Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Merindukan Pasar Klithikan Pakuncen Jogja, Surga Barang Bekas yang Kini Sepi seperti Menunggu Mati

Janu Wisnanto oleh Janu Wisnanto
19 April 2025
A A
Pasar Klithikan Pakuncen Jogja Sepi seperti Menunggu Mati (Unsplash)

Pasar Klithikan Pakuncen Jogja Sepi seperti Menunggu Mati (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Pasar Klithikan Pakuncen Jogja, bagi saya, adalah salah satu tempat yang penuh kenangan dan kejutan. Sebuah pasar yang jika Anda belum pernah mengunjunginya, bisa dibilang Anda belum pernah merasakan rasanya berburu barang bekas dengan sensasi penuh tantangan. 

Sayang, saat ini, Pasar Klitikan Pakuncen Jogja kehilangan gemerlapnya. Padahal dulu saya sering menyempatkan diri untuk berburu berbagai barang aneh dan unik di sini.

Dulu, Pasar Klitikan Pakuncen Jogja bukan pasar biasa. Ini adalah tempat di mana segala jenis barang, mulai dari yang masih terbungkus rapat dengan label “brand new,” hingga yang sudah berkarat dan berbusa, berbaur jadi satu. 

Pasar ini merupakan surga bagi para penggemar barang bekas, KW, atau mungkin barang yang seharusnya sudah punah. Kalau sekarang pasar itu sudah sepi, saya pun seringkali merindukan keramaian yang dulu bisa saya rasakan di setiap sudut pasar tersebut.

Pasar Klithikan Pakuncen Jogja selalu penuh kejutan

Masa-masa saya datang ke Pasar Klithikan Pakuncen Jogja adalah masa-masa yang penuh dengan ekspektasi dan kejutan. Sebagai seorang yang suka berburu barang, apalagi yang unik, pasar ini benar-benar jadi tempat saya menghabiskan waktu. 

Di sana, saya bisa menemukan berbagai barang. Mulai dari kamera jadul, alat musik lawas, pakaian retro, hingga koleksi mainan yang mungkin hanya bisa ditemukan di museum zaman batu. Pasar ini punya segalanya, seolah memberikan kesempatan kedua untuk barang-barang yang masih layak dipakai namun tak lagi mendapat tempat di dunia modern.

Setiap melangkah ke sana, ada rasa penuh harapan: “Siapa tahu ada barang langka yang bisa saya temui hari ini?” Tak jarang saya harus melalui lautan manusia yang juga sedang berburu, para pedagang yang berteriak menawarkan barang dagangan mereka, dan suara deru mesin kendaraan yang mengisi atmosfer pasar. 

Di balik kesibukan itu, saya menikmati setiap momen. Kadang, saya merasa seperti detektif yang sedang menelusuri jejak barang berharga di antara tumpukan barang bekas. Ada semacam adrenalin tersendiri, karena tak semua barang di Pasar Klithikan Pakuncen Jogja mudah ditemukan di tempat lain.

Baca Juga:

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Pasar ini juga penuh dengan barang-barang KW, yang menjadi incaran para penggemar “imitasi berkualitas.” Di sana, saya bisa melihat berbagai pakaian branded yang harganya jauh lebih murah dibandingkan di mall. 

Tentu saja, kualitasnya sering tidak jauh beda dengan barang aslinya. Hanya labelnya saja yang berbeda. 

Namun, siapa yang peduli jika harganya jauh lebih terjangkau? Rasanya seperti menemukan harta karun dengan harga pas di kantong mahasiswa.

Pasar yang mulai sepi

Namun, seiring waktu, saya merasakan perubahan yang cukup signifikan. Kini, Pasar Klithikan Pakuncen Jogja sudah mulai sepi. Tidak seramai dulu. 

Saya bahkan beberapa kali datang ke sana dan merasa sepi. Beberapa kios tutup, banyak pedagang sudah tidak lagi terlihat. Kemacetan yang dulu menjadi ciri khas di pasar kini mulai berkurang. 

Mungkin memang, seperti banyak tempat lainnya, pasar ini juga terdampak perubahan zaman. Masyarakat semakin jarang membeli barang bekas, dan belanja online mulai menjadi pilihan utama bagi banyak orang.

Tentu saja, saya merasa agak kehilangan. Pasar Klithikan Pakuncen Jogja mengajarkan saya banyak hal. Misalnya, bagaimana merasakan sensasi berburu barang yang tidak bisa ditemukan di pasar biasa. Saya bisa menikmati sedikit kekacauan yang membuat pasar ini begitu hidup dan penuh warna. 

Kini, saya hanya bisa mengenang kenangan itu sambil terkadang melintasi pasar yang semakin sepi. Ada sedikit kerinduan pada suasana pasar yang dulu.

Bukan sekadar pasar

Bagi saya, Pasar Klithikan Pakuncen Jogja bukan sekadar pasar. Ini adalah bagian dari sejarah hidup saya. Menjadi tempat di mana saya banyak belajar tentang nilai barang dan cerita serta makna yang lebih daripada sekadar harga. 

Saya merindukan suasana itu. Di saya, saya bisa duduk sebentar, berbincang dengan pedagang yang sudah saya kenal, atau menemukan barang yang begitu pas untuk saya. Kini, pasar itu sepi, namun kenangannya tetap hidup.

Apakah Pasar Klithikan Pakuncen Jogja akan kembali seperti dulu? Saya rasa itu akan sulit. Zaman sudah berubah, preferensi konsumen pun ikut berubah. 

Namun, saya tetap berharap, ada 1 atau 2 pedagang yang tetap setia menjajakan barang-barang unik mereka. Karena, bagi saya, Pasar Klithikan Pakuncen tetap akan selalu menjadi tempat di mana saya bisa merasakan semangat berburu barang yang tak terduga, bahkan jika itu hanya dalam kenangan.

Pasar Klithikan Pakuncen Jogja, walaupun kini sepi, tetap akan menjadi salah satu surga barang bekas yang akan saya rindukan.

Penulis: Janu Wisnanto

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Jeritan Hati Pedagang Pasar Klithikan Pakuncen yang Minta Pemerintah Turun Tangan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 April 2025 oleh

Tags: Jogjapakuncenpakuncen jogjapasar barang bekas jogjaPasar Klithikan PakuncenPasar Klithikan Pakuncen JogjaThrift Shop
Janu Wisnanto

Janu Wisnanto

Mahasiswa semester akhir Universitas Ahmad Dahlan, jurusan Sastra Indonesia. Pemuda asli Sleman. Penulis masalah sosial di Daerah Istimewa Yogyakarta.

ArtikelTerkait

Rumble Strips Jalan Letjen Suprapto Jogja, Solusi yang Malah Berubah Jadi Masalah

Rumble Strips Jalan Letjen Suprapto Jogja, Solusi yang Malah Berubah Jadi Masalah

28 September 2024
4 Hal yang Bikin Purwokerto Nggak Beda Jauh dengan Jogja Terminal Mojok

4 Hal yang Bikin Purwokerto Nggak Beda Jauh dengan Jogja

29 Mei 2022
Jalan Solo-Jogja, Jalan Paling Monoton dan Bikin Ngantuk

Jalan Solo-Jogja, Jalan Paling Monoton dan Bikin Ngantuk

20 September 2024
Klitih Tidak Hilang dengan Ditangkapi, tapi Diberi Ruang Berekspresi terminal mojok.co

Klitih Tidak Hilang dengan Ditangkapi, tapi Diberi Ruang Berekspresi

28 Desember 2021
Culture Shock yang Saya Rasakan sebagai Orang Madiun Ketika Menikah dengan Orang Jogja: Saya Nggak Suka Brongkos, Doi Nggak Suka Rujak Petis, Sad

Culture Shock yang Saya Rasakan sebagai Orang Madiun Ketika Menikah dengan Orang Jogja: Saya Nggak Suka Brongkos, Doi Nggak Suka Rujak Petis, Sad

28 November 2025
3 Makanan Tradisional Khas Kotagede yang Mulai Meredup Terminal Mojok

3 Makanan Tradisional Khas Kotagede yang Mulai Meredup

12 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.