Mahasiswa Universitas Terbuka Nggak KRS-an, Nggak Masalah. Tetap Bisa Kuliah dengan Tenang, kok

Mahasiswa Universitas Terbuka Nggak KRS-an, Nggak Masalah. Tetap Bisa Kuliah dengan Tenang, kok

Mahasiswa Universitas Terbuka Nggak KRS-an, Nggak Masalah. Tetap Bisa Kuliah dengan Tenang, kok (Unsplash.com)

Nggak perlu rebutan kelas pas ngisi KRS, di Universitas Terbuka mah mahasiswa nggak KRS-an nggak masalah~

Umumnya menjelang dimulainya perkuliahan di awal semester, mahasiswa akan mengisi KRS atau Kartu Rencana Studi. Kartu Rencana Studi ini berisikan mata kuliah yang akan diambil mahasiswa pada semester selanjutnya.

Mahasiswa harus melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing untuk menentukan mata kuliah yang tepat. Sebab, bisa saja mata kuliah yang dia pilih sudah full. Selain itu, pemilihan mata kuliah yang tepat ini juga penting agar nggak mengganggu aktivitas penting si mahasiswa.

Namun mengisi KRS nggak berlaku bagi mahasiswa Universitas Terbuka (UT). Tanpa KRS-an, mahasiswa UT tetap bisa kuliah dengan tenang. Kami nggak perlu menemui dosen pembimbing untuk konsultasi KRS. Lagi pula, Universitas Terbuka juga nggak mengenal dosen pembimbing.

Lho, kok bisa? Terus gimana dong jadwal kuliah mahasiswa UT selama satu semester?

Mata kuliah sudah ditentukan Universitas Terbuka

Universitas Terbuka (UT) menyediakan layanan bernama Sipas atau Sistem Paket Semester yang mana mata kuliah yang akan dipelajari oleh mahasiswa UT sudah ditentukan oleh pihak kampus. Jika mahasiswa memilih layanan ini, dia nggak perlu lagi repot-repot memilih mata kuliah yang akan dipelajari.

Mahasiswa UT tinggal klik registrasi, lalu bayar. Dengan begitu, mahasiswa UT sudah bisa mengikuti perkuliahan sampai Ujian Akhir Semester (UAS).

Sebagai salah seorang mahasiswa UT, saya senang sekali dengan layanan Sipas ini. Saya yang sudah dipusingkan masalah kerjaan yang menumpuk jadi nggak perlu pusing lagi memilih mata kuliah yang akan saya pelajari di kampus.

Mahasiswa bebas memilih mata kuliah sendiri

Sama seperti mahasiswa di kampus lain, mahasiswa Universitas Terbuka juga bisa memilih sendiri mata kuliah yang akan ia pelajari. Namun lagi-lagi UT berbeda, kampus ini sangat friendly bagi mahasiswa yang akan memilih mata kuliah.

Mahasiswa dibebaskan memilih mata kuliah apa saja sesuai keinginannya. Mau yang sulit dulu atau yang mudah dulu nggak masalah. Asalkan, pada semester 1 dan 2 mata kuliah yang diambil nggak melebihi 20 SKS dan semester 3 ke atas nggak melebih 24 SKS.

Mau memilih mata kuliah di bawah 20 SKS pun bisa, misalnya memilih satu atau dua mata kuliah saja. Dengan begitu tentu saja biaya kuliah jadi lebih murah.

Nggak ada ceritanya mahasiswa Universitas Terbuka nggak dapat kelas

Universitas Terbuka memang nggak menyediakan layanan KRS-an seperti perguruan tinggi pada umumnya. Namun itu bukan masalah besar karena faktanya, mahasiswa UT tetap bisa mendapatkan kelas dan mengikuti perkuliahan sampai selesai.

Sistem yang fleksibel ditambah pembelajaran secara online, membuat mahasiswa Universitas Terbuka pasti mendapatkan kelas tanpa harus repot mencari kelas kosong. Apalagi UT mempunyai aplikasi khusus untuk menjalankan perkuliahan secara daring.

Mahasiswa juga nggak akan kebingungan memilih mata kuliah yang akan mereka pelajari. Sebab, pihak kampus akan mengirimkan katalog yang bisa dijadikan acuan. Dalam katalog tersebut ada daftar mata kuliah yang bisa diambil mahasiswa di semester berjalan.

Jadi, mau mengikuti saran katalog atau memilih mata kuliah sendiri nggak jadi masalah. Cuma ada satu masalah bagi mahasiswa Universitas Terbuka dalam memilih mata kuliah, yaitu dua mata kuliah yang jadwal ujiannya berbarengan. Tapi itu cuma masalah kecil yang bisa diatasi dengan mengganti mata kuliah lain. Intinya, semua bisa diatur dengan sangat baik di kampus ini.

Saya pribadi merasa bersyukur karena menjadi mahasiswa Universitas Terbuka. Sebab, kampus ini nggak pernah mempersulit mahasiswanya saat kuliah.

Penulis: Firdaus Deni Febriansyah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Sebaiknya Universitas Terbuka Memberlakukan Aturan Drop-out.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version