Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Nonton Konser Musik Metal Tanpa Berdiri dan Moshing? Ya Jelas Aneh, Lah!

Iqbal AR oleh Iqbal AR
30 Juni 2020
A A
konser musik mojok.co

konser musik mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah hampir tiga bulan tanpa kejelasan, nasib konser musik di Indonesia akhirnya menemui sedikit titik terang. Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto akhirnya mengeluarkan protokol kesehatan di bidang ekonomi kreatif, salah satunya adalah konser musik. Aturan mengenai protokol kesehatan di konser musik ini tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan Covid-19. Keluarnya aturan ini setidaknya memberi sedikit jawaban dari suramnya masa depan konser musik di Indonesia.

Dalam aturan tersebut, ada beberapa anjuran yang sudah ditetapkan ketika ada event organizer ketika menyelenggarakan acara, termasuk konser. Penonton dianjurkan untuk berjaga jarak, mencuci tangan, dan selalu menjaga kebersihan. Pihak penyelenggara pun diwajibkan untuk menyediakan fasilitas penunjangnya, seperti tempat cuci tangan dan hand sanitizer di lokasi kegiatan. Ada juga aturan untuk melakukan pembersihan seperti menyemprotkan disinfektan secara berkala, dan pengecekan suhu tubuh bagi penonton yang datang. Penonton dengan gejala-gejala penyakit flu, atau yang suhu badannya tinggi tentu dilarang masuk.

Dari semua aturan atau protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Menkes, ada dua poin atau aturan yang sebenarnya agak kurang mengenakkan, yang pertama dari segi bisnis, dan kedua dari segi kenyamanan. Aturan pertama yang tidak mengenakkan dari segi bisnis adalah pembatasan penonton, atau pengurangan penonton. Aturan ini jelas berdampak bagi penyelenggara atau band sekalipun, karena jumlah penonton sangat berpengaruh terhadap pendapatan pihak band dan penyelenggara, dan tentunya vibes konser akan kurang enak kalau penontonnya sedikit.

Misalnya, di sebuah konser musik yang mana venuenya bisa memuat dua ratus orang, kini hanya bisa diisi oleh setidaknya seratus orang saja. Penyelenggara harus memutar otak berpikir lagi bagaimana supaya penonton tetap datang, dan pihak penyelenggara dan band tetap untung. Solusi paling dekat, ya dengan menaikkan harga tiket, mungkin hingga dua kali lipat. Tapi naiknya harga tiket tentu berakibat juga dengan minat atau kemampuan ekonomi penonton untuk datang ke konser.

Aturan kedua yang kurang mengenakkan dari segi kenyamanan dan segi entertaint adalah jaga jarak antar penonton dan larangan penonton berdiri dalam konser. Larangan ini juga termasuk larangan untuk moshing, wall of death, circle pit, dan crowdsurfing. Bagi konser-konser pop, folk, atau jazz, larangan ini mungkin tidak terlalu berdampak, karena penonton mereka sudah terbiasa menikmati pertunjukan dengan duduk. Ya iya lah, masa nonton jazz mau moshing, ya fals nanti moshing-nya.

Namun bagi konser rock, hardcore, atau konser metal, ini jelas seperti mimpi buruk. Ya gimana tidak mimpi buruk, konser rock atau metal yang identik dengan kontak fisik macam itu harus ditiadakan dulu. Membayangkan konser metal penontonnya hanya berdiri dan tidak moshing saja sudah aneh, apalagi ini sudah tidak boleh moshing, harus duduk dan berjarak lagi. Jujur saja, mungkin secara keamanan dan kesehatan, ini adalah jalan keluar terbaik. Namun untuk kenyamanan dan entertaint, ini bukan jawaban.

Saya akan coba beri satu contoh gambaran bagaimana konser metal dengan protokol seperti ini. Hammersonic Festival akan digelar pada Januari 2021, mundur dari jadwal awal Maret 2020. Slipknot, Black Flag, dan band-band cadas lainnya akan tampil. Bayangkan saja ketika Slipknot sedang main, penontonnya hanya bisa duduk dan berjarak satu sama lain. Bayangkan juga, berapa orang yang mukanya merah, menggigil, dan tidak tahan menahan hasrat untuk moshing dan crowd-surfing. Bayangan saya akan banyak sekali orang yang “sakau” karena tidak bisa melakukan “kebiasaan-kebiasaan” di konser metal. Dan yang jelas, kapasitas penonton yang mau tidak mau harus dikurangi jelas mempengaruhi keseruan acara. Nanti takutnya ada sindiran atau ejekan, “katanya yang main band luar negeri, tapi kok sepi?”

Saya masih nggak kuat membayangkan, katakanlah, konser Neck Deep atau Asking Alexandria tanpa moshing. Masak pas mereka membawakan “December” atau “Final Episode” terus kita diem aja? Pait, Lur.

Baca Juga:

3 Alasan JIS Jadi Tempat Konser Red Flag, Bikin Penonton Ogah-Ogahan

Aksi Liar Sok Rock n Roll dan Destruktif di Panggung Musik yang Kerap Merugikan Tidak Bisa Dibenarkan!

Aneh memang, tetapi ini adalah satu-satunya jalan keluar yang bisa dibilang paling baik. Tiga bulan tanpa manggung jelas mempengaruhi keuangan para musisi dan teamnya, serta para penyelenggara tentunya. Ya meskipun sepertinya pendapatan mereka tidak akan kembali seperti semula, tetapi setidaknya masih ada pemasukan lah dari manggung. Ditunggu saja, siapa bang yang akan pertama kali manggung di konser dengan protokol kesehatan ini, dan semoga nanti, entah kapan, kita bisa moshing dan crowd-surfing lagi. Kangen euy!

BACA JUGA Mari Sambut Lagu ‘Virus Corona’ Bikinan Rhoma Irama atau tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Juni 2020 oleh

Tags: konser musikmetalmoshing
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

3 Alasan JIS Jadi Tempat Konser Red Flag, Bikin Penonton Ogah-Ogahan

3 Alasan JIS Jadi Tempat Konser Red Flag, Bikin Penonton Ogah-Ogahan

18 Oktober 2024
7 Rekomendasi HP yang Cocok buat Nonton Konser Terminal Mojok

7 Rekomendasi HP yang Cocok buat Nonton Konser

12 November 2022
Perempuan Juga Berhak Nonton Konser Musik

Perempuan Juga Berhak Nonton Konser Musik

11 November 2019
Festival Musik Gagal Lantas Penonton Marah dan Menjarah, Wajarkah?

Festival Musik Gagal Lantas Penonton Marah dan Menjarah, Wajarkah?

4 Desember 2019
Konser musik tiket mahal.

Nonton Konser Musik, Beli Tiket Mahal, Apa Masalahnya?

6 April 2022
lirik bahasa indonesia

Siapa Bilang Bikin Lirik Bahasa Indonesia Itu Gampang

21 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.