Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ormawa yang Menjelma Jadi Event Organizer: Dekadensi atau Cara Beradaptasi?

Agung Anugraha Pambudhi oleh Agung Anugraha Pambudhi
25 November 2023
A A
Ormawa yang Menjelma Jadi Event Organizer: Dekadensi atau Cara Beradaptasi?

Ormawa yang Menjelma Jadi Event Organizer: Dekadensi atau Cara Beradaptasi? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Entah mengapa, gaung ormawa sekarang tak seperti dulu. Rasa-rasanya, pamornya meredup, dan makin jauh dari mahasiswa. Padahal, apa guna ormawa tanpa mahasiswa?

Jiwa-jiwa muda mahasiswa sebenarnya dibutuhkan sebagai agent of change, social control, moral face, guardian of value, dan iron stock. Tapi ya begitulah, ormawa itu ada kan karena adanya mahasiswa yang menggerakkannya dan menjadi anggotanya.

Dan entah kenapa, saya merasa ormawa lambat laun jadi event organizer. Alias, esensinya menghilang. Rasanya tak berlebihan jika menyebut ini adalah dekadensi organisasi.

Benefit dan tuntutan nggak sebanding

Sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri, ormawa menawarkan beragam kegiatan. Mulai dari seminar, workshop, hingga kegiatan sosial dan kebudayaan. Namun, sebagian besar anggota sering merasa bahwa investasi waktu dan energi yang diberikan tidak selalu sebanding dengan manfaat yang diperoleh. Bagaimana tidak, tiap waktu mesti rapat, dikit-dikit bikin laporan. Ada salah dievaluasi sambil dimarah-marahin. Terus maunya gimana?

Wajar jika akhirnya mahasiswa mulai memikirkan kembali semuanya. Mahasiswa baru yang melihat ormawa tak lebih dari suatu organisasi yang cuman bikin capek memperparah hal ini. juga jangan lupakan satu hal, banyak mahasiswa kuliah untuk memperbaiki nasib.

Masalahnya, ormawa (dianggap) tak memberikan hal-hal tersebut. Meski terjun ke organisasi itu penting, tapi makin ke sini, hal itu nggak ada harganya di dunia kerja. Yang dicari adalah pengalaman kerja. Jadi ya, ketimbang berorganisasi, banyak yang lebih memilih magang.

Tak heran jika organisasi kemahasiswaan kini seperti kehilangan taringnya. Bahkan, pihak-pihak yang memutuskan mengambil peran dalam ormawa tak jarang merasa hilang arah dan bingung untuk mendapatkan atensi dari mahasiswa lagi.

Jika digali lebih jauh, hal ini bukan tanpa sebab. Organisasi kerap utopis, tuntutannya sadis, plus tak memberi gaji tipis. Ya, kombinasi buruk kan?

Baca Juga:

4 Pemikiran Aneh Anak Organisasi Mahasiswa Eksternal yang Pernah Saya Dengar

3 Pengalaman Duka Saat Menjadi Anggota Ormawa UGM

Event organizer yang berkedok ormawa

Kini, ormawa juga banyak yang berubah menjadi event organizer. Bagi anggotanya, menyelenggarakan acara jauh lebih penting ketimbang membentuk manusia. Semua semata demi meraih atensi.

Salah? Sebentar.

Tanpa atensi, ormawa jelas tak akan mendapat anggota. Jika mereka tak punya program “jualan” yang menarik, mereka tak bisa meraih atensi para calon penerus. Tak bisa dimungkiri, inilah penyebab event populer macam konser dibuat oleh organisasi. Ya karena ingin menarik anggota.

Mereka bisa saja idealis, tapi idealisme, diskusi berat, tak lebih dianggap hal usang tak berguna. Memang beginilah zaman, ia berubah menuju hal tak terduga. Siapa sangka, diskusi dan idealisme justru jadi salah satu hal paling dibenci pemuda masa kini?

Transformasi ini mungkin juga adalah hasil adaptasi dalam dunia yang dinamis. Mahasiswa kini lebih rentan terhadap rangsangan visual dan acara-acara yang menghibur. Mungkin ormawa hanya mencoba memenuhi ekspektasi dan keinginan mahasiswa modern, yang terbiasa dengan hiburan instan.

Entahlah, apakah ini menjadi sebuah gebrakan atau malah menjadi pergeseran esensi ormawa?

Penulis: Agung Anugraha Pambudhi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Ormawa Itu Memang Bukan Keluarga, Ngapain Ngebet Dibikin kayak Keluarga sih

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 November 2023 oleh

Tags: adaptasidekadensievent organizerormawa
Agung Anugraha Pambudhi

Agung Anugraha Pambudhi

Mahasiswa Ilmu Politik yang malas berpolitik.

ArtikelTerkait

3 Hal yang Perlu Dipahami Orang Bojonegoro yang Hendak Merantau ke Kediri agar Mudah Beradaptasi

3 Hal yang Perlu Dipahami Orang Bojonegoro yang Hendak Merantau ke Kediri agar Mudah Beradaptasi

11 September 2023
Jangan Jadikan Aktif di Ormawa sebagai Alasan Nilai Jelek

Jangan Jadikan Aktif di Ormawa sebagai Alasan Nilai Jelek

5 Januari 2023
3 Pengalaman Duka Saat Menjadi Anggota Ormawa UGM

3 Pengalaman Duka Saat Menjadi Anggota Ormawa UGM

10 Mei 2024
6 Hal yang Bikin Tinggal di Basecamp Ormawa Itu Menyenangkan

6 Hal yang Bikin Tinggal di Basecamp Ormawa Itu Menyenangkan

8 Juni 2022
Karang Taruna Bangkalan, Bikin Ketuanya Merasa Gagal (Unsplash)

Karang Taruna, Satu-satunya Organisasi di Bangkalan yang Bikin Ketuanya Merasa Gagal Jadi Pemimpin

13 Februari 2024
Prosesi wisuda di perguruan tinggi wisuda TK Pixabay ormawa kebaya

Telat Lulus Kuliah Gara-gara Ormawa kok Diglorifikasi, Jadi Beban kok Bangga!

3 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.