Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Saya Kaget Beli Pecel Lele di Bandar Lampung: Sambalnya Mentah, Lelenya Dua Ekor

Muhammad Fariz Akbar oleh Muhammad Fariz Akbar
4 April 2025
A A
Saya Kaget Beli Pecel Lele di Bandar Lampung: Sambalnya Mentah, Lelenya Dua Ekor

Saya Kaget Beli Pecel Lele di Bandar Lampung: Sambalnya Mentah, Lelenya Dua Ekor (Gunawan Kartapranata via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Awalnya saya kesulitan makan sambal pecel lele di Bandar Lampung. Rasanya sulit mencocol sambal ini karena masih ada air yang mengalir dari tomat dan bahan-bahan yang belum halus. Terkadang ada tomat yang masih terlihat utuh, sehingga makan sambal ini lebih nikmat apabila dicomot daripada dicocol. 

Secara rasa enak-enak saja. Tapi karena saya besar di Jawa Barat dengan budaya kuliner nyunda, saya lebih terbiasa makan sambal mentah dengan teman ikan asin dan lalapan. Selain itu, lele sebagai bintang utama di piring menurut saya terlalu mewah. Sambal mentah di restoran Sunda terlihat cocok karena paduannya yang duduk sama rata. Tidak ada yang mendahului satu sama lain. 

Kalau bukan karena rampai, tomat kecil khas Lampung, saya bisa makin terheran-heran kenapa pecel lele di Bandar Lampung malah pakai sambal mentah. Sambal, yang jadi kunci utama dari kenikmatan kuliner ini, malah diotak-atik. 

Lelenya dapat dua ekor

Harus diakui, ini adalah bagian positif dari keterkejutan saya makan pecel lele di Bandar Lampung. Biasanya kalau kita pesan satu porsi, tentu lelenya dapatnya cuma satu. Maksudnya, satu ekor. Nah, di Bandar Lampung, satu porsinya mendapat dua ekor ikan lele. 

Ukuran lelenya sih lebih kecil, hampir setengahnya lele besar yang biasanya. Tapi kalau hitung-hitungan daging, dua ekor lele kecil dan satu ekor lele besar, dagingnya lebih banyak dua ekor lele kecil. Saya juga langsung berpikir, bisa juga berhemat dengan cara seperti ini. Cuma bayar satu porsi, kita dapat dua ekor lele yang sebenarnya satu lelenya nggak kecil-kecil banget kalau dimakan untuk satu porsi orang dewasa. 

Preferensi saya untuk pecel lele adalah lele yang garing. Dengan ukuran yang kecil, kegaringan lele akan jauh lebih gampang didapatkan. Buat bumbu, juga jauh lebih mudah menyerap ke dalam lelenya sehingga cita rasanya jadi jauh lebih nikmat. Tapi kalau ngomongin rasa, rasanya terlalu subjektif. Kadang, kita mau yang pasti-pasti aja. Kalau secara jumlah lebih menguntungkan dua ekor lele kecil dibandingkan satu ekor lele besar, tentu saya akan pilih dua ekor lele kecil. 

Bicara autentisitas pecel lele yang aslinya dari Lamongan, jelas ini sudah melenceng jauh. Tapi kalau soal makanan, kita suka bingung mana yang harus didahulukan. Antara budaya dan tradisi atau perut dan lidah. Saya cinta tradisi asli, tapi sambal yang nikmat dan dua ekor lele siapa yang bisa nolak?

Penulis: Muhammad Fariz Akbar
Editor: Intan Ekapratiwi

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

5 SMK Unggulan di Klaten yang Menawarkan Jurusan dengan Prospek Karier Cerah

BACA JUGA 5 Dosa Penikmat Pecel Lele yang Kerap Dilakukan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 6 April 2025 oleh

Tags: bandar lampunglampungpecel lelepilihan redaksiwarung pecel lele
Muhammad Fariz Akbar

Muhammad Fariz Akbar

ArtikelTerkait

Polri Memang Juru Selamat buat Pegawai KPK yang Tersingkir TWK terminal mojok.co

Polri Memang Juru Selamat buat Pegawai KPK yang Tersingkir TWK

30 September 2021
Solo Safari Zoo, Alat Pencitraan Brilian dari Gibran Rakabuming Terminal Mojok

Solo Safari Zoo, Alat Pencitraan Brilian dari Gibran Rakabuming

31 Januari 2023
Pantangan Menikah Ngalor Ngulon bagi Masyarakat Jawa

Sebambangan: Solusi Tingginya Biaya Nikah Orang Lampung

6 Mei 2020
Kelok 44, Manifestasi Keindahan Sekaligus Ketakutan yang Menghubungkan Kabupaten Agam dan Bukittinggi

Kelok 44, Manifestasi Keindahan Sekaligus Ketakutan yang Menghubungkan Kabupaten Agam dan Bukittinggi

6 Januari 2024
5 Bagian Daging Sapi yang Enak Disantap Terminal Mojok

5 Bagian Daging Sapi yang Enak Disantap, Siapa Tau dalam Besek Daging Kurbanmu Nyempil Bagian Ini!

9 Juli 2022
Keistimewaan Ujungberung, Cikal Bakal Kota Bandung yang Sering Dianggap Wilayah Pinggiran

Keistimewaan Ujungberung, Cikal Bakal Kota Bandung yang Sering Dianggap Wilayah Pinggiran

21 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.