Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Panduan Memahami Spektrum Agnostik dan Ateis

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
8 September 2020
A A
panduan memahami spektrum ateis dan agnostik mojok.co

panduan memahami spektrum ateis dan agnostik mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

“Aku agnostik!” tulis seorang teman di media sosial. Saya geli sendiri mas-mas ini self-proclaimed begitu. Sepengetahuan saya, dia masih menyebut diksi-diksi religius jika mengalami peristiwa. Entah saat jatuh, dapat uang, atau ditagih cicilan motor. Bagi saya, orang begini lucu-lucu menyebalkan.

Fenomena self-proclaimed ini membuat saya gemas. Sangat sering saya temukan muda-mudi yang bangga mengakui diri sebagai agnostik atau ateis. Bukan karena urusan beginian masih terlarang di Indonesia, melainkan karena banyak yang tidak paham dengan klaim yang diutarakan sendiri. Kayak, ada yang mengaku ateis padahal maksudnya agnostik, vice versa.

Teis dan gnostik mah lebih luas dari pengakuan lah. Tulisan ini bukan promosi agar kamu memeluk “kepercayaan untuk tidak percaya” lho ya. Semata-mata ingin meluruskan sesuatu yang salah kaprahnya menjadi cibiran di media sosial aja.

Mari kita pahami arti kata ateis. Ateis berasal dari kata dasar theos yang berarti ‘tuhan’. Kata ini diberi awalan “a-” yang berarti ‘tanpa’ sehingga berarti ‘tanpa tuhan’. Ateis adalah sudut pandang yang tidak mempercayai eksistensi tuhan berikut segala bentuk supranatural.
Pokoknya, segala bentuk deitis (sosok spiritual) tidak akan dipercaya seorang ateis. Baik tuhan, dewa, setan, sampai roh manusia.

Seorang ateis akan menolak hal-hal spiritual seperti jodoh yang ada sejak lahir. Jadi wajar jika seseorang yang patah hati bisa self-proclaimed menjadi ateis. Setidaknya, patah hati yang dialami punya alasan “tidak ada jodoh dari lahir, cinta tidak lebih dari urusan hormonal”. Terlihat lebih sangar.

Sedangkan agnostik memiliki arti berbeda. Kata dasar agnostik adalah gnosis yang berarti ‘pengetahuan’. Kata gnosis ini merujuk pada pengetahuan spiritual. Nah, awalan “a-” yang berarti ‘tidak’ atau ‘tanpa’ menyebabkan agnostik berarti ‘tanpa pengetahuan’.

Situasi “tanpa pengetahuan” yang dimaksud kaum agnostic adalah penolakan terhadap segala bentuk ajaran spiritual. Seorang agnostik memandang segala bentuk spiritualitas sebagai hal yang tidak dapat dipahami manusia. Mereka percaya bentuk-bentuk spiritual itu ada, tapi tidak bisa diejawantahkan. Biasanya, agnostik akan disematkan pada individu yang malas beribadah tapi masih percaya adanya hal-hal gaib.

Sebenarnya, kedua konsep ini berbeda satu sama lain. Theos/teis bicara di sekitar ada tidaknya eksistensi hal-hal spiritual. Sedangkan gnosis/gnostik berbicara tentang cara kita mengetahui atau bagaimana kita tak akan pernah bisa menjangkau/mengetahui hal-hal spiritual (ke-ruh-an). Apakah ada ateis yang gnostik? Atau agnostik yang teis? Tahan dulu rasa penasaran Anda. Memahami irisan ini akan lebih rumit dari sekadar self-proclaimed para filsuf milenial tadi.

Baca Juga:

Curhatan Santri: Kami Juga Manusia, Jangan Memasang Ekspektasi Ketinggian

Jika Tuhan Mahakuasa, Kenapa Manusia Menderita? oleh Ulil Abshar Abdalla: Sekumpulan Esai Memahami Akidah Islam

Kita memiliki 4 kata: teis, gnostik, ateis, dan agnostik. Dari keempat kata ini, sudut pandang seseorang perihal spiritualitas bisa dipisahkan menjadi empat jenis. Sederhananya, gabungkan saja konsep teis dan gnostik. Sebab, perkara bentuk-bentuk spiritual dan konsep ajaran spiritual akan saling beririsan. Berikut adalah 4 sudut pandang dalam memahami bentuk-bentuk spiritual.

Gnostik Teis adalah sudut pandang seseorang yang percaya adanya bentuk spiritual beserta ajaran spiritual. Mudahnya, Teis Gnostik adalah orang beragama. Selain orang beragama, Teis Gnostik juga merujuk pada orang-orang yang memiliki kepercayaan spiritual non-agama mainstream. Orang-orang yang masih melakukan komunikasi spiritual seperti meditasi atau pemujaan termasuk dalam golongan ini.

Agnostik Teis adalah sudut pandang seseorang yang percaya adanya bentuk spiritual namun tidak percaya pada konsep pengetahuannya. Inilah yang sering disebut agnostik di media sosial. Sudut pandang ini tetap memberi tempat pada unsur spiritual meskipun bisa menolak atau meragukan adanya bentuk spiritualitas ala agama seperti tuhan dan dewa. Agnostik Teis memandang bahwa bentuk spiritual tidak dapat dipahami atau dipelajari seperti yang terjadi dalam agama.

Gnostik Ateis adalah sudut pandang ketika seseorang tidak percaya adanya bentuk spiritual namun masih mengakui adanya ajaran spiritual. Lho kok bisa? Jadi, Gnostik Ateis menolak eksistensi spiritual karena adanya ajaran spiritual. Sudut pandang ini yakin 100 persen bentuk-bentuk spiritual tidak pernah ada. Pada saat yang bersamaan, ketidakpercayaan ini berawal dari penerimaan pada pengetahuan spiritual. Sudut pandang inilah yang dianggap sebagai Ateis pada umumnya.

Agnostik Ateis bisa dianggap sebagai puncak dari ketidakpercayaan. Sudut pandang ini tidak mempercayai adanya bentuk spiritual karena merasa bentuk spiritual memang tidak ada. Agnostik Ateis sering dianggap sebagai lawan dari Gnostik Ateis. Berbeda dengan Gnostik Ateis, Agnostik Ateis meragukan pengetahuan perkara spiritual karena memang meragukan atau menolak adanya eksistensi spiritual.

Bagaimana, apakah Anda makin pusing? Memahami spektrum perkara kepercayaan memang tidak semudah self-proclaimed seseorang di media sosial. Dan karena tulisan ini bukan sebagai promosi sebuah ajaran, silakan memahami konsep ini sebagai pengetahuan. Minimal dengan memahami spektrum ini, Anda bisa menyinyiri teman-teman yang merasa koar-koar sebagai agnostik maupun ateis itu keren.

Photo by Elia Pellegrini on Unsplash

BACA JUGA Kalau Saya Menyembah Pohon, Anda Mau Apa? dan tulisan Prabu Yudianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 September 2020 oleh

Tags: agamaagnostikateis
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

daftar pekerjaan haram versi abu yahya al bustamy facebook profesi haram halalan toyyiban terminal mojok.co

Hal yang Mungkin Kita Pikirkan Setelah Membaca Daftar Pekerjaan Haram Versi Abu Yahya Al Bustamy

28 Agustus 2020
Bayangkan Jika Lagu 'Melukis Senja' Budi Doremi Itu Ungkapan Tuhan untuk Kita terminal mojok.co

Bayangkan Jika Lagu ‘Melukis Senja’ Budi Doremi Itu Ungkapan Tuhan untuk Kita

3 Maret 2021
Hanya karena Kami Orang Kristiani, Bukan Berarti Kami Pakar Alkohol dan Babi terminal mojok.co

Hanya karena Kami Orang Kristiani, Bukan Berarti Kami Pakar Alkohol dan Babi

5 Januari 2021
Mana yang Betul Pantekosta atau Pentakosta terminal mojok

Memperdebatkan Pentakosta dan Pantekosta: Mana yang Betul?

17 Oktober 2021
pak wiranto

Pak Wiranto, Semoga Lekas Sembuh!

11 Oktober 2019
Kata Sains Ruh, Jin, dan Tuhan Itu Tidak Ada

Kata Sains, Ruh, Jin, dan Tuhan Itu Tidak Ada

30 November 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Sungguh Mengganggu Keuangan Saya, Pengeluaran Semakin Boros! Mojok.co

Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Sungguh Mengganggu Keuangan Kaum Mendang-Mending

6 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.