Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Panduan Memilih Bupati untuk Warga Bangkalan, Saya Tulis supaya Warga Nggak Dapat Pemimpin Zonk Melulu

Naufalul Ihya Ulumuddin oleh Naufalul Ihya Ulumuddin
20 Agustus 2024
A A
Panduan Memilih Bupati untuk Warga Bangkalan, Saya Tulis supaya Warga Nggak Dapat Pemimpin Zonk Melulu Mojok.oo

Panduan Memilih Bupati untuk Warga Bangkalan, Saya Tulis supaya Warga Nggak Dapat Pemimpin Zonk Melulu (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bulan November mendatang, berbagai daerah akan menggelar pesta demokrasi. Di bulan itu akan digelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak. Tidak terkecuali Kabupaten Bangkalan di Madura, warga akan memilih kembali bupati Bangkalan. 

Sebagai warga Bangkalan, saya senang sekaligus was-was menatap pilkada tahun ini. Di satu sisi, saya senang karena akan ada bupati baru. Di sisi lain, saya khawatir kalau pemimpinnya sama saja dengan sebelumnya, zonk! Asal tahu saja, sejak tahun 2000, Bangkalan selalu mendapat pemimpin yang tidak amanah, tersandung kasus korupsi. Itu mengapa daerahnya nggak ada perubahan signifikan.

Saya rasa, warga sebenarnya turut andil dalam kegagalan memilih bupati itu. Seharusnya warga bisa lebih selektif ketika memilih. Sekalipun tidak ada calon yang sempurna, warga sebenarnya bisa memilih yang terbaik dari yang terburuk. Kalau warga sulit membayangkannya, setidaknya mereka bisa memilih pemimpin seperti PJ Bupati saat ini. 

Asal tahu saja, beberapa bulan terakhir, Bangkalan mulai menunjukkan geliat kemajuan ketika dipegang oleh PJ Bupati Arief M. Edie. Bak angin segar, beliau melakukan banyak penataan. Misalnya, memperhatikan ketaatan pajak para pengusaha untuk kontribusi pemasukan daerah, mengurus infrastruktur, penyegaran administrasi, sampai pada menghidupkan kembali ruang publik kebudayaan, kesenian, dan pendidikan. 

Akan tetapi, warga Bangkalan tidak boleh terlena. PJ Bupati Bangkalan hadir hanya sementara menggantikan posisi bupati yang sedang kosong karena bupatinya terjerat kasus korupsi. Setelah pilkada, PJ bupati ini akan kembali bertugas sebagai ASN dan Bangkalan akan kembali pada pangkuan pemimpin yang dipilih melalui Pilkada serentak. 

Tidak semua ulama bisa memimpin kabupaten

Berdasar pengalaman mendapat pemimpin zonk selama bertahun-tahun, seharusnya warga Bangakaln belajar untuk memilih pemimpin dengan lebih rasional dan penuh pertimbangan. Jangan asal memilih pemimpin karena status tertentu, misal ulama dan punya gelar. Memang status tersebut bisa menjadi pertimbangan, tapi tidak mutlak. 

Saya paham betul Bangkalan ini kabupaten yang cukup religius. Namun, ini bukan berarti pemimpinnya harus dari kalangan ulama terus dong. Sebenarnya boleh saja dari kalangan tertentu, sebut saja ulama dan kiai, tapi pilih yang benar-benar  menerapkan ajaran islam yang akhlakul karimah.

Asal tahu saja, 3 bupati terakhir yang memimpin Bangkalan berasal dari kalangan ulama. Namun, 2 dari 3 bupati tersebut terjerat kasus korupsi yang besar dan meresahkan. Sangat tidak mencerminkan nilai-nilai luhur ajaran Islam. 

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Bukannya saya mengompori agar tidak memilih bupati dari kalangan ulama. Hanya saja, kita juga perlu melihat kompetensinya sebagai seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang mengerti dunia birokrasi, akademisi, keamanan, dunia digital, arah kebijakan, dan persaingan global. Bangkalan masih butuh bupati yang kompeten dan mau bergerak cepat untuk mengejar ketertinggalan. 

Tidak semua orang yang punya gelar itu berkualitas

Selain jangan asal dari kalangan ulama, memilih pemimpin juga jangan asal punya gelar. Sebab, zaman sekarang gelar bisa dibeli. Buktinya, skripsi, tesis, dan disertasi saja bisa dengan mudahnya menggunakan jasa joki. Tidak berbeda jauh dengan gelar yang dengan mudah diperjualbelikan.

Jauh lebih penting dari gelar adalah rekam jejak dan prestasinya. Gelar mentereng, tapi tak berprestasi dan berdampak pada rakyat, mending skip aja.

Desak calon bupati Bangkalan melakukan diskusi publik terbuka 

Selanjutnya, saya harap warga Bangkalan mendesak para calon bupati Bangkalan untuk melakukan diskusi publik terbuka. Diskusi artinya warga dilibatkan secara aktif dalam kegiatan tersebut. Nggak melulu kampanye dengan janji-janji kosong dan jauh dari penyelesaian persoalan. 

Kalau kampanye, biasanya hanya didatangi oleh tim sukses, partai koalisi, dan masyarakat yang siap mendukung secara loyal. Tapi, kalau diskusi publik, pihak calon bupati bersedia mengundang lawan politik, akademisi, anak muda yang belum memiliki pilihan, dan masyarakat luas. Tujuannya apa? Agar dirinya sebagai calon bupati diuji dengan berbagai permasalahan pelik yang ada di Bangkalan. Dengan begitu, kualitasnya sebagai calon pemimpin dapat terlihat oleh masyarakat banyak. 

Calon bupati Bangkalan yang memberi “amplop” besar adalah calon koruptor

Belajar dari pengalaman selama ini, mereka yang memberi “amplop” besar ke warga di masa kampanye biasanya terjerumus ke dalam lubang korupsi. Saya bukannya membenarkan “amplop” dengan jumlah kecil ya. Berapa saja jumlahnya itu memberi “amplop” keliru. Apalagi dalam jumlah besar,.  

Poin ini penting ditekankan karena warga Bangkalan saya lihat-lihat begitu lemah terhadap sogokan. Bagaimana tidak, angkalan adalah kabupaten termiskin nomor 2 di Jawa Timur. Masyarakat miskin jelas kekurangan uang. Jadi ketika ada amplop berisi uang cuma-cuma, langsung sikat. Maka, habislah masa depan kabupaten kita dijual ke calon koruptor. Saya jadi curiga, jangan-jangan kemiskinan di Bangkalan sengaja dipelihara agar mereka yang kaya saja yang tetap bisa menjadi pemimpin ya. 

Di atas beberapa hal yang wajib diperhatikan oleh warga Bangkalan Madura sebelum memilih Bupati. Tentu masih banyak kriteria lain seperti memiliki public speaking yang bagus hingga memahami akar persoalan di Bangkalan. Intinya, pada Pilkada November mendatang warga Bangkalan perlu benar-benar lebih berhati-hati ketika memilih supaya nggak dapat pemimpin zonk selama 5 tahun ke depan. 

Penulis: Naufalul Ihya’ Ulumuddin
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Membayangkan Tok Dalang “Upin Ipin” Jadi Bupati Bangkalan Madura, Saya Yakin Kabupaten Ini akan Berkembang Pesat

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Agustus 2024 oleh

Tags: BangkalanBupatimadurapesta demokrasipilkada serentak
Naufalul Ihya Ulumuddin

Naufalul Ihya Ulumuddin

Pegiat sosiologi asal Madura. Tertarik isu pendidikan, kebijakan sosial, dan keluarga. Cita-cita tertinggi jadi anak yang berbakti dan suami ideal untuk istri.

ArtikelTerkait

Gagal Kuliah di Surabaya- Ibu dan Kiai Kompak Tidak Merestui (Unsplash)

Saya Gagal Kuliah di Surabaya meski Persyaratan Sudah 95%. Saya Terhalang Perubahan Restu Ibu karena Kiai Sekolah Tidak Setuju

20 Maret 2024
Surat Terbuka untuk Bakal Bupati Sukoharjo dari Kami Warga Kartasura Mojok.co

Surat Terbuka untuk Bakal Bupati Sukoharjo dari Kami Warga Kartasura

22 Desember 2024
Ilustrasi Madura Ditinggal Jawa Timur, Saatnya Jadi Provinsi Sendiri (Unsplash)

Madura Tertinggal, ketika Jawa Timur Maju Pesat Menjadi Alasan Kuat Madura Justru Harus Jadi Provinsi Sendiri

5 Januari 2024
Tanah Merah, Kecamatan Potensial di Bangkalan Madura yang Kacau Gara-gara Nggak Diperhatikan

Tanah Merah, Kecamatan Potensial di Bangkalan Madura yang Kacau Gara-gara Nggak Diperhatikan

21 Juli 2024
Sentra IKM Bangkalan Madura Proyek Gagal Total, Kalah sama Rest Area BUMDes Burneh

Sentra IKM Bangkalan Madura Proyek Gagal Total, Kalah sama Rest Area BUMDes Burneh

15 September 2024
Bangkalan Plaza Madura, Mal Kebanggaan Orang Bangkalan yang Hidup Segan, Mati Tak Mau

Bangkalan Plaza Madura, Mal Kebanggaan Orang Bangkalan yang Hidup Segan, Mati Tak Mau

27 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.