Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Orang Indonesia di Mata Orang Korea

Estiana Arifin oleh Estiana Arifin
29 Oktober 2019
A A
orang indonesia di mata orang korea

orang indonesia di mata orang korea

Share on FacebookShare on Twitter

Tadi gue menonton video di YouTube tentang pendapat orang Korea saat membandingkan seleb kita dengan seleb mereka. Tapi itu ga menarik, bagi gue yang menarik di akhir video, mereka mengutarakan pendapatnya tentang orang Indonesia, nampaknya mereka selama ini sedikit mengetahui tentang perkembangan wajah orang kita.

Dulu mereka berpikir orang Indonesia itu mirip orang Philipina. Ke sininya* mereka berpikir, orang kita ternyata tidak mirip dengan rata-rata orang Asia Tenggara kebanyakan. Orang kita dinilai lebih mirip campuran orang Eropa, China dan Jepang. Banyak yang berwajah seperti orang Spanyol juga, kata mereka.

Mereka menilai kita memiliki mata yang besar dengan lipatan, bibir dan hidung yang besar seperti orang barat pada umumnya. Bagi mereka itu lebih menarik. Orang Korea tidak memiliki lipatan mata, kata mereka. Jadi perlu operasi kelopak mata, sementara kita rata-rata punya kelopak mata tanpa operasi. Mereka merasa orang Indonesia sangat berbeda dengan orang Korea, juga tidak sama dengan orang Asia tenggara lainnya. Orang Indonesia juga dinilai memiliki nama yang beragam, berbeda dengan orang Korea. Dulu mereka berpikir semua orang Indonesia berhijab, ternyata tidak juga.

Mereka juga menilai seleb kita lebih elegan dan berkelas, setiap seleb Indonesia punya pesona yang berbeda sementara mereka sendiri mengakui, setiap seleb Korea terlihat mirip.

Kembali ke tahun-tahun gue kecil, pemerintah kita selalu menyebut kita akan jadi macan Asia, gue percaya itu dulu. Gue yakin dulu, gue dewasa negara kita kayak Amerika. Mestinya hari ini kita semaju Korea Selatan dan kita bisa menguasai perekonomian dan dunia hiburan Asia. Tapi justru orang Korea yang mengambil kesempatan besar itu. Melompati China dan Jepang, orang Korea menjadi idola.

Untuk diterima sebagai bangsa yang teratas dan mewakili Asia, Korea memperbaiki dirinya dalam semua hal, sampai ke tinggi badan dan wajah prianya. Kenapa prianya gue sebut, karena budaya Asia itu basicnya patriarkis. Pria Indonesia memang lebih jantan dan memiliki daya tarik yang otentik, sedangkan kita melihat pria tampan atau perempuan cantik Korea bagai saudara kembar semua, seolah mereka kloning dari satu orang. Gue menduga kemiripan ini karena komputerisasi wajah saat operasi plastik. Sementara kita terlihat berbeda-beda dengan pesona tersendiri dan itu bukan hasil tangan dokter kecantikan.

Kita bangsa yang sangat potensial dan tidak tertandingi jika kita semaju Korea Selatan hari ini. Gue ga tahu salahnya di mana pada bangsa ini, kita tiap hari hanya gontok-gontokan, jalan di tempat, tidak ada kemajuan. Produk kecantikan kita saja tidak banyak yang sebagus produk kecantikan mereka. Mereka menguasai teknologi dan gue yakin mereka mempersiapkan sebuah planing kuat dan konsisten sebelum menjadi yang terdepan di Asia. Gimana ga coba, akhirnya China harus ngeban arus Korea di negara mereka, saking kuatnya deraan itu. Pasti China merasa kenapa juga gue jadi telat begini.

Kembali lagi ke soal wajah, ya, kita tidak mirip orang Korea. Kita mirip orang China atau Jepang tapi versi yang lebih jelas dan kuat garis wajahnya seperti orang Eropa atau latin. Secara genetik kita tidak terlahir jelek. Secara genetik kita sebenarnya juga bukan bangsa yang bodoh.

Baca Juga:

Hell Joseon, Sisi Gelap Korea Selatan yang Bikin Warganya Minggat

Apa Jadinya kalau Orang Indonesia Nggak Suka Sambal?

Ngomong-ngomong dalam keluarga besar gue wajah orang ga seragam. Bahkan dalam keluarga gue antara orang tua gue dan anak-anaknya tidak ada yang mirip. Dalam keluarga besar gue ada yang mirip India, Jepang, Eropa, atau Indochina. Dulu ada bule yang baru pertama bertemu langsung orang Indonesia. Gue katakan, orang Indonesia tidak mirip gue semuanya ketika dia berkata ternyata orang Indonesia mirip dengan orang Indochina. Wajah orang Indonesia sangat beragam dan terlihat gabungan dari beberapa ras. Setelah cukup banyak referensi tentang Indonesia, dia baru paham dan akhirnya berkesimpulan kalau bangsa kita terlihat sebagai bangsa blasteran. Mestinya ada yang meneliti gen orang Indonesia hari ini, katanya.

Sebagai bangsa yang beragam dan tidak mirip satu sama lain, mestinya kita sadar, kita itu bangsa yang hidup dengan perbedaan untuk bersatu. Jadi aneh aja kalau kita semua diseragamkan dalam soal penampilan, dalam soal nama, dalam soal kebiasaan. Terlebih jika acuannya budaya Arab. Asal tahu saja, nenek moyang kita sudah mengenal ramuan bikin rapet saat orang sono masih buta huruf.

BACA JUGA Nonton Drama Korea tidak Termasuk Bagian dari Kafir atau tulisan Estiana Arifin lainnya. Follow Facebook Estiana Arifin.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 Oktober 2019 oleh

Tags: cantikgantengorang asiaorang indonesiaorang korea
Estiana Arifin

Estiana Arifin

Writing For Change

ArtikelTerkait

Hell Joseon, Sisi Gelap Korea Selatan yang Bikin Warganya Minggat

Hell Joseon, Sisi Gelap Korea Selatan yang Bikin Warganya Minggat

4 April 2024
afrika

Kisah Orang Indonesia yang Mengabdi Hingga ke Afrika

20 Juli 2019
Tingkat Kematangan Nasi yang Dipermasalahkan dan Menyesuaikan Selera

Tingkat Kematangan Nasi yang Dipermasalahkan dan Menyesuaikan Selera

13 November 2019
SpongeBob SquarePants Adalah Representasi Masyarakat Indonesia yang Sebenarnya Terminal Mojok

SpongeBob SquarePants Adalah Representasi Masyarakat Indonesia yang Sebenarnya

13 Mei 2022
tumben cantik

Pledoi Bagi Perempuan yang Jadi Sasaran Pertanyaan “Tumben Cantik. Mau Kemana?”

20 Agustus 2019
Juhachi Kippu: Cara Orang Jepang Keliling Negara Menggunakan Kereta

Nembak Kereta, Kelakuan Memalukan Orang Indonesia di Jepang

25 Mei 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.