Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pemira Online: Kontestasi Politik Mahasiswa yang Ngauzubillah Ribet

Akbar Mawlana oleh Akbar Mawlana
7 Desember 2020
A A
Pemira Online: Kontestasi Politik Mahasiswa yang Ngauzubillah Ribet terminal mojok.co

Pemira Online: Kontestasi Politik Mahasiswa yang Ngauzubillah Ribet terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Di kampus saya, semenjak Covid-19 menyerang Indonesia, bukan hanya perkuliahan yang dilakukan dengan cara online, proses pelaksanaan Pemilihan Mahasiswa Raya (Pemira) pun sama. Tentu dengan adanya pemira online, ini berdampak pada perubahan pelaksanaannya.

Ketika saya yang mendengar jika pihak kampus memutuskan untuk melaksanakan pemira secara online, awalnya saya merasa gembira. Pasalnya, dalam angan-angan saya, pelaksanaan pemira online dari pembentukan panitia, konsolidasi tim sukses, debat paslon, proses pemilihan, hingga perhitungan, akan berjalan dengan efektif.

Setidaknya, saya beranggapan akan ada dua bentuk keefektifan yang terjadi ketika pemira dilaksanakan secara online. Pertama, efektif dalam proses pemilihan. Soalnya, para mahasiswa tidak perlu lagi membuang waktu dan tenaganya untuk mengantre agar bisa menggunakan hak suaranya.

Kedua, efektif dalam menekan pengeluaran biaya kampanye calon kandidat. Bayangkan saja, saat sebelum pandemi Covid-19 berlangsung, proses kampanye dilakukan dengan membuat pamflet dan spanduk, dengan jumlah yang terbilang tidak sedikit. Tentunya, untuk membuatnya harus mengeluarkan biaya yang bisa menguras isi kantong mahasiswa.

Setidaknya, ketika pelaksanaan pemira dilakukan secara online, tim sukses tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk membuat pamflet dan spanduk. Tim sukses hanya perlu mengeluarkan biaya paket data internet untuk melakukan kampanye secara online. Toh, lagipula saat ini mahasiswa mendapat bantuan paket data internet dari Kemendikbud. Sehingga, biaya kampanye yang dikeluarkan oleh mahasiswa lebih sedikit.

Sayangnya, ekspektasi saya mengenai keefektifan pemira online sirna begitu saja. Pasalnya, seiring berjalannya waktu, saya mendengarkan banyak cerita dari teman saya, yang berkeluh kesah tentang liku-liku pelaksanaan pemira online.

Curhatan pertama, dimulai dari sulitnya untuk menentukan pilihan calon kandidat yang akan dimajukan dalam kontestasi pemira. Kerumitan tersebut disebabkan para mahasiswa yang tidak berada di satu daerah. Kebanyakan mahasiswa berada di daerah asalnya semenjak kuliah dilakukan secara online. Sehingga, untuk melaksanakan konsolidasi penentuan calon kandidat dilakukan menggunakan media WhatsApp atau Google Meet.

Tentu saja, suasana konsolidasi yang dilakukan dengan menggunakan media, akan berbeda dengan pelaksanaan konsolidasi secara tatap muka. Berdasarkan pengalaman saya, di saat melakukan konsolidasi secara tatap muka, proses diskusi untuk penentuan calon kandidat berjalan dengan mudah karena proses diskusi terjadi secara praktis. Selain itu, pelaksanaan konsolidasi secara tatap muka juga membentuk rasa kekeluargaan yang solid.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Curhatan kedua, yakni mengenai tidak mudahnya untuk mencari dukungan suara dari mahasiswa, terutama mahasiswa baru. Penyebab utamanya adalah mahasiswa baru bisa dikatakan belum sepenuhnya memahami kehidupan politik kampus dengan benar. Maka, hal tersebut akan membuat para mahasiswa baru bersikap bodo amat kepada pemira.

Begitu juga dengan sulitnya mencari suara kepada mahasiswa tingkat atas. Bayangkan saja, ketika pemira dilakukan dengan cara langsung, masih ditemukan mahasiswa tingkat atas yang memilih untuk tidak menggunakan hak suaranya. Ditambah lagi, ketika pelaksanaan pemira dilakukan secara online. Sehingga, tim sukses membutuhkan usaha ekstra, agar calon kandidat yang diusung bisa memperoleh dukungan suara yang banyak dari mahasiswa.

Curhatan ketiga, tentang rumitnya dalam menentukan strategi kampanye yang efektif. Sebagaimana di awal tulisan ini, saya mengatakan saat pelaksanaan pemira dilakukan secara langsung, strategi kampanye yang digunakan dengan membuat pamflet dan spanduk, kemudian diletakkan di tempat yang berpotensi dilihat oleh banyak mahasiswa. Akan tetapi, ketika pemira dilakukan dengan online, kampanye semacam itu tidak bisa dilakukan.

Sebenarnya, banyak teman saya yang mengusulkan jika kampanye saat pemira online dilakukan dengan memanfaatkan media sosial, seperti menggunakan WhatsApp dan Instagram. Pemanfaatannya dengan menyebar poster yang isinya bisa berpotensi mengangkat suara calon kandidat. Namun, dalam pelaksanaannya, cara tersebut tidak bisa dilakukan dengan efektif.

Kenapa tidak bisa efektif? Jadi begini, penggunaan media WhatsApp dan Instagram tidak bisa menyentuh banyak mahasiswa. Pasalnya, tidak semua mahasiswa mengikuti Instagram atau berteman dengan WhatssApp dari tim sukses. Dengan kata lain, poster yang akan disebarkan melalui Instagram dan WhatssApp, tidak akan dilihat oleh banyak mahasiswa.

Berangkat dari berbagai curhatan teman saya mengenai permasalahan dari pelaksanaan pemira online, saya jadi menyadari sesuatu. Ternyata, yang namanya kontestasi politik, baik dengan memanfaatkan teknologi atau tidak, siklusnya akan sama: pahit di awal dan manis di akhir, bagi yang menang. Bagi yang kalah, tenang, tetap ada rasa manisnya, kok, setidaknya fotonya sering muncul sehingga menaikkan eksistensi diri di depan maba.

BACA JUGA 4 Cara Menolak Ajakan Gabung Organisasi Mahasiswa dan tulisan-tulisan lainnya dari Akbar Mawlana.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Desember 2020 oleh

Tags: Mahasiswapemira online
Akbar Mawlana

Akbar Mawlana

Mahasiswa yang gemar gelisah dan menulis.

ArtikelTerkait

Semprotulation Adalah Perayaan Bodoh, Untung Dulu Nggak Ada Waktu Saya Kuliah

Semprotulation Adalah Perayaan Bodoh, Untung Dulu Nggak Ada Waktu Saya Kuliah

5 Desember 2023
4 Tipe Motivator Indonesia Menyebalkan yang Biasanya Ada di Seminar Perkantoran terminal mojok.co

Forum Diskusi Anak Jurusan Tasawuf Nggak Kalah Absurd dari Anak Filsafat

15 November 2020
5 Drama Korea yang Bisa Jadi Topik Skripsi buat Mahasiswa Jurusan Sosiologi Terminal Mojok

5 Drama Korea yang Bisa Jadi Topik Skripsi buat Mahasiswa Jurusan Sosiologi

30 Juli 2022
jurusan ilmu komunikasi

Kuliah Jurusan Ilmu Komunikasi yang Disangka Belajar Ngomong Doang

18 Maret 2020
Mahasiswa Masih Nungguin Uang Kiriman dari Orang Tua Aja Sok-sokan Punya Paylater, buat Apa?

Mahasiswa Masih Nungguin Uang Kiriman dari Orang Tua Aja Sok-sokan Punya Paylater, buat Apa?

24 Oktober 2023
4 Mahasiswa yang Sebaiknya Nggak Kuliah di Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

4 Mahasiswa yang Sebaiknya Nggak Kuliah di Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

8 Mei 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.