Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Hewani

Pelihara Anjing Bukan Berarti Anda Kaya, Tolong dong Jangan Cuma Dijadikan Pemanis Lifestyle!

Laurensia Lucinta oleh Laurensia Lucinta
6 September 2021
A A
Pelihara Anjing Bukan Berarti Anda Kaya, Tolong dong Jangan Cuma Dijadikan Pemanis Lifestyle! terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Saya pernah mendapat cerita dari ibu saya tentang salah satu temannya yang punya banyak anjing hasil diberi orang. Mungkin ada sekitar 10 anjing dengan ras berbeda yang ia pelihara di rumahnya, mulai dari yang masih usianya seumur jagung sampai yang sudah tinggal menanti ajal. Ibu saya bilang temannya itu memang pencinta anjing, maka saya juga tidak terlalu heran.

Tapi kemudian beliau yang juga sering bertemu Ibu ketika berjalan sore bersama anjing masing-masing, membuka kedok beberapa orang dan perlakuan mereka pada anjing yang akhirnya dirawat olehnya. Beliau bilang bahwa orang-orang seperti menemukan ruang bernapas ketika tahu ia terbuka dengan penitipan binatang terutama anjing.

Ada yang menitipkan hanya beberapa hari, berminggu-minggu, sampai yang akhirnya lepas tangan karena sudah nyaman hidup tanpa anjingnya. Padahal saya kira orang-orang yang tinggal dengan anjing mereka akan merasakan sebaliknya, bisa berbaur dan punya keterikatan dengan peliharaannya. Tapi, ternyata ada yang nihil juga.

Teman ibu saya itu tentu akhirnya diberi secara sukarela. Sebagai pencinta anjing, bukan kebetulan kalau beliau berkeinginan dan sepakat menjadi ibu sambung bagi para anjing itu. Tapi, yang lebih menyayat adalah cerita bahwa anjing yang selalu ia terima dari orang lain itu tidak begitu saja mudah beradaptasi di rumah barunya. Bahkan sebenarnya dengan hanya menitipkan, anjing sudah takut untuk ditinggalkan.

Berganti kepemilikan tentu memberatkan bagi anjing manapun. Kalau saja kita bisa menerawang isi pikiran mereka, mungkin yang ada dalam hatinya adalah segudang kekecewaan karena harus memulai hubungan dengan manusia yang baru lagi, memulai membuka hati untuk percaya pada pemilik barunya bahwa mereka bisa merasa aman.

Saya bukan bicara mewakili dokter hewan apalagi spesialis psikologi hewan. Kebetulan saya dan keluarga juga punya dua jenis peliharaan di rumah, kucing dan anjing. Kalau dihitung sudah sekitar 6 tahun mereka menemani momen suka duka kami di rumah. Untungnya keluarga saya sepakat dan sama-sama menyukai binatang, jadi membiarkan kucing dan anjing saya berkeliaran di dalam rumah tidak jadi masalah besar.

Kalau harus jujur, anjing yang saya pelihara pun didapat dari orang lain yang sudah tidak mooduntuk merawatnya lagi. Saya akhirnya menerimanya sebagai keluarga baru dan sekarang lebih sering disebut bungsu. Mendapatkan anjing baru tentu jadi euforia tersendiri buat saya, tapi anehnya banyak sekali orang-orang yang kemudian menghujani saya dengan banyak pertanyaan, terlebih jenis anjing apa yang saya pelihara ini.

Anjing yang saya pelihara itu bukan anjing ras murni, melainkan berasal dari kawinan. Tapi saya juga tidak tahu lebih tepatnya antara anjing jenis apa dan jenis apa. Saya sebenarnya tidak memusingkan itu. Aneh memang banyak orang justru merasa perlu untuk tahu apakah ini anjing kampung atau bukan. Rasanya mereka akan puas jika saya menjawab iya, ini anjing kampung.

Baca Juga:

Beasiswa untuk Orang Kaya: Ironi Sistem Pendidikan Kita

Penggunaan Umpatan “Anjing” Berdasarkan Tingkatan Emosi dalam Percakapan Bahasa Sunda Sehari-hari

Saya tahu betul memelihara anjing lama kelamaan menjadi lifestyle. Hewan jenis ini juga sering dikaitkan dengan kemakmuran seseorang. Terlebih alasan bahwa anjing itu butuh perawatan dan kebutuhan ekstra yang menghabiskan banyak biaya, sehingga mereka yang merawatnya adalah orang-orang yang memiliki banyak waktu di rumah dan tidak terlalu pusing dengan urusan pekerjaan.

Jika itu menjadi alasan pertama, saya bisa menyetujuinya. Tapi kembali lagi dengan budaya pandang bulu terhadap ras anjing non-murni seperti anjing saya ini yang sepertinya tidak bisa dijelaskan dengan alasan yang sama. Padahal saya pikir, anjing saya ini dapat perhatian yang lebih dari cukup. Ia saya berikan vaksin, vitamin, makanan yang tidak sembarangan, yang mungkin banyak orang masih suka mengombinasikan nasi dengan telor asin atau ati yang membuat bulu anjing menjadi rontok. Ia bahkan tidak pernah saya kandangi, dirantai di luar rumah, bahkan dipukul dengan kedok melatih.

Saya rasa tidak banyak juga yang menganggap bahwa anjing mereka perlu mendapatkan treatment yang layak. Salah satu orang yang pernah menanyai tentang anjing saya ini kemudian membeli anjing baru dengan ras murni. Saya tahu harganya cukup mahal untuk merawat anjing sejenis itu. Tapi ternyata di rumah, anjing itu tidak dibiarkan berkeliaran. Dikeluarkan dari kandang pun kalau ingin di-story saja. Sekadar untuk lucu-lucuan sampai bisa jadi untuk pamer kalau mereka punya anjing mahal di rumahnya.

Mungkin biar lifestyle mereka lebih lengkap jika ada anjing di rumah, meskipun anjing masih dianggap tidak lebih sebagai pengganti satpam saja. Dan saya pikir ini tidak hanya terjadi di satu sampai dua rumah saja. Teman ibu saya itu boleh jadi saksinya. Ia bahkan pernah memasang status di WhatsApp kalau ia tidak mau lagi dititip-titipkan anjing karena takut berakhir pada sikap tidak bertanggung jawab para pemiliknya.

Meskipun begitu, saya juga di sisi lain tidak ingin mengabaikan orang-orang yang dengan tulus mengadopsi anjing-anjing yang berkeliaran tanpa pemilik. Namun, di sini saya lebih berharap agar anjing yang sudah punya rumah setidaknya mendapatkan afeksi lebih layak dibandingkan anjing-anjing yang tak bertuan di luar sana.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 September 2021 oleh

Tags: anjinghewan peliharaanKayalifestyle
Laurensia Lucinta

Laurensia Lucinta

Menggeluti kegiatan nulis sebagai side hustle.

ArtikelTerkait

Pelajaran Hidup yang Saya Dapatkan dari Memelihara Burung Ciblek

Pelajaran Hidup yang Saya Dapatkan dari Memelihara Burung Ciblek

3 September 2023
Pelihara Ikan Koi Stres Nggak Hilang, Malah Bisa Bikin Gila terminal mojok

Pelihara Ikan Koi: Stres Tak Sirna, Malah Bisa Bikin Gila

11 Oktober 2021
Salahkah Menulis demi Uang? kaya

Salahkah Berharap Bisa Kaya dari Karya?

29 Maret 2023
5 Macam Kepribadian Kucing Kompleks Berdasarkan Observasi Lapangan terminal mojok.co

5 Macam Kepribadian Kucing Kompleks Berdasarkan Observasi Lapangan

7 September 2020
pura-pura miskin

Pura-Pura Miskin Sama Sulitnya dengan Pura-Pura Kaya

14 Juni 2019
enggan miskin

Miskin Enggan, Kaya Tak Mampu

22 Mei 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun! Mojok.co

Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun!

29 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

Dosen Perlu Belajar dari Aktivis Kampus, Masa Sudah Jadi Dosen Public Speaking-nya Masih Jelek?

29 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.