ada yang tak mungkin.

BACA JUGA Sales, Profesi Mulia, Ujung Tombak Sebuah Perusahaan dan tulisan A. Fikri Amiruddin Ihsani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 September 2020 oleh

Tags: penelitisalessurveyor
A. Fikri Amiruddin Ihsani

A. Fikri Amiruddin Ihsani

Pendidik dan Peneliti Kajian Sosial Agama Independen. Fokus pada isu-isu sosial agama populer. Tinggal di Istanbul, namun menyempatkan menengok tanah air setiap libur musim panas.

ArtikelTerkait

Tiga Hal yang Harus Dilakukan Saat Seseorang Menawarkan Bisnis MLM

Tiga Hal yang Harus Dilakukan Saat Seseorang Menawarkan Bisnis MLM

10 Desember 2019
Sales, Ujung Tombak Sebuah Perusahaan, Juga Profesi yang Mulia MOJOK.CO

Sales, Profesi Mulia, Ujung Tombak Sebuah Perusahaan

23 Juli 2020
Pengalaman Jadi Sales: Suka, Duka, dan Tips Biar Dapat Banyak Komisi

Pengalaman Jadi Sales: Suka, Duka, dan Tips Biar Dapat Banyak Komisi

4 Desember 2019
jadi sales itu berat sales indihome telemarketing cari pelanggan trik lewat media sosial aplikasi kencan michat mojok.co

Sales Punya Target, dan Target Kadang Harus Disiasati dengan Trik Nyeleneh

21 September 2020
Sales Minyak Wangi Adalah Profesi Paling Getol dalam Dunia Persalesan terminal mojok.co

Sales Minyak Wangi Adalah Profesi Paling Getol dalam Dunia Persalesan

15 Januari 2021
5 Hal yang Akan Dilakukan Nico Robin jika Hidup di Indonesia terminal mojok.co

5 Hal yang Akan Dilakukan Nico Robin jika Hidup di Indonesia

15 Februari 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.