#2 Kerupuk melempem
Hal lain yang membuat saya kecewa berat adalah kerupuk yang melempem. Peran kerupuk benar-benar krusial pada dua makanan ini. Tanpa kerupuk, memakan semangkuk mie ayam dan bakso terasa ada yang kurang.
Selain teksturnya yang tidak lagi renyah, kerupuk melempem biasanya punya rasa yang aneh. Jadi di lidah saya kerupuk melempem sudah tidak bisa dikonsumsi lagi. Bagi saya, mending makan bakso atau mie ayam tanpa kerupuk kalau kerupuknya melempem.
#3 Saus yang susah keluar
Saus yang susah keluar dari botolnya menjadi hal menyebalkan lainnya. Suatu waktu, saya pernah mengeluarkan saus hingga keringetan. Benar-benar menguji kesabaran orang lapar saja.
Setelah saya baca-baca di Google, ternyata saus yang sulit keluar dari botol ternyata ada penjelasan ilmiahnya. Salah satu alasannya, saus bukanlah benda cair jadi tidak lagi memiliki sifat-sifat benda cair yang mudah berubah bentuk sesuai wadahnya. Melihat hal itu, saya punya masukan kepada para pedagang bakso dan mie ayam di seluruh dunia, mungkin bisa menggunakan wadah saus yang memudahkan pelanggan.
#4 Tidak tegas terhadap para perokok
Menurut saya, warung yang penuh dengan asap rokok sangatlah red flag. Tandanya, pedagang tidak memikirkan kenyamanan pelanggan secara umum. Tidak semua pelanggan nyaman dengan asap rokok, apalagi ketika makan. Menurut saya, asap rokok bisa mengurangi kenikmatan rasa panganan.
4 hal di atas adalah hal-hal menyebalkan yang sering saya temui di sebagian besar warung bakso dan mie ayam yang pernah saya datangi. Kebanyakan bukan hal besar, tapi bisa mengurangi kenikmatan kenyamanan pelanggan. Bagi pedagang bakso di luar sana, catat hal-hal ini ya.
Penulis: Fajar Novianto Alfitroh
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Kekurangan Penjual Bakso dan Mie Ayam Jawa di Mata Orang Sulawesi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.