Pak Luhut Seharusnya Nggak Perlu Minta Maaf ke Masyarakat – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Pojok Tubir

Pak Luhut Seharusnya Nggak Perlu Minta Maaf ke Masyarakat

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
19 Juli 2021
0
A A
permintaan maaf pak luhut mojok

permintaan maaf pak luhut mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Media massa sedang dipenuhi keramaian tentang permintaan maaf Pak Luhut Binsar Panjaitan. Selaku penanggung jawab, beliau meminta maaf dan akhirnya berkata bahwa varian virus ini tidak bisa dikendalikan. Hal ini berkebalikan dengan pernyataan Pak Luhut sebelumnya yang bilang bahwa pandemi ini teratasi.

Tentu saja, berbicara soal Pak Luhut rasanya tak lengkap kalau tak ada reaksi masyarakat. Ada yang memaklumi, tapi tidak sedikit juga yang malah mengata-ngatai. Bentuk kekecewaan masyarakat macam-macam pada kasus kali ini. Ya namanya juga pejabat pemerintahan, harus siap dengan konsekuensi yang terjadi jika melakukan “kesalahan,” toh? Apalagi jika sekelas Pak Luhut sendiri yang terkait.

Tapi, serius, Pak Luhut harusnya nggak perlu minta maaf. Sebagai orang yang sering pasang badan dan muncul mengurusi semuanya, beliau harusnya diberi pemakluman yang besar. Kalau kau jadi menteri segala urusan, apresiasi terhadap dirimu harusnya sundul langit. Siapa juga yang mau mengurusi segala urusan? Hanya Pak Luhut, tiada lain. Kalau pandemi berakhir, saya pengin Pak Luhut jadi koordinator esports juga. Kenapa? Ya nggak apa-apa sih.

Berikut alasan Pak Luhut harusnya tak perlu minta maaf. Baca ya klean yang suka nyindir Pak Luhut.


Pertama, permintaan maaf Pak Luhut Binsar Panjaitan tidak mengubah keadaan apa pun. Covid-19 tak kunjung reda dan usai, dan Bapak Luhut sendiri tetap mendapat tekanan dari pihak mana pun. Jadi, seharusnya nggak usah minta maaf segala. Namun, apresiasi tetap harus diberikan karena sudah mau minta maaf, walau sebenarnya blio lebih baik kerja, kerja dan kerja. Sesuai jargon presiden. Eh, tapi kalau kerjanya betul seharusnya nggak akan ada kontroversi di masyarakat juga, ya?

Nyatanya, Bu Susi sampai ikut-ikutan “nge-roast” Pak Luhut. Itu kan tanda kalau kerjanya nggak bener. Tapi, tapi nih, meski kerjanya nggak bener, kita harusnya tahu sama tahu gitu lah. Kan Pak Luhut dan jajarannya sudah pasang badan dan bekerja keras. Harus diapresiasi loh.

Lha kenapa harus diapresiasi kalau kerjanya nggak bener? Biar apa coba? Ya biar-byur.

Kedua, meminta maaf bukan kultur dari pejabat kita, pak. Memang ada sih pejabat, baik dari tingkat daerah sampai pusat, yang suka meminta maaf jika tindakannya salah. Tapi, kultur meminta maaf sendiri nggak umum buat kalangan pejabat, itu masalahnya. Jadi, ngapaen?

Kalau kata Mbak Nana, sebagian besar pejabat kita memang lagi kena suatu penyakit. Namanya anosmia empati. Mungkin saja masyarakat Indonesia memaafkan, tapi kayaknya nggak semudah itu dah, Pak. Asli. Kondisi Bapak Luhut dan masyarakat tuh udah kayak Zainudin dan Hayati, kalau kata si Zainudin “Pantang pisang berbuah dua kali.” Kalau Bapak nggak paham maksudnya, tonton dulu saja filmnya. Mengikuti jejak Pak Mahfud, kalau belio nonton sinetron, Bapak Luhut menonton film. Nonton Azrax deh, Pak, Bagus. Atau kalau nggak, nonton Kimi no Nawa, biar anak muda banget.

Ketiga, kalau Pak Luhut pengin permintaan maafnya diterima oleh rakyat nih, mending sekarang Bapak bikin kebijakan atau instruksi berdasar realitas di lapangan gitu deh, Pak. Jadi nggak asal gitu. Tutup jalan, bongkarin lapak pedagang, penjarain pedagang itu bukan kebijakan yang bisa bikin orang ngasih maaf dengan mudah deh, Pak. Coba bikin instruksi yang berdasar kemanusiaan gitu deh, Pak. Kemanusiaan yang beneran loh, bukan kemanusiaan versi buzzer.

Atau kalau mau nih, mending orang-orang segera dikasih bantuan hidup plus persebaran vaksin dibikin lebih cepet. Desperate times calls for desperate measures, Pak, jadi dorong semua agar bisa membantu. Saya yakin dengan itu, Bapak nggak perlu lagi minta maaf dan bikin Bapak jadi sasaran amukan netizen. Saya jadi kasihan loh.

Apalagi kalau nyuruh orang macam Denny Siregar sama Ade sapalah itu buat nggak usah banyak omong, makin love deh sama Bapak.

Nah, sejauh ini, cuma itu yang mau saya sampaikan, Pak. Saya maafin Bapak kok, kan hanya itu yang bisa saya lakukan. Mau nggak maafin, sapa aing ye kan. Saya yakin Bapak bisa segera bangkit dari keterpurukan. Lagian, ini negara kayaknya terpuruk terus ya, apa perasaan saya aja? Ah fix perasaan saya saja.

BACA JUGA Kalau Pak Luhut Bilang Penanganan Pandemi Itu Terkendali, Terus Kenapa 31 Negara Mencekal Pelancong dari Indonesia? dan artikel Nasrulloh Alif Suherman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 September 2021 oleh

Tags: luhut binsar panjaitanpandemiPejabatpermintaan maafPojok Tubir Terminalppkm
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis merupakan mahasiswa Sejarah semester akhir di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, doakan ya cepat lulus. Kalau mau ngobrol di Twitter: @nasrul_alif atau IG: @alif_nasrul

Artikel Lainnya

Video Ucapan Idulfitri Pejabat Pemerintah yang Gitu-gitu Aja Terminal Mojok

Video Ucapan Idulfitri Pejabat Pemerintah yang Gitu-gitu Aja

1 Mei 2022
Daftar Riders Pejabat Ketika Kunjungan ke Daerah Terminal Mojok.co

Daftar “Riders” Pejabat Ketika Kunjungan ke Daerah

27 April 2022
40 Istilah dalam Pemerintahan yang Sering Diucapkan Pejabat Kita terminal mojok.co

40 Istilah dalam Pemerintahan yang Sering Diucapkan Pejabat Kita

13 Februari 2022
Final AFF: Yang Bertanding Indonesia vs Thailand, yang Menang Pejabat yang Cari Muka

Final AFF: Yang Bertanding Indonesia vs Thailand, yang Menang Pejabat yang Cari Muka

29 Desember 2021
3 Alasan Pejabat Sebaiknya Nyoba Magang Jadi Debt Collector

3 Alasan Pejabat Sebaiknya Nyoba Magang Jadi Debt Collector

28 Desember 2021
aturan duduk pejabat

Aturan Duduk Pejabat di Acara Resmi Pemerintah yang Amat Ribet

28 November 2021
Pos Selanjutnya
4 Kebijakan Saya jika Magang Jadi Bupati Bikini Bottom terminal mojok.co

4 Kebijakan Saya jika Magang Jadi Bupati Bikini Bottom

Terpopuler Sepekan

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

6 Mei 2022
3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
Fitur Canggih pada Mobil yang Sebenarnya Nirfaedah Terminal Mojok

Fitur Canggih pada Mobil yang Nirfaedah

14 Mei 2022
Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

5 Mei 2022
Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

11 Mei 2022
permintaan maaf pak luhut mojok

Pak Luhut Seharusnya Nggak Perlu Minta Maaf ke Masyarakat

19 Juli 2021

Dari MOJOK

  • Piala Dunia, Ketakutan Romo Sindhu di Usianya yang ke-70
    by Yvesta Ayu on 17 Mei 2022
  • D.N. Aidit dalam Semesta Literasi dan Indonesia Kini
    by Redaksi Mojok on 16 Mei 2022
  • Di Balik Kemudi Bus Eka ‘Belahan Jiwa’, Teman Para Pejuang Rupiah
    by Deddy Perdana Bakti on 16 Mei 2022
  • Higgs Domino dan Parlay Bola Memang Seksi, Membuatku Berani Bilang Persetan kepada Trading, Kripto, dan NFT
    by Thariq Munthaha on 16 Mei 2022
  • Mie Ayam Pak Kliwon, Kesayangan Anak Teladan
    by Oktavolama Akbar Budi Santosa on 15 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=H_-ObSbVslU

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In