Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Hewani

Panduan Membawa Peliharaan Kesayangan Berobat ke Dokter Hewan bagi Pemula

Nabila Cahyawati Santosa oleh Nabila Cahyawati Santosa
4 Oktober 2021
A A
Panduan Membawa Hewan Kesayangan Berobat ke Dokter Hewan bagi Pemula terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Suatu hari saya pernah diminta menemani seorang teman pergi ke dokter hewan. Ketika saya tanya alasan kenapa dia nggak pergi sendiri saja, dia menjawab karena dia malu.

“Lho, malu kenapa? Di sana kamu nggak bakal tiba-tiba diberi kuis mendadak tentang nama-nama menteri Kabinet Indonesia Bersatu,” ujar saya heran. Teman saya menepis perkataan ngawur saya dan bersikeras meminta saya untuk menemaninya ke dokter hewan. “Biar nggak bingung. Aku belum pernah ke dokter hewan,” katanya.

Agaknya, teman saya termasuk tipe manusia yang harus memiliki panduan sebelum melakukan sesuatu untuk pertama kalinya. Seiring berjalannya waktu, ternyata cukup banyak teman saya yang terbilang newbie dalam memelihara hewan peliharaan sekaligus membutuhkan panduan sebelum pergi ke dokter hewan. Maka, demi terciptanya komunikasi dua arah yang damai antara klien dan dokternya, saya punya beberapa poin penting yang bisa dijadikan arahan sebelum kalian—pemilik hewan pemula—membawa hewan kesayangan ke dokter hewan.

#1 Bawa hewan yang mau diperiksakan

Poin pertama ini mungkin terdengar sepele dan nggak penting. Masa pergi ke dokter tapi pasiennya nggak dibawa? Eits, jangan salah. Kejadian semacam ini sering terjadi di dunia kedokteran hewan, lho.

Sering kali klien datang ke meja pendaftaran, mendaftarkan hewan peliharaannya, bahkan sudah sempat anamnesa sedikit mengenai keluhan dan gejala klinis yang terjadi pada peliharaannya, kemudian ketika dipersilakan masuk ke ruang periksa, eh si klien dengan entengnya menjawab, “Sebentar, Mbak. Kucingnya saya ambil dulu di rumah!” Hadeh. Terpaksa dokter hewan menunggu klien menjemput peliharaannya di rumah.

Selain membawa hewan peliharaan yang hendak diperiksakan, pastikan juga peliharaan kesayangan kalian tetap ada dan utuh sampai di meja periksa dokter hewan. Jangan begitu sampai klinik baru sadar pasiennya kabur dan lepas dari kandang selama di perjalanan.

“Lho, Dok, ular kobra saya mana, ya? Perasaan tadi di depan klinik masih ada di dalam kandang.”

Kalau begini ceritanya, sih, bukan cuma ularnya yang kabur, dokter hewannya juga bakal ikutan lari!

Baca Juga:

Pelajaran Hidup yang Saya Dapatkan dari Memelihara Burung Ciblek

5 Kelakuan Pemilik Kucing Sok Elite yang Bikin Emosi

#2 Persiapkan pengetahuan mengenai hewan yang hendak diperiksa

Kalian nggak perlu sampai menghafal taksonomi dari spesies hewan yang hendak diperiksakan, kok. Cukup tahu informasi dasar seperti nama hewan, umur, jenis kelamin, dan ras dari hewan tersebut. Perlu juga mengetahui informasi tambahan seperti apakah hewan peliharaan kalian sudah divaksin, sudah diberi obat cacing atau belum, atau pernah diberi pengobatan sebelumnya. Ini adalah pengetahuan dasar yang harus dimiliki pemilik hewan. Jangan sampai terjadi perdebatan sengit perkara sesederhana nama hewan, ya. Ini bikin waktu kunjungan kalian ke dokter hewan sia-sia.

“Nama kucingnya siapa, Mbak?”

“Anu, Oyen, Dok. Eh, tapi warnanya kan abu-abu. Abu aja deh, Dok. Eh, tapi kucing di rumah yang satu lagi namanya Abu. Aduh, apa Abu Lahab aja, ya? Jangan, deh, Dok, nanti dimarahin Bapak saya. Aduh, bingung enaknya siapa namanya ya, Dok?”

Kalau sudah begitu rasanya ingin menjawab, “Hmmm, ya nggak tahu. Kok tanya saya?!”

#3 Pahami bahwa dokter hewan juga manusia biasa yang tidak bisa berbahasa hewan

Jangan kira dokter hewan mempelajari ilmu bahasa hewan selama kuliah, ya! Kalaupun ada, coba bayangkan, mempelajari satu bahasa asing saja sudah susah, gimana mempelajari bahasa dari puluhan hewan yang sering diperiksakan ke dokter hewan? Jadi, ketika memeriksakan hewan kesayangan kalian, para dokter hewan tentu nggak bakal bertanya, “Keluhannya apa nggih, Mas Kucing?”

Dibutuhkan kerja sama yang sinergis antara dokter, pasien, dan klien demi menunjang diagnosa yang optimal. Pemilik hewan harus cermat dan paham mengenai perubahan tingkah laku hewan peliharaannya, mulai dari nafsu makan hingga perubahan konsistensi fesesnya. Sehingga walaupun dokter hewan nggak mampu memahami bahasa pasien, anamnesis dari pemilik dan pemeriksaan medis dari dokter diharapkan sudah mampu menjawab kendala bahasa. Alhasil diagnosa dapat ditegakkan dengan sempurna. Semoga.

#4 Berkata jujur

Terakhir, poin penting yang satu ini seharusnya memang dijadikan panduan untuk melangkah ke mana-mana, nggak terkecuali ke dokter hewan. Sering kali, ketidakjujuran dari klien dapat membuat proses pemeriksaan menjadi terkendala atau bahkan merugikan pasien itu sendiri. Misalnya, ketika klien ditanya apakah hewan peliharaannya sudah pernah diberi pengobatan sebelumnya, kemudian klien menjawab belum pernah. Padahal, klien pernah memberikan obat yang ia beli dari internet, itu pun dengan dosis yang nggak dihitung berdasarkan ilmu farmakologi. Hal-hal semacam ini tentu akan berpengaruh pada status kesehatan pasien, dan jika tidak dikomunikasikan dengan tepat bisa membahayakan.

Maka, kesadaran untuk berkata jujur memang harus diterapkan secara menyeluruh oleh semua lapisan masyarakat. Termasuk para pengusaha, pejabat, anggota DPR, dan tentu saja pemilik hewan yang bertanggung jawab.

Kiranya itulah beberapa poin yang dapat dijadikan panduan bagi para pemilik hewan baru agar nggak malu-malu dan takut lagi membawa peliharaan kesayangannya ke dokter. Sebenarnya, niat untuk membawa hewan peliharaan ke dokter sudah termasuk niat yang mulia dan patut diapresiasi, mengingat masih kurangnya kesadaran orang-orang terhadap kesehatan hewan peliharaannya sendiri.

Jadi, busungkan dada kalian, naikkan dagu, bawalah hewan peliharaan, dan jangan lupa persiapkan juga uang kalian. Sebab, kalau sampai lupa nggak bawa uang, kan nggak lucu. Nggak jadi ngobatin hewan, malah nambah-nambahin pikiran.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Oktober 2021 oleh

Tags: dokter hewanPeliharaan
Nabila Cahyawati Santosa

Nabila Cahyawati Santosa

Penyuka sastra dan satwa berzodiak Cancer.

ArtikelTerkait

kucing liar

Menjadi Kucing Liar Itu Berat, Kamu Tak Akan Sanggup!

9 Mei 2019
5 Kelakuan Pemilik Kucing Sok Elite yang Bikin Emosi Terminal Mojok

5 Kelakuan Pemilik Kucing Sok Elite yang Bikin Emosi

17 November 2022
Pelajaran Hidup yang Saya Dapatkan dari Memelihara Burung Ciblek

Pelajaran Hidup yang Saya Dapatkan dari Memelihara Burung Ciblek

3 September 2023
dokter hewan peliharaan sakit mojok

Dokter Hewan Bukanlah Dukun, Jadi Biarkan Mereka Melakukan Tugasnya sebagaimana Mestinya

25 September 2021
Suka Duka Saat Memelihara Ikan Cupang bagi Seorang Pemula terminal mojok.co

Suka Duka Saat Memelihara Ikan Cupang bagi Seorang Pemula

29 November 2020
memelihara ular cara mengapa hobi teknik cara memulai hewan peliharaan mojok

Cerita Orang yang Memilih Ular sebagai Hewan Peliharaan

17 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.