Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Paradoks Ajang Pop Academy, Indosiar kok Nggak Ada Kemajuan, sih!

Dian Rijal Asyrof oleh Dian Rijal Asyrof
16 Desember 2020
A A
Paradoks Ajang Pop Academy, Indosiar kok Nggak Ada Kemajuan, sih! terminal mojok.co

Paradoks Ajang Pop Academy, Indosiar kok Nggak Ada Kemajuan, sih! terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Mari sejenak kita lupakan Indonesian Idol yang sudah sering dibahas dan fenomenal itu. Sekarang kita beralih ke acara tetangga yang sama-sama ajang pencarian bakat di bidang tarik suara, Pop Academy.

Pop Academy adalah ajang pencarian bakat di Indosiar yang tayang sejak 5 Oktober 2020 dengan tagline keren yaitu, “Be Pop Academy and Be A Super Stars”. Di acara ini ada 40 peserta yang akan beradu untuk menjadi juara.

Menurut saya, acara tersebut adalah sebuah progres Indosiar. Saya yakin kamu juga tahu stasiun televisi yang satu ini identik dengan serial azab dan dangdutnya. Sejak 2014, Indosiar menayangkan program dangdut yang membuat namanya melejit, D’Academy Indonesia dan berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.

Lebih lanjut, selain menambah warna di Indosiar, Pop Academy juga menjadi wadah baru bagi orang-orang yang berbakat di bidang musik genre pop. Saya menonton dari tahap audisi sampai sekarang, pesertanya dari berbagai daerah di Indonesia dan semuanya bagus karena mempunyai karakternya masing-masing.

Namun, sangat disayangkan, di satu sisi saya melihat suatu paradoks. Alih-alih menjadi progres, kemasan Pop Academy sama seperti acara-acara pendahulunya. Hal itu yang membuatnya stagnan sekaligus membosankan. Hal apa saja itu? Saya akan coba membahasnya di bawah ini.

#1 Rundown acara

Di atas sudah saya katakan kemasan acara ini sama dengan pendahulunya. Sekali tayang, Pop Academy membutuhkan waktu selama 3 jam. Mulai jam sembilan malam sampai tengah malam, jam dua belas. Memang tidak ada yang salah dengan durasinya, acara lain pun sama.

Namun yang membuat saya kesal adalah dalam satu episodenya peserta yang tampil cuma lima! Iya lima, karena dibagi menjadi beberapa grup. Sebenarnya pembagian itu juga tidak salah.

Lantas apa yang salah? Selama tiga jam itu, saya menonton lima peserta yang membawakan lagu kurang lebih 3-5 menit lalu dilanjut komentar para juri. Selebihnya saya menonton lawakan, sesi basa-basi dan tak ketinggalan pula sesi tangis-menangis.

Baca Juga:

4 Alasan Tokoh Utama Sinetron Azab Lebih Memilih Wirausaha daripada Jadi PNS

Mulai dari Semangka Goreng sampai Fotokopi Keliling, Sinetron Indosiar Memang Sumbernya Ide Usaha Kreatif dan Inovatif

Bagi orang-orang seperti saya yang cepat bosan, ketika peserta selesai menunjukkan suara merdunya, pasti akan memilih ganti channel atau pergi sebentar ke warung beli kopi.

Akan lebih efisien jika sekali tayang, Pop Academy menampilkan lebih dari lima peserta. Jujur saja, saya penasaran dengan suara peserta yang lainnya.

#2 Pembawa acara

Pembawa acara Pop Academy keroyokan! Ini sama kayak jual-beli HP dengan sistem pembayaran COD. Ditambah orangnya ya itu-itu saja. Siapa lagi kalau bukan Irfan Hakim dan Gilang Dirga? Bukan cuman mereka, ada tambahan yaitu Rizky Billar, Raffi Ahmad, dan dua orang lain yang sering disebut Duo Bujang.

Saya jadi penasaran apa yang ada di dalam kepala pembuat acara ini dengan menghadirkan banyak pembawa acara? Apakah supaya terlihat meriah? Kalau iya, memang berhasil. Namun, berlebihan.

Bukannya apa-apa, saya takut pesertanya jadi merasa tertekan. Pembawa acara ini sering bercanda dan memanas-manasi atau kata lainnya “julid”.

Selain itu, mereka juga suka mengorek-ngorek kehidupan. Biasanya masa lalu dan perjuangan peserta untuk mengikuti acara ini yang pada akhirnya mengundang air mata keluar dari sarangnya.

Tolonglah, saya sudah khatam betul dengan pertunjukan macam itu. Lagi pula, saya menonton Pop Academy agar terhibur menikmati suara pesertanya, bukan untuk menangis sesenggukan!

Kalau tujuan saya menangis, lebih baik saya menonton serial azab. Saya meneteskan air mata bukan karena merenungi kehidupan, tetapi karena jalan ceritanya yang tidak masuk akal. Selain itu bisa juga saya buka history chat WhatsApp dengan Mbak Mantan dan memandang fotonya di galeri.

 #3 Penentuan juara

Saya pikir Pop Academy akan pakai sistem berbeda dalam menentukan juaranya. Saya berpikir seperti itu karena melihat jurinya yang tidak kalah kompetan dari acara tetangga. Namun, saya salah. Pop Academy juga menggunakan sistem vote dari penonton lewat SMS.

Masalah yang satu ini sudah pernah dibahas oleh penulis lain di Mojok dan saya setuju. Para juri hanya memberikan komentar, selebihnya penonton yang menentukan. Jadi bagi peserta yang sebelumnya sudah dikenal banyak orang, mempunyai kesempatan untuk bertahan lebih lama di ajang pencarian bakat ini.

Lantas bagaimana dengan peserta yang belum dikenal atau ternyata seorang introvert? Mereka juga akan mendapat dukungan dari orang-orang kok. Sebab, mereka mewakili daerah asalnya. Semua pasti ada jalannya masing-masing, tenang saja.

Saya kira cukup sampai di sini saja. Itulah beberapa paradoksnya. Terakhir saya mau bilang, memang benar saya menonton Pop Academy, tapi saya lebih cinta Indonesian Idol. Hiya hiya hiya~

BACA JUGA Squidward Adalah Perwujudan Diri Kita dalam Perspektif Absurdism dan tulisan Dian Rijal Asyrof lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Desember 2020 oleh

Tags: indosiarprogram televisi
Dian Rijal Asyrof

Dian Rijal Asyrof

Suka ngopi tapi bukan anak indie. Dagang buku di @japacokbook. Bisa disapa lewat Instagram @semi_pudar.

ArtikelTerkait

Nobatkan Indosiar sebagai Stasiun TV Paling Kreatif yang Pernah Ada! terminal mojok.co

Nobatkan Indosiar sebagai Stasiun TV Paling Kreatif yang Pernah Ada!

6 Februari 2021
7 Acara Kuis Lawas Bikin Cerdas yang Seharusnya Tayang Lagi di TV Terminal Mojok

7 Acara Kuis Lawas Bikin Cerdas yang Seharusnya Tayang Lagi di TV

16 Januari 2023
Tanggapan Saya sebagai Penulis Skenario FTV Kisah Nyata Indosiar Atas Protes K-Popers terminal mojok.co

Tanggapan Saya sebagai Penulis Skenario FTV Kisah Nyata Indosiar Atas Protes K-Popers

22 Januari 2021
'The Cuts Indonesia', Ajang Bakat Unik yang Bikin Saya Doyan ke Barbershop terminal mojok.co

‘The Cuts Indonesia’, Ajang Bakat Unik yang Bikin Saya Doyan ke Barbershop

4 Oktober 2020
Kita Butuh Acara Semacam 'Republik Mimpi' Lagi terminal mojok.co

Kita Butuh Acara Semacam ‘Republik Mimpi’ Lagi

5 Maret 2021
Kebodohan Acara Televisi Indonesia Memang Sudah Semestinya Dirayakan terminal mojok.co

Kebodohan Acara Televisi Indonesia Memang Sudah Semestinya Dirayakan

8 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.