Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Oppo A53 dengan Snapdragon 460 Pertama di Dunia? Hm, Realme 6 Aja deh!

Christian Evan Chandra oleh Christian Evan Chandra
29 Agustus 2020
A A
oppo a53 spesifikasi review harga perbandingan kelebihan kekurangan mojok.co realme 6

oppo a53 spesifikasi review harga perbandingan kelebihan kekurangan mojok.co realme 6

Share on FacebookShare on Twitter

Rasanya saya pernah berujar di rubrik Konter Mojok bahwa terus terang saya bangga dengan kebandelan ponsel Oppo. Harganya juga worth it khususnya untuk kelas flagship, tetapi jangan kaget jika terasa sangat mahal untuk kelas midranger dan juga low-end. Sebut saja Oppo A1k dengan spesifikasi setara Redmi 7A, Oppo A7 yang merupakan Realme C2 dengan memori lebih besar dan permakan bodi, atau Oppo A9 2020 yang diluncurkan dengan superpede di harga Rp4 juta dan prosesor setara Realme 5i. Apalagi mengharapkan fitur fast charging dengan harga di bawah Rp3 juta, bak mimpi di siang bolong.

Sebuah kejutan bagi saya ketika Oppo meluncurkan Oppo A53 dengan harga Rp2,5 juta. Seperti biasa, saya berpikir bahwa ponsel ini akan mengecewakan karena terlalu besar ekspektasi pada dirinya. Akan tetapi, sedikit banyak perasaan itu berubah ketika menengok spesifikasinya.

Selamat tinggal MediaTek Helio uzur!

Oppo terkenal sebagai pecinta MediaTek Helio dan pesaing terdekat si A53 ini menurut harganya adalah Oppo A12 (4 GB/64 GB) seharga Rp2,1 juta atau Oppo A31 (4 GB/128 GB) seharga Rp2,6 juta. Keduanya mengandalkan MediaTek Helio P35, chipset uzur yang sudah ada sejak zaman Mi Play di akhir 2018 dan performanya bahkan kalah dari Snapdragon 439 di Redmi 8A atau Helio G25 di Redmi 9A. Sedangkan A53 adalah pengguna pertama Snapdragon 460 di dunia.

Ya, bedanya apa? Seri Snapdragon 4xx bukankah untuk kelas bawah juga? Jangan salah, sesungguhnya dia hanyalah Snapdragon 665 dengan clock speed yang sedikit lebih rendah. Ditambah fabrikasinya juga sudah 11 nm, Snapdragon 636 mampu ditekuk dengan mudah. Multitasking standar harian seperti membaca dokumen, browsing, mengakses media sosial, dan gaming sekelas PUBG atau Mobile Legends seharusnya tidak ada masalah.

Memori tidak lagi pas-pasan

RAM 4 GB itu tergolong lebih dari cukup untuk saat ini ketika standar pas-pasan bagi saya adalah 3 GB. ROM 64 GB juga sudah sangat lebih dari cukup dengan standar pas-pasan saya di 32 GB, belum lagi memorinya sudah menggunakan UFS 2.1 sehingga sampai jumpa lemot ketika mencari dokumen di file manager. Percuma kan kita memiliki memori 128 GB kalau masih mengandalkan eMMC?

Desain kekinian?

Oppo Reno 4 datang di harga Rp5 juta dengan mengusung bodi belakang mirip Galaxy Note 20. Layarnya pun sama-sama menggunakan punch hole, tetapi terletak di pojok kiri atas alih-alih di tengah. Sekarang, Oppo A53 juga datang dengan desain serupa hanya seharga Rp2,5 juta. Mantap bagi kalian yang suka bergaya.

Permasalahannya, sidik jari malah diletakkan di bodi belakang. Memang sih ini lebih menyenangkan bagi saya karena aksesibilitas, tetapi kaum kekinian menganggapnya jadul. Layarnya memang IPS LCD sehingga tidak memungkinkan under-display fingerprint, tetapi setidaknya bisa ditaruh di samping (misalnya bersama tombol power) kan?

Selfie, selfie, selfie!

Masih ingat zaman ketika Oppo memiliki jargon “selfie expert”? Jargon itu sepertinya masih tepat untuk ponsel ini. Kamera selfie-nya beresolusi 16 MP dengan ukuran piksel 1 mikrometer, sedangkan lensa utama kamera belakang “hanya” beresolusi 13 MP dengan ukuran piksel 1,12 mikrometer. Secara matematis, keduanya memiliki performa yang kurang lebih sama. Kemampuan rekam videonya juga sama, 1080 p di 30 fps. Bagi saya, ponsel yang baik lebih mengedepankan kamera belakang dibandingkan terhadap depan kan?

Baca Juga:

Hape Realme dan Oppo Terinstall Aplikasi Pinjol Tanpa Izin Pengguna dan Tak Bisa Dihapus, Mau Menjebak Pengguna untuk Ngutang kah?

Betapa Menggelikan Respons OPPO terhadap Review David GadgetIn, Mending Belajar sama Xiaomi Dulu Sana

Seperti keluhan saya di banyak ponsel lainnya, dua lensa lain yang menemani lensa utama di kamera belakang adalah macro sensor beresolusi 2 MP dan depth sensor beresolusi 2 MP. Rasanya sudah bosan saya suarakan bahwa kita lebih butuh satu lensa telephoto atau ultrawide dibandingkan dua lensa yang kurang terasa manfaatnya.

Layar tanggung!

Tadi sudah sempat saya singgung bahwa teknologi layar di Oppo A53 ini masih mengandalkan IPS LCD. Akan tetapi, refresh rate-nya sudah 90 Hz alias tampak menjanjikan bagi para pecinta gaming dengan high frame rate. Akan tetapi, semenjanjikan itukah?

GPU yang setara hanya dengan milik Snapdragon 665 membuat saya ragu jika kelak kalian ingin memainkan PUBG di mode 90 Hz. Bagaimana tidak, pengujian Gamebench di versi Tiongkok-nya (yang bernama Game of Peach) menunjukkan bahwa Huawei P40 Pro dan Nubia Red Magic 5G yang duduk di kelas flagship saja masih bisa turun ke 80-an FPS. Apakah kita bisa berekspektasi tinggi untuk Oppo A53?

Saran saya, lebih baik tetap dengan layar 60 Hz tetapi tingkatkan perlindungannya deh, Oppo. A53 masih menggunakan Gorilla Glass 3 sekelas Redmi 9, alias hanya melindungi dari goresan dan tekanan. Masak kalah dari Redmi 8A dengan Gorilla Glass 5 yang juga memberikan perlindungan terhadap kejatuhan dengan maksimal ketinggian satu meter?

Pengecasan cepat, baterai besar, lah bukan VOOC?

Oppo A53 mengikuti budaya baterai besar ponsel masa kini, tepatnya dengan kapasitas 5.000 mAh. Pengecasan cepat pun didukungnya dengan daya 18 W. Permasalahannya, ini lebih disebut sebagai fast charge dan sama sekali tidak istimewa dibandingkan terhadap ponsel sekelas Redmi 8A.

Saya curiga bahwa ini lebih mengandalkan teknologi Qualcomm Quick Charge, terlebih arus dan tegangannya sesuai, 9V/2A. Jika iya, ini memang baik untuk dukungan fast charging dengan adaptor dan kabel aftermarket. Permasalahannya, perlu dicatat bahwa mereka yang memilih produk Oppo umumnya tidak masalah harus menggunakan charger khusus asalkan mendukung VOOC.

VOOC yang paling standar memang tidak menawarkan selisih daya yang signifikan. Akan tetapi, teknologi ini diklaim lebih dingin dan lebih aman karena menggunakan voltase yang lebih kecil. VOOC 3.0 misalnya menggunakan konfigurasi 5V/4A alias berdaya 20W. Akan lebih menyenangkan lagi jika A53 bisa mengusung teknologi VOOC 4.0 berdaya 30W seperti milik Realme 6. Ya kan?

Skip lagi

Ponsel ini memang sudah cukup baik di harga Rp2,5 juta. Akan tetapi, sangat sayang bagi saya jika kita bisa memeroleh ponsel yang jauh lebih baik dengan menambah sedikit dana.

Pilihan saya adalah Realme 6 yang bisa diperoleh mulai dari Rp2,8 jutaan. Setelah dilakukan pixel binning, resolusi foto yang dihasilkan kamera belakangnya sudah 16 MP dengan ukuran piksel yang lebih besar sehingga secara teoretis bisa menghasilkan tingkat kedetailan 2,5 kali lipat dari Oppo A52, masih bonus lensa ultrawide beresolusi 8MP pula.

Prosesornya juga lebih canggih, yaitu MediaTek Helio, tapi seri G90T. ROM lebih besar yaitu 128 GB dan sama-sama menggunakan cip UFS 2.1. Layar? Tetap 90 Hz dong. Yang paling penting, ponsel ini sudah mengusung standar VOOC 4.0 meskipun kapasitas baterai harus terkoreksi ke 4.300 mAh. Jadi rasa sebagai anggota keluarga Oppo-nya lebih terasa.

BACA JUGA Redmi 9A vs Realme C12: Balapan Ponsel Murah nan Tanggung dan tulisan Christian Evan Chandra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2020 oleh

Tags: konteroppoOppo A53realme 6
Christian Evan Chandra

Christian Evan Chandra

Analis aktuaria yang juga suka soal tulis-menulis, gadget, travelling, dan kuliner.

ArtikelTerkait

Hape Realme dan Oppo Terinstall Aplikasi Pinjol Tanpa Izin Pengguna dan Tak Bisa Dihapus, Mau Menjebak Pengguna untuk Ngutang kah?

Hape Realme dan Oppo Terinstall Aplikasi Pinjol Tanpa Izin Pengguna dan Tak Bisa Dihapus, Mau Menjebak Pengguna untuk Ngutang kah?

15 Januari 2025
kapan beli ponsel 5G mojok

Kapan Sebaiknya Membeli Ponsel 5G dan Merek Apa yang Dibeli?

22 Agustus 2021
Redmi 9C, Ponsel Murah Baru Saingan Realme C Series spesifikasi redmi9c xiaomi 9c baru orange terminal mojok.co review redmi 9c

Redmi 9C, Ponsel Murah Baru Saingan Realme C Series

1 Oktober 2020
Jasa Screenshot iPhone, Bisnis yang Lebih Nyeleneh dari Sewa iPhone dan Nyelenehnya Lagi, Saya Ikutan Nyoba android

Image iPhone sebagai Hape Terbaik Itu Udah Kuno, Saya Aja Tetep Pilih Android walau Punya Uang Segepok

16 Juli 2024
tukang cap voucher kuota internet mojok

Pengalaman Saya Menjadi Tukang Cap Voucher Kuota Internet

17 November 2020
beli laptop second

Beli Laptop Second Bisa Super Worth it kalau Kamu Ngikutin Panduan ini

20 Juni 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.