Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Pacar yang Abusive Itu Pantasnya Ditinggalin Bukan Malah Dinikahi

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
20 Juni 2019
A A
Membedah Isi Kepala Manusia yang Hobi Menggantungkan Hubungan Asmara terminal mojok.co

Membedah Isi Kepala Manusia yang Hobi Menggantungkan Hubungan Asmara terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Perilaku abusive bisa dimaknai sebagai sebuah sikap atau tindakan kasar, kejam, atau sedernanya bisa juga disebut sebagai bentuk kekerasaan. Kekerasaan sendiri punya dua makna—tak memulu kekerasaan itu hanya seputar kekerasaan fisik. Pada kenyataan kata-kata kasar pun tak luput sebagai bagian dari sebuah bentuk kekerasaan non fisik.

Dalam sebuah hubungan pernikahan, kita tentu sering mendengar istilah Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau yang populer dengan sebutan KDRT. Kebanyakan korban KDRT ini adalah perempuan atau istri—walaupun tidak menutup kemungkinan lelaki juga bisa saja menjadi korban.

Dari data Komnas Perempuan dapat kita melihat bahwa angka tindak kekerasan dalam rumah tangga semakin hari semakin meningkat. Hasil data tersebut didapat baru berdasarkan dari laporan para korban yang melapor. Padahal di luar sana masih banyak korban yang enggan melapor dan memilih untuk diam untuk kasus kekerasan ini.

Kebanyakan korban memiliki alasan tertentu untuk tetap diam dan tidak mau melaporkan pelaku. Alasannya klasik sih, entah itu karena sudah kadung cinta atau karena masalah anak. Jadi ya sudah, mereka menerima untuk menjalani hidup meski harus mengalami kekerasaan setiap harinya dari pasangan yang harusnya bisa melindunginya.

Untuk beberapa kasus, sebenarnya pelaku abusive ini sudah menampakan tanda-tanda atau jati dirinya sebagai seorang yang suka bertindak kasar saat masih dalam masa pacaran. Tapi beberapa orang memutuskan nekat untuk tetap menikah dengan orang tersebut. Impian mereka sih sederhana—berharap agar pasangannya itu bisa berubah setelah menikah. Percayalah, pernikahan itu akan indah jika kita menikah dengan orang yang tepat, tapi jika kita menikah dengan seorang tukang pukul itu namanya musibah—kecuali tukang pukulnya macam Iko Uwais loh ya. ehehe

Kekerasan dalam hubungan pacaran pun marak terjadi dan sungguh disayangkan hingga saat ini belum ada payung hukum yang dapat melindungi sebuah hubungan semacam itu. Korban pun serba salah. Jika dia ingin mengangkat kasusnya di publik, maka dalam sekejap akan banyak warganet yang berhati mulia akan mulai berdakwah—”MAKANYA JANGAN PACARAN dan bla bla bla.” Padahal korban kekerasaan semacam ini butuh dorongan dan motivasi agar bisa tetap percaya diri, bukan malah dicerca dengan segala hal buruk.

Jika baru dalam tahap pacaran, tapi kekasih kita sudah berani memukul, menampar, membentak, serta berkata-kata kasar, maka ada baiknya kita berpikir ulang untuk meneruskan sebuah hubungan yang lebih serius. Jika belum menikah aja dia sudah berani berperilaku seperti itu, apalagi nanti jika sudah menikah? Sederhananya sih gitu ya.

Tapi dalam beberapa kasus, seseorang enggan memutuskan kekasihnya yang sudah jelas-jelas melakukan kekerasan. Mereka selalu berdalih jika kekasihnya itu berjanji akan berubah setelah mereka menikah. Helooo, walaupun bisa, tapi untuk merubah perilaku seseorang itu tak semudah itu, Kisanak!

Baca Juga:

Konten “5 Ribu di Tangan Istri yang Tepat” Adalah Bentuk Pembodohan

Lebih Baik Minta Izin pada Istri daripada Minta Maaf, karena Keterbukaan Menghasilkan Kepercayaan

Sikap abusive harusnya diserahkan pada orang yang tepat dalam bidangnya untuk membantu mereka pulih dari kebiasaan kasarnya itu. Tapi orang abusive kan tidak bakal semudah itu mau kalau diajak ke seorang profesional gitu kan ya? Iya—dan orang yang sehat tentu juga gak bakalan semudah itu mau menjalani hidup dengan orang semacam itu harusnya. Jadi pikirkan lagi.

Orang yang berperilaku abusive juga cenderung suka menyalahkan. Mereka berdalih, bahwa mereka melakukan semua itu karena kita. Contohnya saja, “Aku melakukan semua ini karena aku cinta kamu”, “Aku begini untuk kebaikan kamu!”, atau “Aku jadi begini ini gara-gara kamu!”. Gimana, hebat kan mereka. Sudah jelas-jelas salah, masih juga sempat-sempatnya menyalahkan orang lain.

Kadang pacar yang abusive itu tak melulu harus menyakiti kita secara langsung, untuk beberapa kasus kadang mereka melampiskannya dengan memecahkan atau merusak barang-barang. Iya sih, secara langsung mereka memang tidak menyakiti kita, namun bukan berarti bahwa suatu hari nanti mereka akan memindahkan obyek kemarahannya itu pada kita. Karena seperti yang kita tahu bahwa mereka belum bisa mengendalikan kemarahannya.

Ada juga yang enggan putus, karena si pacar yang abusive ini bahkan mengancam untuk bunuh diri jika mereka putus. Hal ini tentu saja menimbulkan dilema yang mendalam untuk mengakhiri hubungan tersebut. Padahal seorang abusive ini tidak akan pernah benar-benar akan melakukan bunuh diri. Tahu sendirikan, kalau orang mau bunuh diri itu kebanyakan diam dan nggak bakalan koar-koar.

Pada intinya setiap orang itu bertanggung jawab atas kebahagiannya masing-masing. Jadi, jangan sampai kita sok-sokan jadi pahlawan dengan cara mengorbankan diri kita sendiri. Kita juga punya hak untuk bahagia.

Jika saat ini kita sudah melihat tanda-tanda abusive pada diri pacar kita, maka jangan pernah ragu untuk mengakhiri hubungan tersebut dan meninggalkan orang tersebut. Jangan lagi percaya dengan janji manisnya yang akan berubah jika kalian sudah menikah. Percayalah, untuk mengobati sikap abusive itu tak semudah itu, Ferguso!

Hal itu tuh sudah menjadi watak bukan watuk—kalau watuk kan bisa diobati tapi kalau watak susah diobatinya. Sudah bawaan dari lahir itu mah~

Terakhir diperbarui pada 14 Januari 2022 oleh

Tags: hubungankdrtpacar abusivepenganiayaanRumah Tangga
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

pelakor

Jangan Pernah Adili Pelakor, PSK, dan Ayam Kampus

1 Agustus 2019
baja perkakas cara membuat pisau teknik pembuatan pisau dapur material pisau bahan pisau yang bagus pisau dapur terbaikmojok.co

Mengenal Baja Perkakas, Material Hebat untuk Bikin Pisau Dapur Terbaik

10 Februari 2021
Gejolak Batin Saat Menemani Istri ke Toko Pakaian Dalam Wanita underwear bikini belanja pakaian dalam terminal mojok.co

Gejolak Batin Saat Menemani Istri ke Toko Pakaian Dalam Wanita

3 November 2020
panji petualang pertemanan hubungan toxic mojok

Segera Keluar dari Lingkaran Pertemanan Toxic Sebelum Kamu yang Dianggap Toxic

29 November 2020
pria yang baik

Susahnya Jadi Pria yang Baik

9 Juni 2019
Curhat Seorang Fakboi yang Diputusin karena Ikut Demo terminal mojok.co RUU Ciptaker

Curhat Seorang Fakboi yang Diputusin karena Ikut Demo

15 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.