Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Negeri Wano Ternyata Sudah Lama Terapkan Omnibus Law, Ini Dampak Positifnya

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
8 Oktober 2020
A A
Negeri Wano Ternyata Sudah Lama Menerapkan Omnibus Law, Ini Dampak Positifnya terminal mojok.co

Negeri Wano Ternyata Sudah Lama Menerapkan Omnibus Law, Ini Dampak Positifnya terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Pembahasan mengenai Omnibus Law sudah digarap secara ciamik oleh Oda Sensei. Entah disengaja atau tidak, melalui penuturannya melalui One Piece, kita bisa melihat bagaimana jadinya jika Omnibus Law ini dipatenkan di sebuah negeri yang awalnya adil, makmur, sentosa, dan bahagia. Ya, benar, Negeri Wano namanya. Sebuah negeri di mana para samurai hebat lahir. Sehebat-hebatnya para samurai, akhirnya nggak bisa berbuat apa-apa di hadapan penguasa dengan Omnibus-Law-nya. Luar biasa, bukan?

Omnibus Law di Wano terjadi ketika nama Orochi mencuat. Menggandeng sosok bengis yang mengaku bisa mewakili rakyat Wano, Beast Pirates yang diketuai oleh Kaido, akhirnya ia ngosak-ngasik dengan undang-undang aneh dan karet yang menjerat beberapa pejabat jujur seperti Kozuki Oden dan pengikutnya.

Melalui penuturan Orochi, dikutip dari Harian New World, “Omnibus Law itu, kan, ‘Omnibus Lawakan Antara Wano’. Nah, itu kan sederhananya aturan baru yang akan memengaruhi aturan-aturan sebelumnya dengan cara lawak. Bagus, dong? Lihat saja, aturan bijak bestari zaman Klan Kozuki, bisa saya ganti dengan mudahnya.”

Lebih menarik lagi, Kaido sebagai pengendali Negeri Wano atau bisa disebut presiden, mengatakan, “Aturan zaman Klan Kozuki itu kaku. Kalau kaku, bisa menghambat kedatangan investor. Kan kalau investor datang, nanti bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan menaikan laju ekonomi. Makanya, ‘Omnibus Lawakan Antara Wano’ ini penting.”

Mari kita lihat secara saksama, apakah iya Omnibus Law ini sepenuhnya buruk? Dari Masyarakat Wano yang sudah merasakan, mari kita khidmati, dalami, dan kaji lebih dalam lagi.

Pertama, ternyata Dewan Perwaklan Rakyat Wano atau yang bisa disingkat ASU, yang diketuai oleh Orochi, King, Queen, dan Jack, bisa juga kerja cepat. Padahal, sebelumnya kerjaan mereka hanya tidur saat rapat. Tetapi, setelah adanya rancangan RUU Cilaka 13 Masyarakat Wano, entah mengapa mereka kerja dengan gigih dan mati-matian. Sungguh wakil rakyat Wano yang baik dan patut ditiru.

Padahal, beberapa bulan sebelumnya, kehendak rakyat yang menuntut ASU untuk merancang Rancangan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Seksual atau RUU PKS, lantaran di Wano rawan terjadi pemerkosaan yang dilakukan oleh anggota Beast Pirates, tidak digubris blas oleh ASU. Benar-benar mencerminkan ASU.

Periode 2018/2019 misalnya. Dari 24 RUU, nih, hanya 16 yang bisa DPR, eh, ASU bahas. Mau tahu yang benar-benar terealisasi berapa UU? Tiga, Saudara-saudara. Ya, tiga. Ketika periode ini, Orochi sebagai ketua ASU, tiba-tiba ngosak-ngasik menetapkan Omnibus Law yang maha penting bagi mereka. Bahkan, ada kejadian unik, kala Orochi mematikan mic milik King yang kala itu menjadi ketua pembicara di forum penetapan Omnibus Law. Maha lawak.

Baca Juga:

Seandainya Masih Hidup, Mungkin Begini Tanggapan Gus Dur terhadap Pengibaran Bendera One Piece

Pengesahan RUU Kesehatan Bukan Salah DPR Saja, tapi Juga Salah Rakyat

Kedua, Omnibus Law menguntungkan cukong. Melalui keuntungan cukong, negara juga mendapat untung. Tunggu dulu, bukan masyarakat Wano keseluruhan yang untung, tapi hanya sebagian kecil “rakyat” saja yang untung. Lagi-lagi, si pewakil rakyat Wano atau ASU inilah yang untung.

Negeri Wano kini menjadi tempat yang makmur, sentosa, dan aman bagi mereka. Ya, “mereka” ini adalah mereka para investor. Donquixote Doflamingo contohnya, cukong Smille yang merasa diuntungkan sejak terjadinya Omnibus Law di Negeri Wano. Rakyat kecil? Lihat saja area Ebisu, semua sengsara dan cilaka.

Ketiga, pemerintah untung, rakyat dipentung, alam buntung. Kita bisa lihat Beast Pirates bisa hura-hura dengan sake di tangan kanan dan tangan kirinya menyewa geisha Black Maria. Sedangkan Kabupaten Kuri, kini seakan menjadi gundukan gurun lantaran tercemar oleh pabrik senjata yang didukung penuh oleh pemerintah. Sungai-sungai air tawar tercemar limbah berbahaya.

Carut marut seperti ini terjadi ya karena dalam salah satu UU di “Omnibus Lawakan Antara Wano”, tepatnya pasal 29 mengenai amdal Wano yang dipangkas hingga jadi mekanisme assessment saja. Contohnya ya itu, area Kibi, di mana pabrik-pabriknya terbuat dari batu, tidak sesuai mekanisme amdal yang baik dan benar.

Keempat, mempermudah buruh Wano… untuk di PHK. “Omnibus Lawakan Antara Wano” ini diperinci oleh penerapan RUU Cipta Lapangan Kerja (Cilaka), RUU Perpajakan, dan RUU UMKM. Kaido mengatakan kerja, kerja, dan kerja. Saking banyaknya kerja, kayaknya Kaido lupa kerja butuh mikir.

Banyak buruh di Kota Bakura—pusat Beast Pirates—merana. Aturan ini kian memberatkan mereka. Contohnya nggak ada lagi cuti-cuti (mereka menganggap cuti itu nggak penting), gampang di-PHK, cuti haid nggak ada soalnya (katanya ASU) nggak penting, cuti melahirkan apalagi, pekerjaan Pabrik Smile yang menggunakan sistem kontrak jadi mudah meng-PHK dan semena-mena.

Setali tiga uang dengan apa yang dikatakan oleh salah satu cukong, Donquixote Doflamingo. Dikutip dari Lambe Rossa, surat kabar Kecamatan Dressrosa, selaku cukong Smile dan senjata ilegal bagi Kabupaten Wano, ia mengatakan Omnibus Law aturan paling bijak di muka bumi. Perubahan upah menjadi per jam yang membuat pekerja dilihat sebagai mesin produksi.

Mengapa Doflamingo lebih untung dari adanya Omnibus Law ini? Bagai sebuah komedi, para buruh yang diperlakukan nggak adil ini nggak bakal bisa melaporkan kecurangan Dofla. Dengan delik pidana lantaran sanksi yang diatur di sini cuma sanksi administratif, sebagai investor, Dofla bisa melambaikan tangan tanpa kemenangan bagi para buruh di underground Smile.

Dari sinilah muncul Kawasan Udon. Dikutip dari One Piece Fandom, Udon adalah kawasan industri dari pabrik-pabrik senjata di mana kelas bawah (buruh) dipaksa untuk bekerja hingga kelelahan dan kematian. Kenapa semua ini bisa terjadi? Ya, tanya saja kepada Orochi, ketua ASU yang mengesahkan aturan liar dengan jumlah 900 halaman ini.

Kaido geram lantaran banyak bajak laut usil dan kebangkitan Klan Kozuki yang mengatakan diberlakukan Omnibus Law di Wano ini nggak adil. Kaido pun menolak. Ia mengatakan, Omnibus Law di Wano sangat menguntungkan… bagi pemerintah Wano dan investor.

Nah, bisa dilihat, kan, ternyata adanya Omnibus Law, itu nggak sepenuhnya buruk. Ya, setidaknya bagi “rakyat” dengan tanda petik, pemerintah, investor, dan cukong dari mulai kelas kakap sampai kelas teri. Ini di Wano lho, ya. Nggak mungkin kan Indonesia jadi seperti Wano. Kan Indonesia dewan perwakilannya di wakilkan oleh orang-orang yang baik dan benar. Bukan begitu? Bukan, ya? Ya, sudah.

BACA JUGA Prestasi DPR Selain Mempersatukan Avatar Korea dan Avatar Anime dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Oktober 2020 oleh

Tags: omnibus lawone piecewano
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Membandingkan Raja Bajak Laut 'One Piece' dan Hokage Itu Nggak Apple to Apple! terminal mojok.co

Membandingkan Raja Bajak Laut ‘One Piece’ dan Hokage Itu Nggak Apple to Apple!

5 Juli 2021
klan uchiha klan kurozumi pembantaian diskriminasi mojok

Negara Seharusnya Belajar Menyelesaikan Konflik lewat Pembantaian Klan Uchiha dan Klan Kurozumi

1 Maret 2021
Buggy Memang Pantas Jadi Yonko, dan Ini Alasannya dragon

Buggy sang Kaisar: Diam kayak Orang Bloon, Bergerak Mengungguli Dragon!

9 Agustus 2022
Seandainya Sherlock Holmes Tinggal di Indonesia dan Ikut Melawan Omnibus Law terminal mojok.co

Seandainya Sherlock Holmes Tinggal di Indonesia dan Ikut Melawan Omnibus Law

7 Oktober 2020
Buggy Memang Pantas Jadi Yonko, dan Ini Alasannya dragon

Buggy Memang Pantas Jadi Yonko, dan Ini Alasannya

21 Juni 2022
demonstrasi tolak omnibus law uu cipta kerja garut pt chang shan reksa jaya alasan buruh ikut aksi mojok.co

Bertanya Langsung Alasan Buruh Garut Ikut Demo Omnibus Law Cipta Kerja 

9 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.