Perdebatan di internet memang nggak pernah ada habisnya. Hampir setiap hari selalu ada materi debat baru. Belakangan ini yang sempat ramai otot gym vs otot kuli. Kalau nggak salah, latar belakang perdebatan ini karena anak gym nggak mau ototnya disamain dengan otot kuli.
Sebagai orang awam yang senang olahraga, saya terpanggil untuk ngomentarin perkara ini. Dari sudut pandang seorang awam, saya pikir otot kuli jelas lebih unggul ketimbang otot gym. Berikut penjelasan saya.
Daftar Isi
Otot kuli jadi, nafkah keluarga terpenuhi
Ini alasan utama saya mengunggulkan otot kuli ketimbang otot gym. Ketika otot semakin jadi, artinya banyak yang memakai jasa sang kuli. Entah itu dibayar borongan atau harian. Yang terpenting bayarannya diterima, bukan dibawa lari mandor bangunan.
Saat otot kuli makin jadi, berarti nafkah keluarga juga terpenuhi. Anak dan istri di rumah bisa makan dengan cukup. Syukur-syukur dapat memenuhi kebutuhan gizi harian. Kalau masih ada uang sisa dari kebutuhan bulanan, moga-moga bisa disimpan. Sebagai tabungan di masa depan.
Nggak perlu didanai
Asal kalian tahu, membentuk otot di gym itu butuh modal. Minimal modal alat penunjang olahraga. Atau, harus bayar biaya langganan. Harga langganan gym juga bervariasi. Mulai dari yang murah banget sampai yang premium.
Itu baru modal minimal, ya. Ada juga beberapa tambahan yang lain. Misalnya suplemen pembentuk massa otot. Macam L-Men dan Evolene. Ya, kita sama-sama taulah, suplemen pembentuk massa otot itu nggak murah.
Mari kita bandingkan dengan otot kuli. Menurut saya, membangun otot kuli nggak perlu dibiayai. Cukup dengan rajin bekerja saja, otot kuli akan terbentuk dengan sendirinya. Makanya otot kuli jelas lebih unggul, karena nggak bikin biaya hidup makin mumbul.
Bebas makan sesuka hati
Guna membentuk massa otot, nggak cukup dengan olahraga doang. Perlu usaha tambahan agar mendapatkan otot sesuai yang diinginkan. Salah satu bentuk usahanya adalah diet.
Orang yang serius membentuk otot, wajib mempertimbangkan asupan gizinya. Apa yang dimakan harus sesuai dengan tujuannya meningkatkan massa otot. Tidak bisa tidak.
Makanya, ada orang yang ingin sekali membentuk otot, dengan cara mengatur pola makan. Bukan hanya itu saja. Ada pula orang yang sampai mengatur jadwal makannya. Pasti jadwalnya diperhitungkan dengan matang dan presisi.
Untungnya, bapak-bapak kuli nggak memikirkan perkara ini. Makan ya tinggal makan saja, nanti lama-kelamaan otot-otot tersebut akan muncul sendiri. Andai para kuli diet, sudah bisa dibayangkan. Mereka pasti kerjanya bakal lemes. Bahkan, ada kemungkinan pingsan juga, menilik dari beban kerja mereka yang sangat berat.
Lebih alami
Otot kuli jelas lebih alami. Dihasilkan dari tempaan setiap hari. Mulai dari ngangkat semen sampai batu, sudah jadi makanan sehari-hari kuli. Seantero jagat raya pasti tau hal ini.
Berbeda dengan otot anak gym. Ada oknum anak gym yang ototnya berasal dari steroid. Tepatnya, steroid anabolik. Atau, yang dikenal juga sebagai steroid fitness.
Buat yang belum tau, produk steroid merupakan turunan dari hormon seks pria, yakni testosteron. Sebenarnya, steroid bukan dipakai untuk suplemen olahraga. Apalagi dijadikan doping demi meningkatkan performa kala angkat beban.
Jikalau memakai suplemen tambahan untuk otot, artinya, ada otot oknum anak gym kurang alami. Paling tidak, nggak sealami otot yang dimiliki kuli. Yang kemungkinan besar, nggak pernah pakai suplemen pembentuk otot. Apalagi obat-obatan tambahan lainnya
Akhir kata, mari kita hentikan soal perdebatan ini. Nggak ada untungnya berdebat perkara ini. Ketimbang berdebat soal otot kuli dan otot gym, mendingan memberikan edukasi soal pentingnya berolahraga bagi masyarakat umum. Supaya yang sehat dan berotot bukan hanya anak gym dan kuli.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Kuli Bangunan: Kerjanya Susah, Gajinya Bercanda
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.