Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Orang Madura Tak Lagi Merantau untuk Mengais Rezeki, tapi Adu Gengsi!

Faris Al Farisi oleh Faris Al Farisi
18 Februari 2023
A A
Bagi Orang Madura, Bahasa Madura Tak Kalah Njelimetnya dengan Bahasa Inggris madura united bahasa daerah

Bagi Orang Madura, Bahasa Madura Tak Kalah Njelimetnya dengan Bahasa Inggris

Share on FacebookShare on Twitter

Merantau untuk memperbaiki gengsi

Maka dari itu, jika tak lancang, saya sebut bahwa masyarakat Madura sudah mulai kompetitif dalam hal duniawi. Mereka berlomba-lomba dalam memperbagus rumah. Lebih miris lagi, sekarang saya sudah hampir tak menemukan lagi rumah pacenan (rumah adat Madura). Padahal rumah pacenan itu mempunyai filosofi yang sangat menggambarkan ciri khas orang Madura, yaitu terbuka. Untuk hal ini, akan saya coba tuliskan di lain waktu.

Yang saya temui sekarang sudah banyak rumah megah dan mewah tanpa penghuni. Sebab, penghuninya masih semangat meraup nasib, bukan mengadu nasib lagi.

Tak salah juga Geza menulis bahwa sampai ada yang bertahan di perantauan selama berpuluh-puluh tahun. Tak tanggung-tanggung emang. Apalagi yang sampai meregang nyawa di negeri orang, belum sempat memegang gagang pintu yang sudah ia buat dengan keringatnya.

Orang Madura itu terlalu obsesi. Mintanya buat rumah, eh kok enak. Setelah itu lanjut beli motor. Lho, ternyata makin enak, akhirnya lanjut beli mobil. Yang saya sayangkan sih, sampe sekarang belum ada yang kepikiran lanjut beli Madura United.

Diperbudak obsesi

Seperti itulah, pemandangan Madura saat ini. Bahkan ada suatu daerah yang mana dalam daerah itu hampir tidak ada kepala keluarganya. Tak lain karena merantau hingga lupa jalan pulang, soalnya sudah tertutup uang. Ah, uang emanglah penyemangat.

Padahal semujur apa pun kita, kalo dalam posisi jauh dari keluarga, pasti akan merasakan ada yang kurang dan sulit bahagia. Satu sisi karena kita terus diperbudak obsesi, di sisi lain kita akan terus merindu hangat keluarga. Eits… ingat anak bini. Nanti dengan alasan rindu keluarga, malah ada yang bangun rumah tangga di tanah rantaunya. Toh, meski tak sedikit juga yang seperti ini.

Tak kalah mengherankan lagi, yaitu para emmak-emmak. Ketika dengan bangganya menggunakan gelang sampai siku, atau kalung yang tak kalah besar dari jangkar kapal. Alasannya? Ya adu gengsi, lah! Dan itu semua adalah hasil dari keringat suaminya. Walah, ingat umur, Mak!

Fenomena ini kerap terlihat ketika ada acara walimahan. Sudah tentu mereka bakal menggunakan baju yang pualing bagus beserta pernak-pernik perhiasannya itu. Hingga saya sulit membedakan ini Madura apa India, sih?

Baca Juga:

Lalu Lintas Medan Terlalu Barbar untuk Perantau Asal Surabaya seperti Saya

Cerita Orang Malang Merantau ke Semarang, Nggak Cocok dengan Kulinernya dan Berakhir Makan Pecel Lele Hampir Tiap Hari

Entah, hal ini dimulai sejak kapan saya juga kurang paham. Tapi semenjak saya ngerti barat dan timur, saya sudah merasakan fenomena, yang sumpah, kadang saya malu sendiri ketika melihatnya. Eh, nggak, saya tetap bangga jadi orang Madura, kok.

Penulis: Faris Al Farisi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 4 Alasan Orang Madura Bakal Sulit Betah di Singapura

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 19 Februari 2023 oleh

Tags: Gengsimerantauobsesiorang madura
Faris Al Farisi

Faris Al Farisi

Asli orang Madura. Penikmat senyum orang tua.

ArtikelTerkait

Suku Sunda Nggak Kuat Merantau Itu Anggapan Sesat (Unsplash)

Benarkah Orang Suku Sunda Nggak Punya Nyali untuk Merantau seperti Suku Lain?

28 Oktober 2023
anak mama

Dilema Anak Mama yang Pergi Merantau untuk Pertama Kalinya

3 Juli 2019
sandal setengah juta

Sandal Setengah Juta

16 Juli 2019
kredit hp

Hal-hal yang Perlu Dipahami tentang Kredit HP

13 Desember 2021
Tanda Kalian Nggak Cocok Tinggal di Wonosobo, Pikir Dua Kali Sebelum Tinggal di Sini Mojok.co

Tanda Kalian Nggak Cocok Tinggal di Wonosobo, Pikir Dua Kali Sebelum Tinggal di Sini

22 Juli 2024
Culture Shock Mahasiswa Solo yang Merantau ke Jogja, Ternyata Biaya Hidupnya Lebih Mahal  Mojok.co politik jogja

Culture Shock Mahasiswa Solo yang Merantau ke Jogja, Ternyata Biaya Hidup Lebih Mahal 

27 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.