Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Nasib Station Wagon di Indonesia Dipenuhi Benci dan Cinta

Rakhmat Darmawan oleh Rakhmat Darmawan
17 September 2020
A A
Nasib Station Wagon di Indonesia Dipenuhi Cinta dan Benci sedan peugeot 504 terminal mojok.co

Nasib Station Wagon di Indonesia Dipenuhi Cinta dan Benci sedan peugeot 504 terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari yang lalu saya dan teman saya berkunjung ke rumah seorang kolektor mobil di Yogyakarta. Kami bertujuan untuk melihat dan memotret sebuah mobil langka, yaitu Peugeot 504 Break atau dalam tipe luar negerinya disebut Peugeot 504 station wagon atau touring/estate. Terserah bagaimana Anda mau menyebutnya.

Saya juga sempat mencoba mobil tersebut biarpun hanya duduk sebagai penumpang di bagian tengah. Mobil ini lebih nyaman dari LMPV atau LCGC baru yang dijual di Indonesia, bahkan station wagon ini lebih nyaman dari versi sedannya. Joknya lebih luas dan tebal, sistem suspensi belakangnya juga dibuat berbeda dari versi sedan guna menopang bagian belakang yang lebih besar. Tidak mengagetkan sih karena Peugeot 504 adalah flagship Peugeot pada 1970-an.

Setelah sekitar dua jam kepo dan ngobrol ngalor-ngidul dengan sang pemilik, saya dan teman saya izin pamit. Kami kemudian berdiskusi, “Kenapa ya mobil station wagon itu spesial di Indonesia?” 

Mungkin station wagon selalu dianggap spesial di Indonesia karena pasaran mobil bekas saja. Hampir semua mobil jenis ini tergolong langka, berstatus completely built, dan punya harga yang cukup tinggi. Kecuali Chevrolet Estate dan Mazda Vantrend, sih.

Image station wagon semakin baik setelah didukung oleh fenomena “perwagonan duniawi” yang dipopulerkan Gofar Hilman. Gofar juga punya dua buah BMW wagon yang telah dimodifikasi, dan saya pernah melihat langsung keduanya pada acara modifikasi mobil di Jakarta setahun yang lalu.

Sebenarnya mobil jenis ini tidak kalah kencang dengan versi sedannya. Banyak pabrikan berlomba-lomba membuat versi kencang dari mobil wagon mereka seperti Mercedes-Benz yang menjual C63 AMG dalam versi sedan dan wagon, atau Mitsubishi Lancer Evolution IX Wagon yang menjadi incaran kolektor di seluruh dunia karena hanya dibuat sekitar 2.500 unit.

Meski begitu, station wagon kadang dianggap aneh oleh orang Indonesia karena banyak yang mengidentikkannya dengan mobil jenazah. Zaman dahulu mobil ini memang sering dipakai untuk membawa jenazah. Beberapa tahun lalu saya bahkan masih berpapasan dengan sebuah Volvo dan Toyota Crown wagon bekas yang dipakai sebagai mobil jenazah.

Citra creepy tersebut agak memengaruhi orang-orang Indonesia dalam membeli mobil yang bentuknya unik ini. Padahal, mobil jenazah yang baru banyak menggunakan basis minibus seperti Mitsubishi L300, Daihatsu GranMax, dan Toyota Hiace atau MPV seperti Suzuki APV. Ironisnya yang terkenal creepy dan mengerikan cuma mobil-mobil lawas.

Baca Juga:

5 Hal yang Harus Diperhatikan Orang yang Awam Dunia Otomotif sebelum Beli Motor Bekas 

Kiat Jitu Menulis Artikel Otomotif

Mungkin semua ini karena MPV selalu jadi favorit orang Indonesia. Sejak Toyota Kijang dan Suzuki Carry dirilis di pasar Indonesia, orang Indonesia susah move on dari mobil MPV. Pokoknya kalau beli mobil harus bisa muat orang banyak meskipun anggota keluarganya cuma empat orang.

Mengingat permintaan mobil station wagon di Indonesia yang tidak banyak, produsen mobil juga lebih memilih untuk merakit versi sedan saja dan menjual mobil wagon dalam jumlah terbatas. Makannya, kelangkaan ini bikin station wagon yang baru harganya lebih mahal daripada versi sedan.

Bukan cuma soal harga jual yang mahal, pemilik station wagon perlu merogoh kocek lebih dalam untuk membayar pajak kendaraannya. Pemilik mobil Peugeot 504 wagon tadi sempat menunjukkan STNK mobilnya. Di kolom model kendaraan, tertulis “sedan”. 

Bukan rahasia lagi di negara kita mobil sedan itu pajaknya lebih tinggi dari jenis mobil lain. Anehnya peraturan tersebut sudah dibuat puluhan tahun yang lalu dan dipakai sampai sekarang. Pajak ini tidak relevan lagi saat pamor mobil sedan sudah dikalahkan mobil SUV, hatchback, dan MPV dalam hal penjualan.

Rahadian di Terminal Mojok juga pernah menyinggung hal ini dalam tulisannya. Di Indonesia, tidak ada aturan hukum yang mendefinisikan apa itu mobil sedan, station wagon, hatchback, dan lain-lain. SUV menjadi jip, mobil hatchback menjadi minibus, mobil wagon menjadi sedan. Padahal hatchback dan station wagon sama-sama punya 4 kursi, 4 pintu, plus pintu bagasi belakang, dan memiliki two box design.

Walaupun station wagon mendapat tempat spesial di hati pencinta otomotif, rasanya ia sulit mengalahkan dominasi SUV dan MPV di pasaran. Mobil-mobil seperti itu juga telah menguasai pasar dunia. Semoga ke depannya, roda tren kendaraan berputar lagi agar kita bisa menikmati mobil station wagon baru di pasaran.

Photo by Natasha Filippovskaya via Pexels.com

BACA JUGA Anime yang Akan Tayang di Indonesia vs Sensor di TV Indonesia dan tulisan Rakhmat Darmawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Agustus 2021 oleh

Tags: otomotifstation wagon
Rakhmat Darmawan

Rakhmat Darmawan

Seorang automotive enthusiast dan kadang-kadang suka nonton anime.

ArtikelTerkait

Mitsubishi Lancer Evolution

Impian Masa Kecil Saya Hancur Seketika Setelah Ngerasain Naik Mitsubishi Lancer Evolution

17 Oktober 2019
Ketahui Cara Baca Ukuran Ban Berikut, biar Nggak Kena Tipu Saat Beli terminal mojok otomotif otomojok nitrogen

Ketahui Cara Baca Ukuran Ban Berikut, biar Nggak Kena Tipu Saat Beli

3 Oktober 2020
Pengakuan dari Pengendara Nmax Nonbarbar, Berhenti Menyalahkan Kami Semua! terminal mojok.co

5 Cara Alternatif Menaruh Tutup Tangki Yamaha Nmax Ketika Sedang Mengisi BBM

2 September 2020
Cara Mutasi Motor dari Jakarta ke Depok Terminal Mojok

Cara Mutasi Motor dari Jakarta ke Depok

1 April 2022
Hyundai CRETA dan Bluelink, Duet Canggih Idaman Pencinta Otomotif apa itu bluelink mojok.co

Hyundai CRETA dan Bluelink, Duet Canggih Idaman Pencinta Otomotif

8 Maret 2022
Titik di UNS Solo, ISI, dan Sekitarnya yang Perlu Dihindari karena Bikin Muntab terminal mojok.co

Pengendara yang Males Nyalain Lampu Sein Enaknya Diapain?

1 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.