Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Ngekos Bareng Itu Banyak Nggak Enaknya

Dicky Setyawan oleh Dicky Setyawan
21 November 2020
A A
ngekos bareng itu nggak enak mojok

ngekos bareng itu nggak enak mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Banyak orang terpesona dengan kehidupan bersama setelah menikah, namun ke sini, orang-orang mulai memberi kesaksian dan mempertanyakan kehidupan tersebut. Setidaknya orang-orang seperti Patra Gumala di Podcast Om-om dan di materi stand up comedy-nya berani mengatakan bahwa menikah itu banyak nggak enaknya juga atau seperti Dzawin Nur yang mempertanyakan pernikahan karena khawatir kebebasannya terkekang, persis pula seperti status mas-mas WA yang mempropagandakan “Ayo dolan, sebelum kebebasan itu hilang”.

Romantisasi kehidupan setelah menikah mungkin lebih banyak, tapi tak bisa dimungkiri anak muda seperti saya juga mempertanyakan kenikmatan itu. Kalau kata Dono Pradana menikah itu “Nggak cuma mantap-mantap thok!” Menyatukan dua kepala adalah hal yang tidak mudah. Atau persis seperti yang pernah Raditya Dika pikirkan sebelum menikah dulu, sesederhana membayangkan bangun tidur dengan orang yang sama itu bukan perkara mudah. Dan bagi saya, konsep pernikahan adalah analogi yang tepat untuk kehidupan ngekos bareng. Mungkin berlebihan, tapi pada dasarnya memang mirip.

Bagi sebagian orang, ngekos bareng mungkin menjadi sebuah solusi, terutama soal finansial. Dua orang atau lebih hanya akan membayar satu kamar, kalaupun harga dinaikan pemilik kos, ngekos bareng biasanya masih lebih murah ketimbang harga satu orang satu kamar. Lebih lagi membayangkan kehidupan jauh dari rumah, dan ngekos bareng dijadikan solusi kekhawatiran pada kesepian jauh dari rumah.  Tapi, kembali lagi, seperti pula pernikahan, jangan cuma diliat dari enaknya, lihat dari sisi sebaliknya. Sebelumnya, ngekos bareng beda dengan ngontrak bareng lho, ya!

Bahkan Ibu saya dulu pernah mewanti-wanti “Mending ngekos sendiri aja, kata si A, temennya ngekos bareng  jadi sering berantem.” Mungkin dulu saya sedikit sinis dengan pernyataan Ibu saya, dan dulu beranggapan ini sangat berlebihan, “Wong cuma ngekos bareng wae, lho, malah enak lebih irit” batin saya. Saya memang diberi kebebasan untuk memilih kos, dan saya pun cukup tau diri untuk memilih kos yang bagi keluarga saya terjangkau. Dan saya pernah merasakan dua kehidupan, ngekos sendiri dan ngekos bareng sebagai pilihan yang lebih hemat.

Hal menyebalkan paling sederhana adalah tidur dan bangun bersama orang yang sama. Setiap orang punya signature tidur dan bangunnya sendiri. Seperti saya yang selalu merasa bad vibes dengan muka yang selalu kesal saat bangun tidur, apalagi ketika tiba-tiba ditodong sebuah kegiatan, sesimpel disuruh menggeser motor dari parkiran, dan bagi sebagian orang, mungkin kebiasaan ini teramat menyebalkan.

Belum lagi sebagian orang punya kebiasaan tidur yang aneh lain, seperti mengigau, iler yang deras megalir, ngorok, hingga banyak gerak seolah menjadi fighter di dalam mimpinya. Ngekos bareng, artinya kalian harus siap berdamai dengan hal yang mungkin kalian anggap sepele ini, tapi sebenarnya tidak sesederhana itu!

Itu baru soal tidur, mungkin lebih menyebalkan kalian akan dipaksa berdamai dengan sekelumit kebiasaan menyebalkan dari partner sekamar, atau sebaliknya. Piring yang tak buru-buru dicuci, pakaian menumpuk, lantai kotor, berantakan dan lain-lain. Jangan salah, sepanjang karir Dewa 19, salah satu keributan mereka dipicu masalah cuci piring, Andra Ramadhan dan Ahmad Dhani bukan berantem perkara konsep band Dewa 19, tapi hal sepele ini. Dan bagi sebagian orang kebiasaan semacam ini sulit diubah.

Atau bahkan parahnya tidak menyadari kebiasaan yang tidak dianggap menyebalkan tersebut sebenarnya mengganggu orang lain. Dan untuk hal ini, siap-siap saja sewot ketika partner kalian sering menegur kalian, lantas mbatin “Halah, gitu doang dimasalahin”. Konsep “gitu doang” jelas berbeda satu orang dan orang lainnya.

Baca Juga:

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

7 Tabiat Penjaga Kos yang Bikin Penghuninya Betah Tinggal

Belum lagi soal ego, membayar dengan porsi yang sama, belum tentu kalian akan merasa memiliki hak yang sama. Sesederhana menaruh perabotan di kamar, lah. Atau entah, banyak-banyakan menaruh barang pribadi di kamar. Sesederhana selera yang bertabrakan pun bisa jadi masalah, dan selera bukan sesuatu yang pasti layaknya jawaban matematika, orang punya sentimennya sendiri.

Dan satu privilese yang akan sulit kalian dapatkan ketika ngekos bareng, yaitu merasakan me time. Menikmati waktu sendiri itu perlu, beneran. Bisa dibayangkan saat kalian fokus merenungkan sesuatu, tiba-tiba buyar ketika partner kalian melakukan hal yang bagi kalian menyebalkan, atau tiba-tiba dia datang bersama gerombolannya, hash.

Saya meyakinkan, bahwa ngekos bareng itu enak-enak saja, asal mau berdamai dengan banyak hal tersebut, dan jelas harus siap dengan tekanan batin itu. Dan seperti pula menjalin sebuah hubungan, akan lebih baik dengan membuat kesepakatan di awal sebagai langkah jaga-jaga tersebut.

BACA JUGA Bekerja Jadi Waiter Adalah Salah Satu Cara Terbaik Berkenalan dengan Kopi dan tulisan Dicky Setyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 November 2020 oleh

Tags: hidup bersamakosmenikahPernikahan
Dicky Setyawan

Dicky Setyawan

Pemuda asal Boyolali. Suka menulis dan suka teh kampul.

ArtikelTerkait

Rekomendasi Tempat Tinggal bagi Mahasiswa Prasejahtera terminal mojok

Rekomendasi Tempat Tinggal bagi Mahasiswa Prasejahtera

17 Juni 2021
Ini Loh Alasan Kos yang Temboknya Hijau Harga Sewanya Lebih Murah!

Ini Loh Alasan Kos yang Temboknya Hijau Harga Sewanya Lebih Murah!

8 Maret 2020
Waktu Buat Nagih-Nagih, Giliran Anaknya Lahir Kabur

Waktu Buat Nagih-Nagih, Giliran Anak Lahir Kabur

5 Desember 2019
4 Sikap Menyebalkan dari Orang yang Baru Menikah terminal mojok.co

4 Sikap Menyebalkan dari Orang yang Baru Menikah

27 Februari 2021
Cari Kos Lewat Grup Facebook Tidak Cocok untuk Mereka yang Kesabarannya Setipis Tisu Mojok.co

Cari Kos Lewat Grup Facebook Tidak Cocok untuk Mereka yang Kesabarannya Setipis Tisu

5 April 2025
Culture Shock Ngekos di Jogja Gara-gara Kipas Angin Terminal Mojok

Ternyata Kipas Angin Nggak Penting Amat kalau Ngekos di Jogja

5 Maret 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.